Dampak konsumsi ayam broiler untuk kesehatan sering menjadi kekhawatiran di masyarakat. Hal ini berkaitan dengan proses pemeliharaan ayam broiler yang “dipaksa” memiliki tubuh besar dalam waktu yang relatif singkat.
Ayam broiler biasanya sudah dapat disembelih ketika berusia sekitar 35 hari. Agar ayam broiler memiliki bobot yang besar, ayam tersebut diberikan asupan makanan berprotein yang terkadang dipadukan dengan pemberian suntik growth promoter (pemacu pertumbuhan).
Sebenarnya, ayam broiler relatif aman untuk dikonsumsi. Dampak konsumsi ayam broiler untuk kesehatan datang dari pengelolaannya yang tidak higienis.
Dampak Konsumsi Ayam Broiler bagi Kesehatan
Daging ayam yang dijual di pasaran, termasuk ayam broiler, kemungkinan mengandung bakteri yang bisa menyebabkan penyakit. Sebuah penelitian mengenai kelayakan daging ayam yang beredar di pasaran menemukan bahwa setidaknya ada enam jenis bakteri di dalam ayam broiler, yaitu:
- Salmonella
- Campylobacter
- Eschericihia coli
- Pseudomonas
- Staphylococcus aureus
- Enterococcus
Mengonsumsi ayam broiler yang telah terkontaminasi bakteri-bakteri tersebut dapat menimbulkan berbagai masakah kesehatan. Berikut adalah beberapa dampak konsumsi ayam broiler yang terkontaminasi bakteri:
Infeksi Salmonella
Bakteri Salmonella umumnya menyerang sistem pencernaan manusia, terutama usus, dan dapat menyebabkan demam tifoid. Penularan bakteri jenis ini dapat terjadi jika Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi bakteri Salmonella, termasuk daging ayam broiler yang tidak terjaga kebersihannya.
Infeksi Campylobacter
Sama seperti Salmonella, infeksi bakteri Campylobacter juga terjadi pada saluran pencernaan. Bakteri tersebut bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan yang sudah terkontaminasi, misalnya daging ayam broiler yang tidak diolah dengan higienis.
Dampak konsumsi ayam broiler yang terinfeksi Campylobacter ditandai dengan gejala berupa diare berdarah, demam, sakit perut, dan muntah.
Keracunan makanan
Bakteri Escherichia coli merupakan salah satu bakteri penyebab keracunan makanan. Penyebaran bakteri ini biasanya terjadi melalui konsumsi makanan, termasuk daging ayam broiler, yang telah terkontaminasi bakteri tersebut.
Sebagai salah satu upaya mengurangi risiko kontaminasi bakteri, peternak ayam broiler umumnya menggunakan obat antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik berisiko menyebabkan bakteri pada ayam broiler menjadi resisten terhadap jenis obat tersebut.
Resistensi antibiotik dapat membuat kontaminasi bakteri sulit diatasi. Jika bakteri sampai menyebabkan infeksi pada manusia. kontaminasi bakteri menjadi semakin susah diobati atau bahkan menimbulkan komplikasi.
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait dampak penggunaan antibiotik terhadap konsumsi ayam broiler. Namun, pemberian vaksin pada hewan masih diperkenankan, asalkan sesuai dengan anjuran dari dokter hewan.
Peningkatan kualitas dan kebersihan penggunaan kandang juga harus dilakukan guna meminimalkan penyebaran bakteri.
Selain risiko kontaminasi bakteri, Anda juga sebaiknya lebih cermat dan waspada jika terlalu sering mengonsumsi ayam. Hal ini karena ayam mengandung kolesterol dan lemak jenuh, terutama di bagian kulit ayam.
Untuk menyiasatinya, konsumsilah daging ayam tanpa lemak dan pilih cara mengolah yang lebih sehat, seperti direbus, dikukus, dipanggang tanpa minyak, atau dijadikan sup.
Lakukan Hal Ini Saat Hendak Mengonsumsi Daging Ayam
Dampak konsumsi ayam broiler berupa kontaminasi bakteri dapat dicegah dengan mengolah daging ayam broiler secara higienis. Berikut ada cara mengolah daging ayam broiler:
- Cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir hingga bersih saat hendak mengolah daging ayam.
- Pisahkan daging ayam dengan bahan makanan lain, misalnya sayuran, untuk mencegah penyebaran bakteri.
- Gunakan peralatan dapur yang berbeda untuk mengolah daging ayam dan bahan makanan lain.
- Hindari mencuci daging ayam mentah sebelum dimasak karena bisa menyebarkan bakteri ke alat masak lain yang berada di tempat pencucian.
- Pastikan daging ayam dimasak dengan suhu minimal 74o
- Simpanlah daging ayam mentah maupun sisa daging ayam yang tidak dipakai di dalam lemari pembeku (freezer).
- Pastikan piring yang digunakan untuk menyajikan ayam matang dalam kondisi bersih.
Anda dianjurkan untuk selalu mengingat panduan mengolah daging ayam di atas untuk menghindari dampak konsumsi ayam broiler bagi kesehatan. Perlu diketahui, daging ayam beku perlu dicairkan dengan cara yang tepat agar tetap terjaga kualitas dan kebersihannya.
Jika Anda merasakan gejala demam, sakit perut, mual, muntah, hingga diare setelah mengonsumsi ayam broiler, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter guna mendapatkan penanganan yang sesuai. Hal ini penting dilakukan karena gejala tersebut bisa menjadi tanda infeksi bakteri yang perlu mendapatkan penanganan langsung oleh dokter.