Peran Ayah saat Bunda mengalami baby blues sangatlah penting. Sebagai seorang suami dan orang terdekat Bunda, Ayah bisa melakukan banyak hal untuk membantunya menghadapi masa-masa tersebut. Lalu, apa saja hal yang bisa dilakukan oleh Ayah ketika Bunda mengalami baby blues?
Setelah melahirkan, Bunda bisa saja mengalami baby blues yang membuat suasana hatinya menjadi tidak menentu, seperti mudah sedih, menangis tanpa alasan yang jelas, lekas marah, cemas, dan sulit untuk berkonsentrasi.
Kondisi ini biasanya berlangsung selama 2 minggu setelah persalinan. Namun bila tidak ditangani dengan baik, baby blues dapat berkembang menjadi depresi pascamelahirkan. Guna menghindari dampak buruk tersebut, diperlukan peran Ayah untuk membantu mengatasi baby blues yang dialami Bunda.
Peran Ayah Saat Bunda Mengalami Baby Blues
Meski sibuk bekerja, Ayah tak boleh cuek dengan kondisi kesehatan Bunda setelah melahirkan, terlebih jika Bunda sudah menunjukkan tanda-tanda baby blues. Ketika Bunda mengalami baby blues, Ayah dapat melakukan beberapa cara ini untuk mendukung dan meringankan bebannya, di antaranya:
1. Menjadi teman cerita
Dengarkan segala keluh kesah yang Bunda sampaikan pada Ayah. Hindari melakukan perdebatan atau menghakiminya karena hal ini justru bisa memperburuk baby blues yang dialami Bunda.
Tataplah mata Bunda ketika ia sedang bercerita dan pegang erat tangannya. Ini menunjukkan bahwa Ayah betul-betul mendengarkan apa yang Bunda ceritakan. Ayah juga bisa memberikan pelukan atau kecupan di keningnya, agar Bunda bisa merasa lebih tenang dan nyaman.
2. Membantu menyelesaikan pekerjaan rumah dan merawat Si Kecil
Ayah bisa membantu mengatasi baby blues Bunda dengan turut membereskan pekerjaan rumah, misalnya mencuci pakaian, membersihkan kamar mandi, membersihkan halaman rumah, atau pekerjaan-pekerjaan lain yang membutuhkan tenaga ekstra.
Sesekali Ayah juga bisa menawarkan diri untuk membantu merawat bayi, seperti mengganti popok, menggendong, dan menenangkannya ketika menangis. Selain memberi waktu Bunda untuk beristirahat, hal ini juga bisa meningkatkan hubungan Ayah dengan Si Kecil.
3. Memastikan Bunda mengonsumsi makanan sehat
Sibuk mengurus Si Kecil kadang kala membuat Bunda lupa untuk makan, apalagi memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi. Hal ini bisa membuat baby blues yang dialami Bunda semakin parah, Bunda kehilangan banyak energi, dan Bunda tidak bisa mencukupi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkannya selama menyusui.
Nah, disinilah peran Ayah sangat diperlukan. Pastikan Bunda mendapatkan asupan makanan sehat setiap harinya, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Ingatkan juga pada Bunda untuk minum air putih yang cukup agar tidak dehidrasi.
4. Mengajak Bunda untuk me time
Ketika Ayah memiliki waktu senggang, ajaklah Bunda jalan-jalan atau habiskan waktu bersama Bunda untuk me time. Ayah bisa mengajak Bunda pergi nonton di bioskop, makan di restoran, berjalan santai di sekitar rumah, atau shopping.
Namun, pastikan untuk menghindari tempat yang ramai, ya. Hal ini guna mencegah penularan COVID-19. Saat bepergian, ingatlah juga untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.
Jika tidak memungkinkan untuk keluar rumah, Ayah bisa memberi waktu Bunda untuk melakukan hal-hal yang ia sukai, misalnya menonton film, memasak, atau yoga di rumah. Hal ini dapat membuat pikiran Bunda rileks, sehingga lebih mudah untuk memerangi baby blues yang ia alami.
Selain membantu mengatasi baby blues yang dialami Bunda, cara tersebut juga bisa menjadikan Ayah sebagai suami idaman. Ingatlah bahwa peran Ayah bukan hanya sekadar mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, tetapi juga membantu Bunda untuk keluar dari masa-masa sulitnya.
Penting untuk diketahui bahwa Ayah juga bisa mengalami baby blues, lho. Baby blues pada Ayah bisa menimbulkan gejala-gejala, seperti mudah sedih, cemas, kelelahan, susah tidur, hingga menghabiskan banyak waktu di luar rumah.
Jika setelah menerapkan tips di atas baby blues Bunda tidak kunjung membaik atau Ayah juga merasakan tanda-tanda baby blues, sebaiknya segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan. Hal ini penting dilakukan agar Bunda atau Ayah tidak mengalami perburukan kondisi yang bisa menjadi depresi.