Campak pada ibu hamil tidak hanya memengaruhi kesehatan Bumil, tetapi juga tumbuh kembang janin. Meski begitu, Bumil tidak perlu khawatir berlebihan tentang penyakit ini karena campak pada ibu hamil dapat dicegah.

Campak (measles) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi morbillivirus. Campak memang lebih sering terjadi pada anak-anak, tetapi ibu hamil, apalagi yang belum mendapatkan vaksinasi, juga rentan terinfeksi virus ini.

Bahaya Campak pada Ibu Hamil dan Cara Mencegahnya - Alodokter

Penularan campak pada ibu hamil bisa terjadi jika Bumil menghirup udara yang terkontaminasi virus ini atau tanpa sengaja memegang benda yang terkena percikan liur penderita.

Bahaya Campak pada Ibu Hamil

Gejala campak pada ibu hamil tidak jauh berbeda dengan campak pada anak atau orang dewasa, yaitu demam, batuk, konjungtivitis, dan diare. Selain itu, kondisi juga dapat membuat munculnya koplik spot atau bercak putih di mulut serta ruam khas campak yang biasanya dimulai dari dahi dan leher, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Gejala campak umumnya akan muncul 10–14 hari setelah terpapar virus. Penderita campak berisiko menularkan virus campak sejak 4 hari sebelum muncul gejala hingga 4 hari setelah ruam menghilang.

Secara umum, campak bisa menyebabkan komplikasi berupa:

  • Keguguran
  • Kematian janin dalam kandungan (IUFD)
  • Berat bayi lahir rendah
  • Kelahiran prematur
  • Dehidrasi, khususnya jika asupan makan dan minum berkurang atau muncul diare
  • Infeksi pada telinga
  • Radang paru-paru (pneumonia)
  • Infeksi otak

Komplikasi campak pada ibu hamil yang mengintai janin adalah SSPE (subacute sclerosing panencephalitis), yaitu kematian jaringan otak progresif. Kondisi ini jarang terjadi dan biasanya akan berkembang beberapa tahun setelah janin tertular campak dari ibu hamil.

Selain itu, ada juga campak jerman atau rubella yang disebabkan oleh infeksi virus rubella. Meskipun gejalanya lebih ringan, infeksi ini sama-sama memiliki dampak yang sangat serius bagi ibu hamil, terutama pada trimester pertama kehamilan.

Pada janin, rubella bisa menyebabkan pertumbuhan yang terhambat, katarak, tuli, penyakit jantung bawaan, dan gangguan perkembangan organ tubuh lainnya.

Cara Mencegah Campak pada Ibu Hamil

Cara terbaik untuk mencegah campak adalah vaksin MMR. Di Indonesia, vaksin MMR (measles mumps and rubella) merupakan jenis vaksin primer yang terjadwal diberikan saat anak berusia 9 bulan dengan booster lanjutan pertama di usia 18 bulan dan booster kedua pada usia 5–7 tahun.

Sementara pada orang dewasa, vaksin MMR bisa diberikan pada usia 19–59 tahun dalam 1 atau 2 dosis dengan jeda 28 hari antardosisnya. Namun, MMR adalah tipe vaksin hidup, sehingga tidak dianjurkan untuk diberikan kepada ibu hamil dan orang dengan sistem imun yang lemah (immunocompromised).

Jadi, cara terbaik untuk mencegah campak pada ibu hamil adalah dengan menjaga sistem kekebalan tubuh dan menghindari faktor atau kondisi yang bisa meningkatkan risiko terpapar campak. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:

  • Gunakan masker, terutama jika berada luar ruangan.
  • Rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 70%.
  • Sebisa mungkin hindari kontak langsung dengan orang sakit terlebih yang kemungkinan mengalami penyakit infeksi mudah menular.
  • Pastikan orang terdekat, termasuk anak, pasangan, dan keluarga, melakukan vaksinasi MMR, supaya mereka jangan sampai menjadi agen penularan campak pada ibu hamil.
  • Jangan berbagi pakai alat mandi atau barang pribadi dengan orang lain.

Bila Bumil mengalami campak, lakukan pemeriksaan ke dokter supaya kondisi Bumil dan janin bisa terpantau. Campak merupakan infeksi virus yang sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya (self limiting disease) jika penderitanya memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik, tidak mengalami malnutrisi, dan tidak mengalami komplikasi.

Namun, untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat gejala yang dialami, ada beberapa perawatan rumahan yang umumnya bisa dilakukan, yaitu:

  • Istirahat dengan cukup.
  • Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik.
  • Konsumsi makanan bersih dan bergizi seimbang.
  • Konsumsi obat pereda demam dan nyeri, misalnya paracetamol.

Campak pada ibu hamil tidak boleh disepelekan. Oleh karena itu, apabila Bumil mengalami gejala yang mengarah pada campak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter. Dokter memastikan gejala yang muncul dan merekomendasikan pemeriksaan langsung di rumah sakit bila diperlukan.