Bakteri Mycoplasma pneumoniae adalah bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi di saluran pernafasan berupa pneumonia. Jenis bakteri ini dapat menyebar melalui udara sehingga penularannya lebih mudah terjadi di tempat yang ramai.
Jika dilihat di bawah mikroskop, bakteri Mycoplasma pneumoniae berbentuk spindle atau gelendong. Ketika masuk ke dalam tubuh, bakteri ini dapat menimbulkan peradangan di saluran pernapasan bagian atas sampai ke paru-paru dan menyebabkan terjadinya pneumonia.
Pneumonia yang terjadi akibat infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae dikenal dengan istilah pneumonia berjalan. Berbeda dengan pneumonia biasa, pneumonia berjalan cenderung menimbulkan gejala yang ringan sehingga membuat penderitanya tidak menyadari bahwa dirinya menderita penyakit tersebut.
Penularan Bakteri Mycoplasma pneumoniae
Bakteri Mycoplasma pneumoniae dapat menyebar di udara melalui percikan air liur (droplets) penderitanya ketika bersin atau batuk. Bila seseorang secara tidak sengaja menghirup droplets tersebut, ia juga akan terinfeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Oleh karena itu, penularan bakteri Mycoplasma pneumoniae akan meningkat dan lebih mudah terjadi di tempat yang ramai orang, seperti sekolah, asrama, kampus, kantor, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya.
Gejala Infeksi Bakteri Mycoplasma pneumoniae
Sama seperti infeksi bakteri lainnya, infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae juga akan memicu timbulnya berbagai gejala. Gejala yang muncul biasanya hampir sama dengan gejala pneumonia pada umumnya, tetapi lebih ringan.
Batuk kering menjadi salah satu gejala infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae yang paling sering muncul. Selain itu, infeksi bakteri ini juga akan menyebabkan penderitanya mengalami gejala lain, seperti:
- Sakit kepala
- Demam ringan
- Sakit tenggorokan
- Nyeri dada
- Lelah atau lemas
Infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae sebenarnya dapat dialami oleh siapa saja. Namun, risiko terkena infeksi bakteri ini akan meningkat pada orang yang memiliki kondisi berikut ini:
- Anak-anak berusia di bawah 5 tahun karena sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna
- Lansia
- Memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti penderita HIV atau pasien yang menjalani kemoterapi
- Menderita penyakit paru-paru
- Menderita anemia sel sabit
Cara Mencegah Penularan Bakteri Mycoplasma pneumoniae
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar Anda terhindar dari infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae. Selain untuk melindungi diri sendiri dari bakteri tersebut, langkah-langkah ini juga bisa dilakukan untuk mencegah penularan bakteri kepada orang lain.
Berikut ini adalah berbagai langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan bakteri Mycoplasma pneumoniae:
- Menutup mulut dan hidung ketika batuk atau bersin
- Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir setelah bersin, atau menggunakan hand sanitizer dengan bahan alkohol
- Menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi dan mencukupi waktu tidur selama 6-8 jam
- Menghindari kontak atau menjaga jarak dengan orang yang sakit, terutama penderita flu
- Menggunakan masker saat berada di tempat yang ramai
- Menjaga kebersihan barang-barang yang sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari
Selain langkah-langkah di atas, menghindari kebiasaan merokok juga penting untuk dilakukan. Berbagai zat yang terkandung di dalam rokok dapat melemahkan pertahanan saluran pernapasan dan menyebabkan peradangan yang akan merusak lapisan paru-paru, sehingga meningkatkan risiko terkena pneumonia.
Perlu diketahui bahwa infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae sebenarnya dapat membaik tanpa pengobatan khusus. Namun, bila berbagai gejala di atas berkembang menjadi sesak napas, demam tinggi, nyeri dada, atau batuk yang tidak kunjung reda, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.