Baricitinib adalah obat untuk menangani rheumatoid arthritis dengan tingkat keparahan sedang hingga berat. Obat ini digunakan jika gejala radang sendi tidak membaik dengan obat antirematik lain.
Baricitinib termasuk dalam kelompok obat antirematik jenis Janus kinase inhibitor. Obat ini bekerja menekan aktivitas enzim Janus kinase pada sistem imun yang memicu peradangan dalam tubuh. Cara kerja ini bisa mengurangi gejala radang sendi, seperti nyeri dan bengkak, serta menghentikan kerusakan sendi dan jaringan tubuh.
Dalam pengobatan rheumatoid arthritis, baricitinib dapat diberikan sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat lain, seperti methotrexate.
Selain mengobati radang sendi, baricitinib juga digunakan dalam penanganan alopecia areata yang parah akibat penyakit autoimun. Obat ini dapat mendorong pertumbuhan rambut baru pada pasien alopecia areata yang mengalami kebotakan. Kegunaan lain dari baricitinib adalah untuk mengobati dermatitis atopik gejala sedang hingga berat.
Merek dagang baricitinib: Unamity
Apa Itu Baricitinib
Golongan | Obat resep |
Kategori | Imunosupresan/Disease Modifying Antirheumatic Drugs (DMARD) |
Manfaat | Mengobati gejala rheumatoid arthritis yang tidak membaik dengan obat lain dari kelompok DMARD |
Menangani alopecia areata yang parah | |
Mengatasi dermatitis atopik gejala sedang hingga berat | |
Dikonsumsi oleh | Dewasa usia ≥18 tahun |
Baricitinib untuk ibu hamil | Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. |
Baricitinib untuk ibu menyusui | Ibu yang sedang mengonsumsi obat ini tidak boleh menyusui hingga setidaknya 4 hari setelah dosis terakhir. Jika Anda sedang menyusui, diskusikan dengan dokter mengenai obat pengganti. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Baricitinib
Baricitinib hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani terapi dengan baricitinib, antara lain:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Baricitinib tidak boleh digunakan oleh pasien yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, penyakit liver, divertikulitis, tukak lambung, ulkus duodenum, kanker, kelainan darah, penyakit jantung, stroke, diabetes, atau penyakit paru-paru.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan baricitinib jika Anda merokok.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami demam, menggigil, diare, batuk, atau nyeri saat buang air kecil.
- Beri tahu dokter jika pernah atau sedang menderita penyakit infeksi kronis, seperti hepatitis C, hepatitis B, TBC, herpes, HIV/AIDS. Dokter akan memastikan Anda tidak menderita penyakit tersebut sebelum meresepkan baricitinib.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami trombosis vena dalam atau emboli paru. Beri tahu pula dokter jika Anda memiliki kondisi yang bisa memicu penyakit tersebut, misalnya obesitas, atau baru saja menjalani operasi besar.
- Hindari kontak erat dengan penderita penyakit infeksi yang mudah menular, seperti flu atau campak. Orang yang mengonsumsi baricitinib lebih rentan tertular penyakit tersebut.
- Beri tahu dokter mengenai semua jenis vaksinasi yang pernah Anda jalani sebelumnya. Informasikan juga kepada dokter jika berencana menjalani vaksinasi selama menggunakan baricitinib. Hindari kontak erat dengan orang yang baru saja menerima vaksin hidup, seperti vaksin flu.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, mungkin hamil, atau menjalani program hamil.
- Gunakan alat kontrasepsi yang efektif selama mengonsumsi baricitinib sampai setidaknya 1 minggu setelah selesai pengobatan. Obat ini dapat membahayakan janin jika terjadi kehamilan.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menyusui. Jangan menyusui selama mengonsumsi baricitinib hingga 4 hari setelah selesai pengobatan.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi baricitinib jika direncanakan menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah minum
Dosis dan Aturan Pakai Baricitinib
Berikut ini adalah rincian dosis baricitinib berdasarkan kondisi yang ditangani:
Kondisi: Rheumatoid arthritis
- Dewasa: Dosis 4 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat dikurangi menjadi 2 mg, 1 kali sehari ketika kondisi pasien membaik. Dosis bisa dihentikan sementara jika pasien mengalami infeksi serius.
- Lansia ≥75 tahun: Dosisnya 2 mg, 1 kali
Kondisi: Alopecia areata yang parah (tidak botak total)
- Dewasa: Dosis 2 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditambah menjadi 4 mg 1 kali sehari jika alopecia areata belum membaik.
Dosis bisa dihentikan jika pasien mengalami infeksi serius atau jika kondisi pasien tidak membaik setelah 36 minggu menggunakan baricitinib.
- Lansia ≥75 tahun: Dosisnya 2 mg, 1 kali
Kondisi: Kebotakan total akibat alopecia areata
- Dewasa: 4 mg, 1 kali per hari. Dosis bisa dikurangi secara bertahap menjadi 2 mg per hari jika kondisi pasien membaik.
Kondisi: Dermatitis atopik
- Dewasa: Dosis 4 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat dikurangi menjadi 2 mg 1 kali sehari jika kondisi pasien membaik. Pemberian obat bisa dihentikan jika pasien mengalami infeksi serius atau kondisi pasien tidak membaik setelah 8 minggu menggunakan baricitinib.
- Lansia ≥75 tahun: Dosisnya 2 mg, 1 kali
Cara Mengonsumsi Baricitinib dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum menggunakan baricitinib. Jangan menambah atau mengurangi dosis, serta jangan menggunakan obat lebih lama dari waktu yang dianjurkan dokter.
Berikut adalah cara mengonsumsi baricitinib yang benar:
- Konsumsilah baricitinib sebelum atau sesudah makan.
- Telan tablet baricitinib secara utuh dengan bantuan segelas air putih. Jika sulit menelannya dalam kondisi utuh, larutkan tablet dengan air sebanyak 2 sendok teh, kemudian aduk rata lalu dan segera diminum.
- Konsumsilah baricitinib pada waktu yang sama setiap harinya agar manfaatnya maksimal. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal dosis berikutnya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Patuhi jadwal kontrol yang sudah dijadwalkan oleh dokter selama menggunakan baricitinib. Anda juga perlu menjalani pemeriksaan secara berkala, seperti tes darah, tes fungsi ginjal, dan tes kulit, untuk memastikan pengobatan berjalan dengan baik.
- Simpanlah baricitinib dalam wadah tertutup di tempat bersuhu ruangan. Jangan menyimpannya di tempat yang lembap atau panas, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Baricitinib dengan Obat Lain
Baricitinib dapat menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersama obat lain. Efek yang bisa terjadi antara lain:
- Penurunan efektivitas vaksin dan peningkatan risiko terjadinya infeksi jika digunakan dengan vaksin hidup, seperti vaksin BCG
- Peningkatan risiko terjadinya penurunan sistem imun yang bisa menimbulkan infeksi serius jika digunakan bersama obat imunosupresan yang kuat, seperti azathioprine, methotrexate, ciclosporin, tacrolimus
- Peningkatan risiko terjadinya infeksi serius jika digunakan bersama obat disease modifying anti-rheumatic drugs (DMARD) biologis, seperti adalimumab dan infliximab
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping baricitinib jika digunakan bersama probenecid
- Peningkatan risiko terjadinya luka robek dan perdarahan saluran pencernaan jika digunakan dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen
- Peningkatan risiko terjadinya penyakit infeksi yang fatal jika digunakan dengan obat kortikosteroid, seperti methylpredisolone
Agar aman, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter jika hendak mengonsumsi baricitinib dengan obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Baricitinib
Efek samping yang bisa timbul setelah minum baricitinib adalah mual, bersin-bersin, hidung tersumbat, atau sakit tenggorokan. Periksakan diri Anda ke dokter jika keluhan di atas tidak kunjung mereda atau bertambah berat.
Hentikan konsumsi baricitinib dan segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Gejala penyakit liver, seperti penyakit kuning, urine berwarna gelap, nyeri perut yang berat, hilang nafsu makan, tinja berwarna pucat atau seperti tanah liat
- Gejala luka robek saluran cerna, seperti sakit perut yang tidak kunjung hilang, pusing berat, diare, mual dan muntah yang tidak kunjung berhenti
- Gejala anemia, seperti lelah, lemas, lesu, atau kulit yang tampak pucat
- Gejala infeksi, seperti demam, menggigil, luka di kulit yang tidak kunjung sembuh, batuk yang terus menerus, nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil
- Berat badan turun tanpa sebab yang jelas
- Muncul benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan
- Gejala herpes zoster, seperti ruam lepuh (blister) pada kulit yang terasa sakit
- Nyeri dada seperti tertekan yang menjalar ke area leher, rahang dan lengan
- Sesak napas mendadak; pusing berat seperti akan pingsan; bicara cadel atau tidak beraturan; salah satu sisi tubuh lunglai mendadak
- Bengkak, nyeri, dan kemerahan di tungkai