Ayam tiren adalah istilah untuk menyebut bangkai ayam atau ayam yang sudah tidak layak dijual. Mengonsumsi daging ayam ini dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui ciri-ciri ayam tiren agar dapat membedakannya dari ayam segar.
Ayam tiren tidak layak dikonsumsi karena ayam ini sudah mati sebelum disembelih. Akibatnya, daging ayam lebih rentan terkontaminasi oleh bakteri penyebab penyakit. Selain itu, ayam tiren juga mungkin sudah terpapar penyakit hewan ternak, sehingga tidak baik untuk kesehatan tubuh jika dikonsumsi.
Ayam Tiren dan Ciri-Cirinya
Meskipun sekilas terlihat mirip, daging ayam tiren sebenarnya tetap dapat dibedakan dari ayam segar. Hal ini bisa dikenali melalui beberapa hal, seperti dari warna, aroma, dan teksturnya
Berikut ini adalah ciri-ciri ayam tiren yang bisa Anda ketahui:
1. Warna daging
Ciri ayam tiren yang pertama bisa terlihat dari warna dagingnya. Ayam tiren biasanya memiliki warna daging yang lebih pucat dan cenderung tampak berwarna kebiruan atau kekuningan. Selain itu, ayam tiren biasanya memiliki bercak merah pada bagian-bagian tertentu, seperti leher, kepala, sayap, punggung, dan dada ayam.
Padahal, daging ayam mentah seharusnya berwarna merah muda dengan lemak berwarna putih. Warna ini menunjukkan bahwa ayam masih dalam kondisi segar dan baik untuk dikonsumsi.
2. Tekstur daging
Selain dari warna, Anda bisa melihat ciri ayam tiren dari tekstur dagingnya. Saat dipegang, daging ayam tiren cenderung lembek. Selain itu, ayam tiren lebih berlendir, sehingga terasa lebih licin saat disentuh.
Sementara itu, daging ayam segar biasanya terasa kenyal dan padat saat dipegang. Jika ditekan, daging ayam segar akan kembali ke bentuk semula dengan cepat. Ini menunjukkan bahwa jaringan ototnya masih baik.
3. Aroma daging
Cara membedakan ayam tiren dari ayam segar juga bisa diketahui dari aromanya. Daging ayam segar seharusnya tidak memiliki aroma yang mengganggu atau bahkan tidak menimbulkan bau sama sekali.
Namun, lain halnya dengan ayam tiren, daging ini ditandai dengan aromanya yang bau amis dan menyengat. Bahkan, aromanya bisa lebih menyerupai bau darah atau bau telur busuk.
4. Luka sembelih
Ciri-ciri ayam tiren dapat diketahui dari luka bekas sembelih. Luka sembelih pada ayam tiren biasanya cenderung lebih kecil dan rapi karena disembelih dalam keadaan mati. Sementara itu, luka sembelih pada ayam segar biasanya lebih lebar karena ayam akan meregangkan lehernya saat disembelih.
Ayam tiren pun biasanya memiliki luka sembelih yang tidak tuntas, sehingga menyebabkan tidak terpotongnya tiga saluran, yaitu saluran nafas, makanan, dan udara.
5. Ukuran ayam
Ukuran ayam yang lebih kecil dari ukuran normal juga patut dicurigai sebagai ayam tiren. Pasalnya, ini bisa menjadi tanda dari ayam tersebut sudah terkena penyakit dan mati sebelum siap dipanen. Oleh karena itu, ukuran daging ayam yang terlalu kecil bisa menjadi ciri-ciri ayam tiren.
Ayam Tiren dan Bahayanya Bagi Kesehatan
Mengonsumsi ayam tiren dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan tubuh. Hal ini karena ayam tiren lebih rentan terkontaminasi bakteri dan penyakit hewan, sehingga lebih mungkin memicu terjadinya infeksi bila dikonsumsi.
Ayam tiren paling berisiko menyebabkan infeksi Salmonella. Infeksi ini bisa mengakibatkan keracunan makanan yang ditandai dengan beberapa gejala, seperti sakit perut, diare, muntah, dan demam.
Meskipun sebagian bakteri pada ayam tiren bisa hilang setelah dimasak, tetapi racun yang dihasilkan oleh bakteri tersebut cenderung menetap dan tidak hilang. Inilah alasan mengapa konsumsi ayam tiren bisa menyebabkan keracunan makanan. Dalam kasus yang parah, makan ayam tidur juga bisa mengancam nyawa.
Setelah mengetahui ciri-ciri ayam tiren, kini Anda lebih mudah membedakannya dari ayam segar. Jika Anda mencurigai adanya gejala dari konsumsi ayam tiren, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter agar diberikan penganan sesuai kondisi Anda. Lakukan konsultasi dengan cepat dan mudah melalui Chat Bersama Dokter.