Anda mungkin masih sering bertanya-tanya apa sebenarnya yang dimaksud dengan penyakit dalam dan apa saja contoh penyakit yang memerlukan penanganan seorang dokter spesialis penyakit dalam. Yuk, cari tahu selengkapnya di sini.
Ilmu penyakit dalam atau internal medicine adalah spesialisasi medis untuk diagnosis, perawatan, dan pencegahan penyakit pada orang dewasa. Kondisi medis atau penyakit yang termasuk ke dalam spesialisasi medis penyakit dalam akan ditangani oleh seorang dokter spesialis penyakit dalam atau disebut juga dengan internist.
Dokter spesialis penyakit dalam memiliki pengetahuan dan kompetensi menyeluruh mengenai pengelolaan medis terhadap penyakit-penyakit yang memengaruhi berbagai organ dalam tubuh.
Menurut peraturan Konsil Kedokteran Indonesia, dokter spesialis penyakit dalam berperan dalam penanganan berbagai masalah kesehatan dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat remaja dewasa hingga usia lanjut di bidang ilmu penyakit dalam.
Dokter spesialis penyakit dalam dapat mengambil studi lanjutan atau subspesialisasi untuk menjadi konsultan pada bidang disiplin ilmu yang lebih spesifik, misalnya pada bidang ginjal-hipertensi atau kardiologi (jantung).
Dokter spesialis penyakit dalam dapat merujuk atau merekomendasikan pasien kepada dokter subspesialis penyakit dalam untuk kasus-kasus tertentu yang lebih berat.
Pasien yang telah ditangani oleh dokter subspesialis penyakit dalam dapat dirujuk kembali ke dokter spesialis penyakit dalam untuk menjalani perawatan dan pemantauan kesehatan rutin.
Dokter umum yang sering Anda datangi juga menguasai bidang penyakit dalam, namun biasanya dokter umum memiliki keterbatasan dari sisi fasilitas kesehatan dan kompetensi.
Oleh karena itu, dokter umum biasanya hanya menentukan diagnosis penyakit dan penanganan sementara. Selanjutnya, pasien harus dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam untuk pemeriksaan dan penanganan yang lebih lanjut.
Jadi, Apa Saja Kondisi Medis yang Tercakup dalam Spesialisasi Penyakit Dalam?
Di antara ratusan penyakit yang bisa ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam, berikut adalah beberapa golongan penyakit yang termasuk dalam bidang disiplin ilmu penyakit dalam:
- Bidang alergi imunologi klinik yang berhubungan dengan penyakit pada kelainan sistem kekebalan (imunitas) tubuh, misalnya penyakit alergi, penyakit autoimun, dan penyakit imunodefisiensi.
- Bidang gastroentero-hepatologi yang berhubungan dengan sistem pencernaan dan organ hati, termasuk dalam mengobati dan mencegah gangguan pankreas, kantong empedu, kerongkongan, perut, usus halus, dan usus besar. Contoh penyakitnya antara lain adalah pankreatitis, hepatitis, kanker pada saluran cerna dan hati.
- Bidang geriatri yang berhubungan dengan diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit pada lansia, terutama berkaitan dengan proses penuaan. Contoh penyakitnya antara lain adalah malnutrisi, inkontinensia urine, dan osteoartritis.
- Bidang ginjal hipertensi yang melibatkan gangguan ginjal, tekanan darah tinggi yang tidak terkendali, atau masalah tekanan darah yang lebih kompleks, seperti pasien yang harus melalui transplantasi ginjal atau pasien hemodialisis (cuci darah). Contoh penyakitnya antara lain adalah gagal ginjal akut, gagal ginjal kronis, dan batu saluran kemih.
- Bidang hematologi dan onkologi medik yang berhubungan dengan diagnosis dan pencegahan penyakit darah (hematologi) dan kanker (onkologi), termasuk penyakit seperti anemia, hemofilia, leukemia, limfoma, dan kanker.
- Bidang jantung dan pembuluh darah yang berhubungan dengan gangguan organ jantung dan pembuluh darah tubuh. Contoh penyakitnya antara lain adalah gagal jantung, penyakit jantung koroner, penyakit katup jantung, aritmia, dan penyakit jantung rematik.
- Bidang endokrin-metabolik-diabetes yang berhubungan dengan gangguan pada metabolisme, yaitu proses biokimia serta kerja hormon-hormon dalam tubuh. Contoh penyakitnya antara lain adalah diabetes, penyakit tiroid, dan ketoasidosis diabetikum.
- Bidang pulmonologi yang berhubungan dengan diagnosis dan pengobatan gangguan sistem pernapasan. Contoh penyakitnya antara lain adalah asma, bronkitis, emfisema dan penyakit paru interstisial.
- Bidang reumatologi yang berhubungan dengan evaluasi dan pengobatan non-bedah untuk penyakit rematik pada jaringan penghubung tubuh, misalnya sendi. Contoh penyakitnya antara lain adalah rheumatoid arthritis, osteoporosis, lupus, dan fibromyalgia.
- Tropik infeksi yang berhubungan dengan penyakit infeksi yang sering ditemukan di Indonesia. Contoh penyakitnya antara lain demam berdarah, infeksi cacing, dan demam tifoid.
Dengan mengetahui penyakit-penyakit apa saja yang masuk ke dalam golongan penyakit dalam, Anda tidak perlu lagi merasa bingung ketika dokter umum merujuk Anda kepada dokter spesialis penyakit dalam yang memiliki kompetensi untuk menangani penyakit tersebut.