Gigi berlubang nggak bisa dianggap sepele. Soalnya bukan hanya bisa membuat sakit gigi yang bisa sangat mengganggu kenyamanan hingga gigi copot, tapi juga ada bahaya lain yang lebih serius. Yuk, ketahui apa saja bahaya yang dapat mengintai akibat gigi berlubang.
Makanan dan minuman manis sulit dipisahkan dari anak-anak. Sayangnya, jika konsumsi jenis makanan dan minuman ini tidak dibarengi dengan kebiasaan menjaga kebersihan gigi dan mulut, anak lebih berisiko memiliki berbagai masalah pada gigi. Salah satunya adalah gigi berlubang.
Sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi dapat menjadi sumber makanan bagi bakteri. Akhirnya, bakteri berkumpul di sana, membentuk plak, kemudian memakan sisa makanan dan mengubahnya menjadi asam. Lambat laun, asam yang dihasilkan bakteri ini akan mengikis lapisan luar gigi (enamel) dan membentuk lubang pada gigi. Jangan percaya jika ada yang bilang gigi berlubang disebabkan oleh ulat gigi ya, sebab ini hanyalah mitos.
Bahaya yang Bisa Dialami Anak Akibat Gigi Berlubang
Gigi berlubang sering dianggap sebagai hal yang biasa terjadi pada anak-anak. Namun, kondisi ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan mereka lho, Bun. Berikut ini adalah bahaya gigi berlubang pada anak yang harus Bunda ketahui:
1. Sakit gigi
Biasanya, sakit belum terasa saat lubang di gigi baru terbentuk. Rasa sakit yang hebat pada gigi muncul ketika lubang semakin membesar dan telah memengaruhi saraf. Nyeri yang muncul biasanya berdenyut-denyut dan bertambah parah saat makan, terutama bila makan makanan yang panas atau dingin.
Sakit gigi akibat gigi berlubang bisa membuat anak sulit mengunyah dan akhirnya jadi tidak mau makan sampai berat badannya turun. Selain itu, nyeri akibat gigi berlubang juga dapat mengganggu kenyamanan anak saat beristirahat atau konsentrasinya saat belajar.
2. Gigi patah atau copot
Gigi berlubang yang tidak ditangani bisa membuat gigi tersebut patah, keropos, bahkan hingga copot seluruhnya. Gigi patah atau copot akan membuat anak kesulitan untuk mengunyah makanan.
Bentuk gigi yang patah juga tidak beraturan dan berwarna kehitaman. Bahkan, gigi copot dapat membuat posisi gigi lain bergeser dan berantakan. Ini membuat anak menjadi tidak percaya diri saat bicara atau tersenyum, sehingga bukan tidak mungkin menghalangi pencapaian prestasinya.
3. Abses gigi
Meski jarang terjadi pada anak-anak, gigi berlubang yang tidak ditangani bisa memicu munculnya abses gigi. Abses gigi merupakan benjolan berisi nanah pada akar gigi yang terbentuk akibat infeksi bakteri. Abses gigi bisa terasa sangat nyeri.
Tidak hanya abses gigi, bakteri pada gigi yang bolong juga dapat menyebar ke dinding rongga sinus dan menyebabkan sinusitis. Bahkan, bakteri gigi ini juga dapat masuk melalui aliran darah dan menyebabkan infeksi pada jantung atau tulang, dan penyumbatan pembuluh darah otak.
4. Rusaknya calon gigi tetap
Gigi tetap baru mulai tumbuh saat anak berusia 6 tahun. Jika gigi susu berlubang, benih gigi tetap yang terletak di bawahnya akan menjadi lebih rapuh. Akibatnya, gigi tetap ini akan lebih sensitif terhadap makanan dan mudah mengalami karies atau lubang gigi.
Tidak hanya itu, gigi susu berlubang juga bisa membuat warna gigi tetap menjadi kuning kecoklatan dan tampak tidak sehat.
Itulah berbagai bahaya gigi berlubang pada anak terhadap kesehatan. Kondisi ini juga dapat mengganggu aktivitas, konsentrasi belajar, bahkan penampilan anak. Jadi, penting bagi Bunda untuk membiasakan Si Kecil menyikat gigi 2 kali sehari. Untuk anak berusia di bawah 6 tahun, gunakan pasta gigi anak-anak yang rendah fluoride ya, Bun.
Selain itu, membatasi konsumsi makanan dan minuman manis pada Si Kecil juga diperlukan. Lebih baik berikan ia makanan sehat yang mendukung kesehatan gigi, misalnya sayuran, buah-buahan, serta susu dan produk olahannya.
Lakukan pemeriksaan gigi pertama Si Kecil sebelum ia berusia 1 tahun dan rutin setelah ia berusia 2 tahun, supaya masalah pada gigi dapat ditemukan dan diatasi sejak dini. Namun, bila Bunda menyadari lebih dulu adanya perubahan warna gigi atau lubang dan gigi keropos pada Si Kecil, segera bawa ia ke dokter gigi ya, Bun.