Batal puasa saat bulan Ramadan berarti umat muslim harus menggantinya di lain waktu. Meski begitu, terkadang memang ada kondisi fisik yang membuatmu perlu batal puasa, lho. Soalnya, ini menandakan tubuhmu kurang fit, sehingga termasuk dalam golongan orang yang tidak wajib berpuasa Ramadan.
Puasa di bulan Ramadan adalah ibadah menahan lapar dan haus mulai dari terbit matahari sampai terbenam matahari. Ibadah ini bersifat wajib dalam agama Islam. Meski demikian, ada golongan yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa, yakni masih anak-anak, lansia, tidak waras, sedang bepergian, haid, hamil, menyusui, atau sakit.
Saat puasa, kamu tentu akan merasakan lapar, haus, dan lemas. Hal ini wajar dialami selama berpuasa karena tubuh akan pantang makan dan minum selama beberapa jam. Puasa umumnya aman dijalani jika tubuh sedang fit dan sehat. Namun, secara medis, ada beberapa tanda dan gejala yang membuatmu perlu batal puasa, lho.
Gejala yang Menandakan Perlu Batal Puasa
Karena umat muslim yang sedang sakit boleh untuk batal puasa, kamu sebaiknya tidak memaksakan diri untuk berpuasa jika tubuhmu memang sedang tidak sanggup. Adapun, dari segi kesehatan, terdapat beberapa gejala yang menandakan kamu perlu batal puasa, yakni:
1. Muntah
Muntah dan mual termasuk salah satu keluhan yang cukup sering dialami oleh orang yang sedang puasa. Jika muntahnya tidak disengaja, hal ini tidak berarti batal puasa, kok. Di sisi lain, muntah bisa juga muncul akibat gejala penyakit tertentu, seperti sakit maag atau penyakit asam lambung (GERD).
Jika terjadi terus-menerus, muntah bisa membuatmu dehidrasi. Jadi, kalau kamu merasa tidak enak badan setelah muntah atau muntah berkali-kali, sebaiknya batal puasa dulu, ya. Ini artinya kondisi badanmu sedang tidak prima. Saat sudah bugar kembali, kamu bisa berpuasa kembali atau menggantinya pada waktu lain.
2. Maag
Sakit maag adalah rasa nyeri atau perih pada perut bagian atas atau ulu hati yang kerap disertai kembung dan bersendawa. Kondisi ini bisa terjadi ketika asam lambung naik saat puasa atau penyakit asam lambung (GERD). Soalnya, asam lambung bisa naik ke kerongkongan saat perut kosong.
Gejala sakit maag yang masih ringan umumnya bisa ditahan saat berpuasa, misalnya kembung atau perut terasa panas. Namun, jika kamu sampai mengalami sakit perut tidak tertahankan atau mual parah bahkan muntah-muntah, sebaiknya jangan memaksakan diri untuk lanjut puasa.
3. Pingsan
Orang yang berpuasa juga sebaiknya batal puasa atau berbuka ketika mengalami pingsan. Pingsan bisa saja menandakan bahwa tubuh kekurangan energi atau cairan sehingga sudah tidak mampu untuk terus berpuasa.
Batal puasa juga sebaiknya segera dilakukan, terutama jika pingsan disertai keluhan lain, seperti adanya kelemahan pada anggota gerak tubuh, vertigo, hingga muntah-muntah, atau diare.
4. Penurunan kesadaran
Penurunan kesadaran adalah kondisi ketika seseorang kerap mengantuk dan sulit untuk terjaga. Jika makin parah, kondisi ini bisa berlanjut menjadi kondisi koma dan ini bisa membuat penderitanya tidak bisa tersadar sama sekali.
Dari sisi medis, orang yang sedang berpuasa dan mengalami penurunan kesadaran harus segera membatalkan puasa. Ini karena penurunan kesadaran merupakan salah satu gejala berat yang termasuk kegawatan medis. Orang yang mengalami gejala ini juga perlu segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis.
5. Susah konsentrasi
Saat berpuasa, sebenarnya wajar saja jika terkadang kamu sulit berkonsentrasi. Hal ini karena otak kekurangan energi dari makanan untuk bisa berfungsi optimal. Meski begitu, hal ini juga bisa disebabkan oleh dehidrasi atau kekurangan gula darah, yang bisa memburuk jika dibiarkan.
Jadi, kalau mengalaminya terus-menerus, apalagi sampai kesulitan belajar, bekerja, atau bahkan beribadah, kamu sebaiknya jangan memaksakan diri untuk melanjutkan puasa, ya. Kamu perlu mengisi kembali energi melalui makanan.
Batal puasa juga sebaiknya dilakukan jika kamu sulit konsentrasi dan masih harus bekerja dengan mengoperasikan mesin, alat berat, atau menyetir kendaraan. Hal ini penting untuk mencegah kecelakaan yang bisa berbahaya.
6. Sakit kepala
Sakit kepala bisa disebabkan oleh berbagai hal, yakni karena dehidrasi atau kekurangan kalori yang didapatkan dari makanan. Kedua hal ini bisa membuat tubuh melepas hormon stres yang bisa menyebabkan sakit kepala.
Kondisi ini biasanya akan mereda setelah kamu mengonsumsi makanan atau minuman. Saat puasa, kamu memang bisa menggantinya dengan istirahat sejenak. Namun, jika sakit kepala tetap melanda, sebaiknya batal puasa dulu agar sakit kepala ini tidak makin parah, ya.
7. Sesak napas
Sesak napas juga termasuk salah satu gejala yang penting diwaspadai. Ketika berpuasa dan mengalami sesak napas, batal puasa sebaiknya segera dilakukan. Penyebab sesak napas bisa bermacam-macam, mulai dari asma, pneumonia, hingga penyakit jantung.
Apa pun penyebabnya, sesak napas perlu segera ditangani oleh dokter karena bisa berbahaya jika terlambat diatasi.
8. Gemetar
Gemetar termasuk salah satu tanda kamu perlu batal puasa. Gejala ini umumnya menandakan kondisi tertentu, misalnya dehidrasi dan kurang gula, yang bisa saja terjadi saat berpuasa.
Meski tidak berbahaya, gemetar bisa mengganggu aktivitas selama puasa. Hal ini juga bisa terjadi berulang kali jika tidak diatasi. Oleh karena itu, kamu sebaiknya batal puasa dulu jika mengalami gemetar selama beberapa waktu, ya.
9. Pandangan kabur
Seperti dijelaskan sebelumnya, tidak makan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan kekurangan energi yang berujung pada gula darah rendah. Kondisi ini bisa ditandai salah satunya dengan kesulitan untuk melihat atau pandangan tiba-tiba kabur.
Jika dibiarkan, gejala ini bisa berlangsung lama dan diiringi rasa kantuk, kesulitan berpikir, sampai pingsan. Jadi, kamu sebaiknya segera beristirahat dan mengonsumsi sesuatu jika mengalaminya.
Dengan kemudahan ini, kamu sebaiknya tidak memaksakan diri untuk berpuasa jika mengalami gejala-gejala di atas, ya. Apalagi kalau kamu memang memiliki riwayat penyakit sebelumnya, seperti diabetes, GERD, atau penyakit jantung.
Tips agar Tidak Batal Puasa
Setelah mengenal tanda-tanda kapan perlu batal puasa, kini waktunya mencari cara agar kamu tidak perlu mengalaminya. Nah, berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah batal puasa:
- Jangan terlambat sahur dan berbuka.
- Minum air yang cukup, yakni sekitar 8 gelas atau sekitar 2 liter per hari, selama tidak berpuasa.
- Hindari makan berlebihan saat berbuka puasa, sebaiknya berbuka dengan takjil yang menyehatkan.
- Konsumsi makanan bergizi seimbang, lengkap dengan daging, sayur, buah, dan kacang-kacangan.
- Perbanyak ibadah sebagai motivasi agar puasa tetap lancar.
- Jika perlu, konsumsi suplemen multivitamin agar kebutuhan nutrisi terpenuhi selama puasa.
Itulah beberapa tanda kamu perlu batal puasa dan cara menghindarinya. Perlu diingat, jangan berkecil hati jika kamu sudah niat berpuasa, tetapi harus batal karena sedang sakit. Yang penting, kamu harus pulih dan sembuh dulu, setelah itu kamu bisa berpuasa pada waktu lain ketika sudah kuat.
Jika memiliki gejala atau kondisi medis tertentu dan ragu apakah masih boleh berpuasa atau sebaiknya batal puasa, kamu bisa berkonsultasi ke dokter.