Beclometasone adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gejala asma, seperti sesak napas dan mengi. Obat yang tersedia dalam bentuk inhaler ini hanya bisa digunakan atas anjuran dokter.
Beclometasone termasuk dalam kelompok obat kortikosteroid. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi pembengkakan di saluran pernapasan. Hasilnya, aliran udara dari dan ke paru-paru akan lebih lancar, serta napas pun menjadi lebih lega. Beclometasone sering kali dikombinasikan dengan bronkodilator, seperti formoterol.
Beclometasone biasanya digunakan pada asma yang berat dan perlu obat rutin. Beclometasone harus digunakan setiap hari untuk mencegah asma kambuh. Namun, perlu diketahui bahwa obat ini tidak bisa digunakan untuk meredakan serangan asma.
Merek dagang beclometasone: Innovair, Innovair Nexthaler
Apa Itu Beclometasone
Golongan | Obat resep |
Kategori | Kortikosteroid |
Manfaat | Mengurangi serangan asma kambuh dan mengontrol gejala asma |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
Beclometasone untuk ibu hamil | Kategori C: Belum ada cukup bukti dari studi pada binatang percobaan maupun manusia yang menjelaskan keamanan obat terhadap ibu hamil maupun janin. |
Obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil, kecuali jika dokter menyarankan demikian. | |
Beclometasone untuk ibu menyusui | Beclometasone umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui selama sesuai dengan anjuran dokter. |
Bentuk obat | Inhaler |
Peringatan sebelum Menggunakan Beclometasone
Sebelum menggunakan beclometasone, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Beclometasone tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan beclometasone jika Anda pernah atau sedang menderita katarak, glaukoma, atau osteoporosis.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami penyakit infeksi atau pernah terkena infeksi berat sebelumnya, terutama infeksi saluran pernapasan.
- Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan beclometasone jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Hindari kontak dengan orang yang sedang menderita infeksi, terutama yang mudah menular seperti cacar air atau flu. Obat ini bisa menyebabkan Anda lebih mudah terkena infeksi, terutama jika sudah digunakan dalam jangka panjang.
- Periksakan anak Anda ke dokter sesuai jadwal yang ditentukan jika ia menggunakan obat ini secara rutin. Pertumbuhan anak harus dipantau dengan ketat selama memakai obat ini.
- Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang memakai beclometasone jika direncanakan untuk menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah menggunakan
Dosis dan Aturan Pakai Beclometasone
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan beclometasone untuk mencegah kekambuhan asma berdasarkan usia pasien:
- Dewasa: Dosis awal sebanyak 100–200 mcg per hari untuk kondisi ringan, 200–400 mcg per hari untuk kondisi sedang, atau 400–800 mcg per hari untuk kondisi parah. Obat diberikan dalam 2 dosis terbagi. Dosis maksimal 800 mcg per hari.
- Anak usia ≥6 tahun: 100 mcg per hari, diberikan dalam 2–4 dosis terbagi. Dosis maksimal 200 mcg per hari.
Cara Menggunakan Beclometasone dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum menggunakan beclometasone. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.
Berikut ini adalah cara menggunakan beclometasone dengan benar:
- Buka tutup inhaler dan pastikan tepi corong isap (mouthpiece) dalam keadaan bersih dan kering.
- Embuskan napas secara perlahan, lalu letakkan mouthpiece ke dalam mulut.
- Untuk mengisap beclometasone, tarik napas panjang melalui mulut sambil menekan botol inhaler.
- Setelah beclometasone terhirup, tahan napas selama sekitar 10 detik
- Lepaskan mouthpiece dari mulut dan embuskan napas secara perlahan.
- Beri jeda sekitar 1–2 menit jika perlu menghirup obat lebih dari 1 kali.
- Berkumurlah dengan air setelah selesai menggunakan beclometasone.
- Jangan lupa untuk membersihkan mouthpiece dengan kain atau tisu kering.
- Gunakan beclometasone pada waktu yang sama setiap harinya agar hasil pengobatan maksimal. Jika Anda lupa, segera pakai begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal pemakaian berikutnya, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Tetap gunakan obat ini meski kondisi sudah membaik. Jangan menghentikan pemakaian obat tanpa anjuran dari dokter. Hal ini bisa menyebabkan gejala putus obat, seperti mual, nyeri otot, sakit kepala, atau lemas.
- Simpan beclometasone di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Bagi pasien yang kesulitan menyesuaikan napas saat menggunakan inhaler, dokter dapat menganjurkan penggunaan alat yang disebut spacer. Spacer akan dipasang di ujung mouthpiece untuk memudahkan obat mencapai paru-paru.
Interaksi Beclometasone dengan Obat Lain
Beclometasone dapat menimbulkan efek interaksi jika digunakan dengan obat lain, seperti ritonavir, metronidazole, atau obat inhaler asma lain yang juga mengandung kortikosteroid. Pengunaan obat-obat tersebut secara bersamaan dapat meningkatkan risiko terjadinya insufisiensi adrenal.
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan dengan dokter terkait penggunaan beclometasone bersama obat-obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Beclometasone
Efek samping yang bisa muncul setelah menggunakan beclometasone antara lain:
- Tenggorokan kering
- Suara serak atau terjadi perubahan suara
- Rasa tidak enak di mulut
- Batuk
Efek samping di atas umumnya hanya terjadi pada awal penggunaan dan akan membaik setelah tubuh terbiasa dengan obat. Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan di atas tidak segera mereda atau makin parah. Segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Bercak putih atau luka di mulut dan bibir (candidiasis mulut)
- Demam dan gejala infeksi, seperti nyeri tenggorokan
- Perburukan gangguan pernapasan
- Penglihatan kabur atau melihat lingkaran di sekitar cahaya
- Memar atau perdarahan yang tidak biasa