Ada banyak mitos terkait menyusui sambil berpuasa. Salah satunya adalah menyusui sambil berpuasa dipercaya bisa menyebabkan bayi mengalami mencret. Anggapan ini tentu membuat sebagian ibu menyusui jadi ragu untuk berpuasa. Namun, benarkah anggapan tersebut?
Sebenarnya, ibu menyusui diperbolehkan puasa bila merasa sanggup dan dalam kondisi sehat. Akan tetapi, karena ibu menyusui tidak akan makan dan minum selama lebih dari 12 jam, hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran.
Puasa saat menyusui dipercaya dapat membuat kualitas ASI menurun. Menurunnya kualitas ASI ini dikaitkan dengan sejumlah mitos. Salah satunya adalah ASI dari ibu yang berpuasa diyakini dapat membuat bayi mengalami mencret atau BAB cair.
Penyebab Bayi Mencret
Normalnya, tinja bayi memiliki tekstur yang padat, tidak keras atau tidak cair, dan frekuensi buang air besarnya tidak lebih dari 3 kali dalam sehari. Namun, jika frekuensinya lebih dari 3 kali sehari, apalagi bila disertai mencret, maka bisa dikatakan bayi tengah mengalami diare.
Diare pada bayi dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, yaitu:
- Infeksi saluran pencernaan yang bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit
- Intolerasi laktosa yang umumnya terjadi pada bayi yang mengonsumsi susu sapi
- Alergi makanan yang umumnya terjadi pada bayi yang sudah mendapatkan MPASI
Fakta tentang Bayi Mencret Akibat Ibu Menyusui Puasa
Mencret dan diare pada bayi tidak ada hubungannya dengan puasa yang dijalani oleh ibu menyusui. Beberapa mikronutrien pada ASI memang menurun jumlahnya saat ibu menyusui puasa, tetapi hal ini diketahui tidak berpengaruh signifikan pada kesehatan bayi.
Jadi, anggapan bahwa bayi bisa mencret akibat ibu menyusui puasa hanyalah mitos belaka. Saat bayi mencret apalagi sampai diare, justru Busui harus memberikan ASI sesering mungkin untuk mengurangi risiko terjadinya dehidrasi.
Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, dehidrasi pada bayi bisa menimbulkan masalah kesehatan serius, seperti kejang, gangguan ginjal, bahkan syok hipovolemik.
Meski tidak berhubungan, Busui yang berpuasa wajib memenuhi kebutuhan cairan saat berbuka dan sahur. Busui disarankan untuk minum 8–10 gelas air putih setiap harinya. Untuk memenuhinya, Busui bisa minum 2 gelas air di waktu berbuka, 4 gelas sebelum tidur, dan 2 gelas saat sahur.
Selain mencukupi kebutuhan cairan harian, Busui juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang, istirahat yang cukup, dan kelola stres dengan baik.
Cara Mengatasi Bayi Mencret
Saat Si Kecil mencret dan diare, terutama ketika Busui berpuasa, lakukan upaya-upaya di bawah ini untuk membantu mengatasinya dan mencegah terjadinya dehidrasi:
- Tetap susui Si Kecil sebanyak yang ia mau.
- Bila Si Kecil sudah berusia 6 bulan lebih, Busui bisa berikan ia air putih atau oralit untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare.
- Ganti popok Si Kecil yang basah secara rutin untuk mencegah terjadinya ruam popok.
- Bila Si Kecil sudah mendapatkan MPASI, berikan makanan yang bisa meredakan diare, seperti biskuit, sereal, dan pisang.
Bayi mencret saat ibu menyusui berpuasa memang bisa saja terjadi, tapi bukan berarti penyebabnya adalah kualitas ASI yang menurun akibat ibu berpuasa. Saat Si Kecil mencret atau diare, Busui bisa melakukan langkah-langkah yang telah disebutkan di atas untuk mengatasinya.
Namun, jika diare yang dialami Si Kecil tidak kunjung mereda atau muncul tanda dehidrasi, seperti bibir kering, terlihat sangat haus, menangis tidak keluar air mata, frekuensi BAK berkurang, atau urine berubah warna menjadi sangat pekat, maka segera bawa ia ke dokter agar bisa secepatnya ditangani.
Berpuasa saat masih menyusui boleh-boleh saja kok dilakukan. Kenali tanda ibu menyusui dilarang untuk berpuasa dan jika Busui khawatir atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan arahan yang tepat.