Kekurangan energi kronis sangat mungkin terjadi pada ibu hamil. Ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sering kali mengabaikannya karena menganggap itu “bawaan hamil”. Padahal, jika dibiarkan, kondisi ini berpotensi membahayakan kesehatan janin dan ibu hamil sendiri.

Kekurangan energi kronis (KEK) merupakan kelelahan luar biasa yang menyebabkan penderitanya merasa tidak sehat dan tetap merasa lelah meski sudah beristirahat. Meski keluhannya bisa saru dengan keluhan yang memang normal dirasakaan saat hamil, KEK pada ibu hamil sebenarnya dapat diindentifikasi dengan beberapa cara.

Bahaya Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil - Alodokter

Selain kelelahan yang luar biasa, ibu hamil yang menderita KEK juga cenderung memiliki ukuran lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm dan memiliki pertambahan berat badan kurang dari 9 kg selama kehamilan.

Ragam Bahaya jika Bumil Kekurangan Energi Kronis

Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dapat membuat ibu hamil berisiko menderita KEK. Selain itu, risiko ibu hamil menderita KEK juga dapat bertambah jika menderita infeksi tertentu selama kehamilan.

KEK pada ibu hamil tidak bisa disepelekan karena berisiko menyebabkan beberapa kondisi berikut:

1. Bayi lahir dengan berat badan rendah

Ibu hamil yang menderita KEK dapat mengalami morning sickness yang parah (hiperemesis gravidarum). Nah, hiperemesis gravidarum sendiri dapat menyebabkan ibu hamil kekurangan nutrisi.

Jika ini terjadi, tumbuh kembang bayi dalam kandungan juga akan terganggu. Akibatnya, bayi bisa lahir secara prematur atau lahir dengan berat badan yang rendah dan akhirnya mengalami stunting. Bukan hanya itu, kekurangan nutrisi yang parah juga bisa saja menyebabkan ibu hamil keguguran.

2. Ibu hamil mengalami preeklampsia

Ibu hamil yang menderita kekurangan energi kronis berisiko tinggi untuk mengalami preeklampsia. Selain preeklampsia, komplikasi kehamilan lainnya yang juga mengintai ibu hamil dengan KEK adalah perdarahan vagina, hipertensi, diabetes gestasional, dan ketuban pecah dini.

3. KEK diturunkan kepada anak

Meski persentasenya sangat kecil, anak yang ibunya menderita KEK saat hamil lebih berisiko untuk mengalami kondisi yang sama di kemudian hari. Bahkan, anak tersebut juga dua kali lipat lebih berisiko untuk mengalami keterlambatan dalam perkembangan dan belajar dibandingkan anak lainnya.

Untuk mencegah KEK saat hamil, Bumil harus menjaga pola makan dengan baik, bahkan sejak sebelum hamil. Pastikan makanan yang Bumil konsumsi mengandung nutrisi yang dibutuhkan selama kehamilan.

Jika Bumil mengalami gejala yang mengarah pada kekurangan energi kronis, sebaiknya jangan diabaikan. Segeralah konsultasikan ke dokter untuk mencegah dampak buruknya. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi Bumil.