Bedanya sakit kepala darah rendah dan darah tinggi dapat diketahui berdasarkan rasa sakit dan gejala lain yang menyertainya. Sakit kepala akibat darah rendah maupun darah tinggi biasanya berupa sensasi pusing hingga migrain. Namun, ada beberapa perbedaan sakit kepala karena kedua kondisi tersebut.
Bedanya sakit kepala darah rendah dan darah tinggi umumnya bisa diketahui berdasarkan sensasi rasa sakitnya. Sakit kepala memang merupakan salah satu gejala darah rendah dan darah tinggi, tetapi rasa sakit kepala karena dua keadaan tersebut berbeda.
Sakit kepala darah rendah lebih terasa seperti pusing yang berdenyut. Sementara itu, sakit kepala darah tinggi terasa seperti migrain. Dengan menjalani pola hidup sehat, seperti minum air putih hingga berolahraga secara rutin, sakit kepala karena kedua kondisi tersebut dapat dicegah.
Bedanya Sakit Kepala Darah Rendah dan Darah Tinggi
Berikut ini bedanya sakit kepala darah rendah dan darah tinggi yang dapat diketahui berdasarkan sensasi rasa sakit dan gejala yang menyertainya:
Sakit kepala darah rendah
Darah rendah terjadi ketika tekanan darah berada di bawah batas normal 120/80 mmHg. Tidak ada batasan pasti untuk tekanan darah rendah karena keadaan ini sering tidak bergejala. Namun, tekanan 90/60 mmHg umumnya sudah menimbulkan gejala. Kondisi ini disebabkan oleh tidak tercukupinya aliran darah ke otak dan organ tubuh lainnya.
Darah rendah dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari dehidrasi, kehamilan, kehilangan darah akibat cedera, hingga komplikasi suatu penyakit. Tidak jarang, kondisi ini menimbulkan gejala yang menyerupai kondisi medis lain, seperti pusing hingga pingsan. Beberapa gejala lain dari darah rendah antara lain:
- Nyeri kepala bagian belakang hingga ke leher
- Sakit kepala terasa berdenyut di seluruh bagian
- Kepala terasa ringan
- Mual atau muntah
- Penglihatan kabur atau mata berkunang-kunang
- Telinga berdenging
- Badan terasa lemas
- Sulit berkonsentrasi
- Napas dangkal atau cepat
Pada beberapa kondisi, sakit kepala darah rendah akan makin terasa ketika duduk maupun berdiri. Agar rasa sakitnya lebih berkurang, Anda disarankan untuk berbaring di tempat tidur. Namun, bila tidak kunjung membaik, Anda dianjurkan untuk pergi ke dokter agar dilakukan pemeriksaan.
Sakit kepala darah tinggi
Darah tinggi merupakan kondisi ketika tekanan darah melebihi batas normal atau lebih dari 140/90 mmHg. Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari faktor keturunan, usia, hingga gaya hidup yang kurang sehat, seperti jarang berolahraga hingga mengonsumsi minuman beralkohol.
Darah tinggi tidak selalu menunjukkan gejala yang spesifik, sehingga sering disebut dengan istilah ‘pembunuh diam-diam’. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala tertentu, seperti sakit kepala darah tinggi, hingga mengancam nyawa, seperti stroke dan serangan jantung mendadak, jika tekanan darah terlalu melonjak tinggi.
Sakit kepala darah tinggi juga bisa disertai gejala lain, di antaranya:
- Migrain
- Sakit pada leher dan bahu
- Sakit kepala semakin parah jika melakukan aktivitas
- Penglihatan kabur atau berbayang
- Pusing berputar
- Sesak napas
- Mual dan muntah
- Gelisah
- Kebingungan
- Telinga berdenging
- Mimisan
- Dada berdebar-debar
- Nyeri dada
- Kelemahan atau lumpuh anggota gerak
Cara Mencegah Sakit Kepala Darah Rendah dan Darah Tinggi
Meskipun ada bedanya sakit kepala darah rendah dan darah tinggi, kedua kondisi tersebut sama-sama menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas, bahkan bisa membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, Anda bisa mencegah terjadinya sakit kepala darah rendah dan darah tinggi dengan mengupayakan beberapa cara berikut ini:
- Minum air putih setidaknya 8 gelas atau sekitar 2 liter per hari untuk mencegah dehidrasi.
- Biasakan konsumsi makanan sehat dan bergizi, serta membatasi asupan garam, lemak, dan gula yang berlebih.
- Lakukan aktivitas fisik, seperti rutin jalan kaki, joging, atau bersepeda.
- Jaga berat badan agar tetap ideal.
- Kelola stres dengan baik.
- Istirahat yang cukup selama 7–9 jam setiap harinya.
- Hindari kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok.
Bedanya sakit kepala darah rendah dan darah tinggi tidak bisa serta merta ditentukan dari gejalanya tanpa dilakukan pemeriksaan tekanan darah. Oleh karena itu, Anda bisa melakukan pemeriksaan tensi darah ke dokter, fasilitas kesehatan terdekat, atau melakukannya sendiri di rumah dengan alat tensimeter untuk memastikan tekanan darah dalam tubuh.
Alat tensimeter digunakan untuk mengukur tekanan darah. Alat ini tersedia dalam dua jenis, yaitu manual dan digital. Untuk menggunakan tensimeter manual diperlukan pengetahuan medis, sedangkan tensimeter digital lebih praktis dan mudah dipakai di rumah.
Selain itu, sesuaikan manset tensimeter dengan ukuran lingkar lengan Anda. Ada tiga macam ukuran manset tensimeter yang bisa dipilih, mulai dari ukuran S atau sekitar 22–26 cm, ukuran M atau sekitar 27–34 cm, ukuran L atau sekitar 35–44 cm, hingga ukuran XL atau sekitar 45–52 cm.
Alat tensimeter digital yang bisa Anda gunakan secara praktis di rumah contohnya Omron dan Yuwell.
Beli Omron Blood Pressure Monitor HEM-8712 di Aloshop
Beli Yuwell Tensimeter Digital YE660B di Aloshop
Bila Anda menderita sakit kepala darah rendah dan darah tinggi yang tidak kunjung mereda, bahkan disertai gejala lain, seperti pusing, mual, muntah, sesak napas, mimisan, hingga nyeri dada, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.