Bibir pecah-pecah sering kali dikaitkan dengan cuaca panas. Padahal, masih ada beberapa kondisi lain yang bisa memicu kondisi tersebut. Tak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, bibir yang kering dan pecah-pecah juga lebih mudah berdarah serta terluka. Dengan melakukan beberapa cara yang ampuh, kondisi ini dapat diatasi bahkan dicegah.
Kulit bibir lebih rentan kering dan mengalami pecah-pecah dibandingkan kulit di bagian tubuh lainnya. Hal ini karena bibir tidak memiliki kelanjar minyak untuk menjaga kelembapannya. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kesehatan bibir sehingga mengurangi risiko terjadinya bibir pecah-pecah.
Penyebab Bibir Pecah-Pecah
Sebagian orang beranggapan bahwa bibir pecah-pecah hanya terjadi saat musim panas atau kemarau saja. Padahal, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh berbagai hal, bahkan saat udara atau cuaca dingin sekalipun.
Beberapa kondisi, seperti seperti kurang gizi, iritasi, dan efek samping obat-obatan, bisa menyebabkan bibir pecah-pecah. Kondisi tersebut bisa makin memburuk jika bibir tidak dirawat dengan baik.
Bibir kering atau pecah-pecah ditandai dengan kulit bibir yang terasa kering bahkan sampai mengelupas. Pada kondisi yang sudah parah, bibir juga bisa mengalami bengkak, luka, bahkan berdarah.
Cara Mengatasi Sekaligus Mencegah Bibir Pecah-Pecah
Anda tidak perlu khawatir bila mengalami bibir pecah-pecah. Ada beberapa cara yang mudah tetapi ampuh dalam menghilangkan dan mencegah terjadinya bibir pecah-pecah. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan:
1. Kurangi kebiasaan menjilat bibir
Banyak orang kerap kali menjilat bibir untuk membasahi dan mengatasi bibir kering. Padahal, menjilat bibir justru bisa menyebabkan bibir gatal dan dapat memperburuk kondisi bibir pecah-pecah. Hal ini karena air liur lebih cepat menguap sehingga bisa menyebabkan bibir lebih kering dibandingkan sebelum dibasahi dengan air liur.
Oleh karena itu, untuk mencegah sekaligus mengatasi bibir pecah-pecah, sebisa mungkin hindarilah menjilat bibir. Dengan begitu, kondisi bibir pecah-pecah pun tidak makin parah.
2. Gunakan pelindung bibir
Penggunaan pelembap bibir atau lip balm juga dapat mencegah dan mengatasi bibir pecah-pecah, terutama saat beraktivitas di bawah sinar matahari. Agar hasilnya maksimal, hindarilah produk pelembap bibir yang mengandung perasa, parfum, mentol, atau asam salisilat, karena dapat memperparah bibir pecah-pecah.
Sebaliknya, gunakanlah pelembap bibir yang mengandung petroleum jelly atau bahan-bahan alami, seperti madu, minyak kelapa, dan lidah buaya, untuk mengatasi bibir pecah-pecah.
3. Hindari pemicu alergi
Bibir pecah-pecah juga bisa terjadi sebagai reaksi alergi terhadap zat yang terkandung dalam produk kosmetik atau perawatan kulit yang Anda gunakan, seperti parfum dan pewarna. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari kontak langsung dengan bahan-bahan yang bisa memicu alergi, serta yang bisa mengiritasi kulit.
4. Cukupi asupan cairan tubuh
Kurangnya cairan dalam tubuh juga bisa menyebabkan bibir menjadi pecah-pecah. Oleh karena itu, penting untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih setidaknya 8 gelas setiap harinya.
Tak hanya mencegah bibir pecah-pecah, tercukupinya kebutuhan cairan juga dapat mencegah tubuh mengalami dehidrasi dan mengatasi bibir pecah-pecah.
5. Perhatikan pemakaian obat-obatan tertentu
Beberapa obat dapat menimbulkan efek samping berupa bibir pecah-pecah, seperti obat antibiotik dan statin. Jika Anda mengonsumsi salah satunya, bisa jadi bibir pecah-pecah yang Anda alami merupakan efek samping dari obat-obatan tersebut.
Untuk mengatasinya, Anda bisa berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan obat pengganti, sehingga bibir pecah-pecah pun dapat berkurang.
Meski bibir pecah-pecah dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi pada beberapa orang, kondisi ini bisa menjadi makin parah. Jika sudah parah, bibir pecah-pecah bisa berubah menjadi cheilitis atau peradangan di bagian permukaan bibir akibat infeksi.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami bibir pecah-pecah yang tak kunjung sembuh dan sulit diatasi, sebaiknya periksakan diri ke dokter agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.