Bumil mungkin pernah merasakan bayi cegukan dalam kandungan. Hal ini biasanya ditandai dengan sentakan dari dalam perut yang terasa lebih halus dari tinju atau tendangan dan terjadi berkali-kali dengan jeda tertentu. Namun, normalkah kondisi ini? Yuk, Bumil simak pada artikel ini.
Bayi di dalam kandungan memang bisa mengalami cegukan, Bumil. Cegukan adalah pergerakan diafragma bayi, yaitu otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut, saat dia mulai belajar bernapas. Cegukan umumnya merupakan tanda bahwa bayi berkembang dengan sehat, tapi bisa juga merupakan tanda dari suatu kelainan.
Pertanda Bayi Sehat
Bayi sudah bisa cegukan dalam kandungan di usia kehamilan 8–10 minggu, bersamaan dengan munculnya kemampuan untuk mengisap dan menelan. Namun, Bumil biasanya baru mulai merasakan bayi cegukan dalam kandungan sekitar usia kehamilan 6 bulan atau 20–24 minggu.
Penyebab cegukan pada bayi dalam kandungan belum diketahui secara pasti, tapi hal ini diduga merupakan salah satu proses pematangan paru-paru. Cegukan umumnya adalah tanda bahwa perkembangan bayi di dalam kandungan baik.
Jika bayi bisa cegukan, artinya dia memiliki kemampuan untuk menghirup cairan ketuban ke dalam paru-paru dan melepaskannya kembali, layaknya seseorang menghirup dan mengembuskan udara. Ini merupakan tanda bahwa diafragmanya berkembang.
Selain itu, bayi cegukan dalam kandungan juga merupakan tanda bahwa saraf tulang belakang dan otaknya telah bekerja dan saling terhubung. Ini berarti saraf bayi berkembang dengan baik dan nantinya dapat hidup di luar rahim.
Kenali Tanda-Tanda Cegukan Tidak Normal
Cegukan biasanya akan mereda setelah bayi mencapai usia 32 minggu, ketika kemampuan bernapasnya sudah matang. Namun, Bumil perlu memeriksakan kehamilan ke dokter jika setelah usia ini bayi terus cegukan beberapa kali sehari dan cegukan berlangsung setidaknya selama 15 menit setiap kalinya.
Bumil juga sudah bisa berkonsultasi ke dokter jika setelah usia kehamilan 28 minggu cegukan bayi terasa berbeda, misalnya terasa lebih keras atau bertahan lebih lama daripada biasanya.
Cegukan yang terjadi di masa-masa akhir kehamilan dapat menjadi tanda adanya gangguan tali pusar pada bayi. Gangguan ini dapat menyebabkan:
- Penumpukan karbondioksida pada darah bayi
- Perubahan tekanan darah bayi
- Perubahan detak jantung bayi
- Kerusakan otak bayi
- Keguguran
Bayi cegukan di dalam kandungan umumnya adalah sesuatu yang normal dan tidak memerlukan penanganan khusus. Bumil malah bisa bersenang hati karena ini pertanda dia tumbuh dan berkembang dengan sehat. Biasanya, cegukan janin akan mereda jika ibu hamil mengubah posisi duduk atau tidur, berjalan, serta minum air.
Namun, jika cara-cara tersebut tidak bisa meredakan cegukan bayi dalam kandungan atau cegukannya berlangsung lama dan lebih kuat daripada biasanya, ada baiknya Bumil segera memeriksakan kandungan ke dokter.