Multivitamin kerap diandalkan oleh sebagian orang untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi serta mencegah atau mengatasi suatu kondisi medis. Namun, sebelum memutuskan mengonsumsi multivitamin, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan.
Multivitamin adalah salah satu jenis suplemen yang paling banyak dikonsumsi. Berkat ragam kandungan vitamin dan mineral yang ada di dalamnya, multivitamin dipercaya bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh, mengimbangi pola makan yang kurang sehat, bahkan mencegah penyakit.
Multivitamin dapat ditemukan dalam berbagai macam bentuk, mulai dari tablet, pil, kapsul, jeli, bubuk, hingga sirop.
Manfaat Multivitamin
Manfaat utama multivitamin adalah memenuhi kebutuhan nutrisi harian tubuh yang tidak tercukupi dari pola makan sehari-hari, misalnya vitamin A, vitamin C, vitamin D, magnesium, serat, dan kalium.
Selain itu, ada juga beberapa klaim manfaat multivitamin bagi kesehatan tubuh lainnya, yaitu:
1. Mencegah serangan jantung
Multivitamin yang mengandung kombinasi dari vitamin C, vitamin E, dan asam folat, bermanfaat untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung.
Meski demikian, beberapa penelitian lain justru menunjukkan hasil yang berbeda. Penelitian tersebut menyatakan bahwa mengonsumsi multivitamin tidak dapat menurunkan risiko seseorang dari penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke.
2. Mencegah terjadinya kanker
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa konsumsi multivitamin diketahui dapat mengurangi risiko terjadinya kanker, termasuk kanker kolorektal atau kanker usus besar. Multivitamin yang kerap mengklaim manfaat tersebut biasanya mengandung vitamin D serta kombinasi dari vitamin A, vitamin C, vitamin E, asam folat, dan zat besi.
Di sisi lain, beberapa penelitian yang berbeda menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara multivitamin dengan kanker. Sebaliknya, konsumsi beberapa jenis multivitamin secara berlebihan justru dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kanker.
3. Mencegah pikun
Konsumsi multivitamin yang mengandung vitamin B, vitamin E, serta omega-3 secara teratur dikaitkan dengan peningkatan daya ingat yang juga dapat mencegah pikun pada lansia. Bahkan, beberapa studi juga menunjukkan potensi manfaat multivitamin untuk meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala gangguan kecemasan.
Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan klaim manfaat multivitamin dengan peningkatan daya ingat dan suasana hati.
4. Mencegah katarak
Multivitamin yang mengandung vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin E, dan omega-3, dapat mencegah dan menghambat terjadinya penyakit mata pada lansia, seperti katarak dan degenerasi makula. Meski demikian, klaim manfaat multivitamin untuk menjaga kesehatan mata masih perlu diteliti lebih lanjut.
5. Mencegah keriput
Tidak sedikit orang mengonsumsi multivitamin yang mengandung kombinasi dari vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin E, seng, omega-3, serta kolagen, untuk mencegah munculnya keriput maupun membuat kulit sehat dan tampak awet muda. Meski begitu, manfaat ini nyatanya tidak bisa didapatkan oleh semua orang.
Sebuah studi menunjukkan bahwa multivitamin yang mengandung vitamin B tertentu justru dapat memperburuk jerawat. Risiko munculnya jerawat juga lebih tinggi pada orang yang memiliki tipe kulit mudah berjerawat.
Selain manfaat di atas, multivitamin juga dapat mencegah anemia, memperkuat imunitas tubuh, mencegah tulang keropos, serta mencukupi asupan nutrisi ibu hamil dan janin.
Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Mengonsumsi Multivitamin
Meski diklaim bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan mampu mencegah terjadinya penyakit, sebenarnya konsumsi multivitamin tidak selalu dibutuhkan. Apalagi jika Anda telah menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan tidak memiliki kondisi medis tertentu.
Multivitamin memang dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi sebagian orang. Contohnya adalah konsumsi multivitamin oleh orang-orang yang rentan mengalami defisiensi nutrisi atau kekurangan zat gizi, seperti lansia, ibu hamil, dan penderita malabsorpsi makanan.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa Anda jadikan patokan untuk mengonsumsi multivitamin:
- Menjelang masa lansia dan membutuhkan lebih banyak asupan nutrisi untuk menjaga kesehatan tubuh
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu yang menyebabkan berkurangnya nutrisi , seperti obat diuretik yang dapat mengurangi kadar kalsium dan kalium dalam tubuh
- Menderita penyakit yang menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap nutrisi secara maksimal, seperti penyakit celiac dan kolitis ulseratif
- Menjalani prosedur medis yang menyebabkan perubahan pada pola makan sehingga penyerapan nutrisi menjadi berkurang, misalnya operasi bariatrik
- Memiliki nafsu makan yang sangat buruk hingga tidak dapat mengonsumsi cukup makanan sesuai kebutuhan tubuh
- Mengalami kondisi yang membuat tubuh membutuhkan lebih banyak nutrisi, misalnya sedang hamil
Anda memang memerlukan multivitamin jika memiliki salah satu kondisi medis di atas. Namun, Anda tetap disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk mengonsumsi jenis multivitamin apa pun.
Hal ini penting dilakukan karena konsumsi multivitamin secara berlebihan justru dapat menyebabkan terjadinya masalah kesehatan dan salah satunya adalah terganggunya penyerapan nutrisi dalam tubuh.
Selain itu, perlu diingat bahwa konsumsi multivitamin tidak dapat menggantikan pentingnya pola makan yang sehat. Oleh karena itu, sebaiknya terapkan dahulu pola hidup sehat, dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, berhenti merokok, dan menghindari stres, sebelum mengonsumsi multivitamin.
Bagi Anda yang memiliki kondisi medis tertentu dan mengalami malnutrisi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan saran multivitas yang sesuai. Dokter juga bisa memberikan pola makan yang sesuai bagi Anda.