Bayi kembung sering kali dianggap normal dan tidak berbahaya. Padahal, pada berapa kasus, kondisi ini bisa menjadi gejala dari penyakit yang lebih serius. Orang tua pun diharapkan dapat mengenali penyebab bayi kembung, serta gejala yang perlu diwaspadai.
Bayi kembung dapat dikenali dari gejalanya, seperti perut yang teraba keras, sering sendawa, kentut, dan sulit buang air besar. Selain itu, bayi juga tampak lebih sering menangis dan rewel. Ayah dan Bunda perlu mencari tahu penyebab bayi kembung agar mampu mencegah dan membantu mengatasinya.
Beragam Penyebab Bayi Kembung
Bayi sering mengalami perut kembung saat berusia 0–3 bulan serta 6–12 bulan. Pada usia 0–3 bulan, bayi kerap mengalami perut kembung karena saluran pencernaannya masih belum bekerja dengan sempurna.
Sementara pada bayi usia 6 bulan ke atas, perut kembung biasa terjadi karena saluran pencernaannya sedang beradaptasi untuk mencerna berbagai jenis makanan pendamping air susu ibu (MPASI).
Selain itu, berikut ini adalah beberapa hal yang juga dapat menyebabkan bayi kembung:
1. Makan dan minum sambil bermain
Sebenarnya normal jika saat makan atau minum ada sedikit udara yang ikut tertelan. Namun, ketika bayi diberi makan atau minum sambil bermain, ia akan cenderung bersemangat, sehingga menelan makanan lebih cepat.
Akibatnya, ada semakin banyak udara yang ikut tertelan dan masuk ke dalam lambung. Selain mengakibatkan bayi kembung, kebiasaan ini juga dapat meningkatkan risiko bayi tersedak.
2. Kurang minum
Bayi yang kurang minum berisiko mengalami sembelit. Kondisi ini sering disertai dengan keluhan sakit perut dan perut kembung. Oleh karena itu, pastikan Bunda memberikan jumlah ASI yang cukup kepada Si Kecil. Anda juga bisa menambahkan air mineral jika bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan.
3. Konsumsi brokoli, kacang, dan kol
Memang baik jika bayi mau mengonsumsi sayuran. Namun, sebaiknya hindari terlalu banyak memberikan brokoli, kacang, dan kol untuk MPASI Si Kecil. Hal ini karena jenis makanan tersebut akan melepaskan gas saat dicerna di dalam usus dan menyebabkan bayi kembung.
4. Konsumsi makanan berlemak atau berserat tinggi
Sebagian bayi kemungkinan memiliki pencernaan yang sangat sensitif terhadap jenis makanan tertentu, misalnya makanan berlemak, seperti gorengan, atau makanan yang tinggi, serat seperti sereal. Akibatnya, konsumsi makanan tersebut akan menyebabkan perut bayi menjadi kembung.
5. Menangis terlalu lama
Bayi menangis adalah hal yang wajar. Tapi jika ia menangis terlalu lama, akan banyak udara yang masuk ke dalam saluran pencernaannya. Hal ini kemudian akan mengakibatkan bayi kembung.
6. Intoleransi laktosa
Bayi kembung juga dapat disebabkan oleh intoleransi laktosa, yakni ketidakmampuan mencerna gula dalam susu sapi. Jika demikian, Bunda perlu berkonsultasi pada dokter anak untuk mendapatkan susu pengganti yang sesuai dengan kebutuhan bayi guna mendukung tumbuh kembangnya tetap optimal.
Cara Menangani Bayi Kembung
Tidak perlu khawatir saat Si Kecil mengalami kembung. Ada beberapa cara mudah yang dapat Bunda coba untuk menangani bayi kembung, antara lain:
- Posisikan tubuh Si Kecil dalan posisi tegak saat menyusu atau makan. Cara ini akan memudahkan udara yang terperangkap di perut keluar melalui sendawa. Apabila harus makan sambil berbaring, posisikan kepalanya lebih tinggi daripada perut.
- Pastikan mulut Si Kecil melekat dengan sempurna pada payudara, jika Bunda menyusui langsung dari payudara.
- Gunakanlah botol susu yang mampu mencegah timbulnya gelembung udara atau botol antikolik, jika Si Kecil menyusu melalui botol.
- Selalu miringkan botol susu agar tidak ada udara yang terperangkap dalam dot saat menyusui.
- Usahakan untuk menyusui atau memberi makan Si Kecil dalam suasana yang tenang. Hal ini dilakukan untuk mencegah banyak udara ikut tertelan saat makan.
- Pijatlah perut Si Kecil atau usap punggungnya secara lembut untuk membantu mengatasi perut kembung bayi.
- Gendong bayi dalam posisi tegak dan tepuk lembut punggungnya setelah ia menyusu atau makan, untuk membantu mengeluarkan udara dari saluran pencernaannya.
Cara-cara di atas umumya efektif untuk meredakan bayi kembung. Namun, jika cara tersebut belum berhasil, atau bayi kembung disertai gejala-gejala lain, seperti demam, diare, dan muntah, segera bawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.