Cara mengejan yang baik saat melahirkan penting lho untuk Bumil ketahui. Apalagi, bila proses ini merupakan pengalaman pertama Bumil. Dengan mengejan dengan cara yang tepat, proses persalinan bisa menjadi lebih mudah.
Proses melahirkan secara normal terdiri dari tiga tahapan. Tahapan pertama adalah ketika rahim mengalami kontraksi dan terjadi pembukaan pada jalan lahir. Bukaan tersebut terjadi pada serviks atau mulut rahim.
Tahapan kedua adalah proses di mana kepala bayi sudah mulai keluar dari jalan lahir dan kamu harus berjuang melahirkan bayimu. Terakhir adalah tahapan keluarnya plasenta setelah bayi lahir. Nah, proses mengejan terjadi saat kamu memasuki tahapan kedua.
Waktu Tepat untuk Mulai Mengejan
Mengejan atau proses mendorong bayi keluar menuju jalan lahir mungkin menjadi hal yang menyulitkan bagi ibu hamil yang ingin melahirkan secara normal, termasuk dengan menggunakan metode water birth. Namun, jangan khawatir ya, Bumil. Mengejan bisa dipelajari, kok.
Sebelum mengetahui cara mengejan yang benar, Bumil perlu tahu dulu kapan waktu yang tepat untuk melakukannya. Tanda tubuh Bumil siap untuk mulai mengejan adalah ketika serviks telah sepenuhnya melebar hingga 10 cm.
Di saat ini, kontraksi yang Bumil rasakan terjadi setiap 2 hingga 3 menit dengan durasi sekitar 1 menit. Bumil pun akan merasakan adanya tekanan kuat pada anus, sakit punggung yang berat, dan keinginan kuat untuk mengejan.
Ini Cara Mengejan yang Baik
Nah, setelah tahu momen yang tepat untuk mengejan, yuk mulai mengejan dengan cara berikut ini:
- Jika memungkinkan, coba cari posisi yang paling nyaman saat Bumil Contohnya bisa dalam posisi jongkok atau berbaring menyamping.
- Posisikan dagu di atas dada dan tarik kaki ke arah dada. Posisi ini akan membantu semua otot-otot Bumil bekerja dengan baik.
- Ambil napas dalam-dalam ketika kontraksi datang, lalu tahan.
- Kencangkan otot perut dan mulai mengejan sampai hitungan ke-10.
- Ambil napas cepat dan mengejan kembali sampai hitungan 10, lalu ulangi satu kali lagi.
- Usahakan untuk mengejan sebanyak tiga kali setiap kali kontraksi.
- Gunakan seluruh tenaga Bumil saat mengejan. Namun, pada waktu tertentu, Bumil mungkin akan diminta untuk mengejan dengan lembut untuk menghindari robeknya perineum dan dinding vagina.
- Jangan menegangkan wajah saat mengejan.
- Beristirahatlah di antara waktu kontraksi guna menambah energi Bumil.
- Saat mengejan, Bumil juga bisa memakai otot-otot yang digunakan ketika buang air besar. Otot-otot tersebut sangat kuat dan efektif untuk mendorong bayi keluar. Bumil tidak perlu takut kalau ada tinja yang keluar saat proses ini karena hal tersebut biasa terjadi dalam persalinan.
- Gunakan kaca untuk melihat kepala bayi. Hal ini bisa memberi motivasi dan semangat sewaktu merasa lelah saat proses persalinan. Namun, jangan patah semangat ketika melihat kepala bayi Bumil mulai sudah terlihat tetapi masih sulit untuk dilahirkan.
Jika Bumil menggunakan obat antinyeri, seperti bius epidural, keinginan untuk mengejan mungkin akan tidak begitu kuat. Bahkan, Bumil mungkin tidak merasakan keinginan untuk mengejan. Namun, jika keinginan untuk mengejan muncul, mintalah bantuan dokter atau bidan untuk memandu mengejan dengan baik.
Lamanya proses persalinan bisa bervariasi pada setiap ibu hamil, tergantung pada kondisi ibu dan bayinya. Ada yang hanya memakan waktu beberapa menit, tetapi ada juga yang sampai berjam-jam.
Jika bayi tidak kunjung keluar meski sudah melakukan cara mengejan dengan baik, dokter dan bidan biasanya akan membantu dengan berbagai tindakan medis. Salah satu tindakan yang umum dilakukan adalah forcep atau vakum.
Sekarang Bumil sudah tahu cara mengejan yang baik, kan? Kalau Bumil masih ada pertanyaan tentang mengejan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.