Persiapan melahirkan bisa dilakukan dari jauh hari, sebelum tiba saatnya bersalin. Pasalnya, ada begitu banyak hal yang harus diperhatikan demi menyambut kedatangan buah hati tercinta, termasuk memilih rumah sakit atau klinik bersalin dan cara bersalin yang diinginkan.
Menjelang hari perkiraan lahir (HPL) mungkin beberapa ibu hamil bingung dengan banyaknya persiapan yang perlu dilakukan, terlebih jika ini adalah kehamilan yang pertama.
Agar tidak bingung dan proses melahirkan lancar, ada baiknya Bumil mengetahui serta mencatat baik-baik bekal persiapan melahirkan yang perlu dilakukan.
Berbagai Persiapan Melahirkan yang Harus Dilakukan
Berikut ini adalah beragam persiapan melahirkan yang perlu Bumil lakukan untuk menyambut buah hati:
1. Memilih dokter dan rumah sakit
Langkah ini penting Bumil persiapkan jauh-jauh hari. Bumil bisa mulai dengan mencari informasi mengenai dokter kandungan yang tepat untuk persalinan sejak awal masa kehamilan.
Pemilihan dokter akan memengaruhi pilihan rumah sakit karena umumnya Bumil hanya dapat memilih melahirkan di rumah sakit tempat dokter tersebut praktik. Beberapa informasi terkait rumah sakit dan dokter yang perlu Bumil ketahui sebelum melahirkan adalah:
- Jadwal dan tempat praktik dokter kandungan
- Peraturan dan suasana rumah sakit
- Fasilitas rumah sakit, seperti kamar rawat inap dan ruang bersalin
- Jarak dari rumah ke rumah sakit
Selain itu, bila berisiko mengalami komplikasi kehamilan, Bumil perlu memastikan apakah rumah sakit tersebut menyediakan unit perawatan intensif bayi baru lahir (NICU), dan apakah tenaga medis di rumah sakit tersebut siap melakukan tindakan medis, seperti operasi caesar.
2. Mempersiapkan barang yang perlu dibawa
Mempersiapkan barang-barang yang perlu dibawa ke rumah sakit saat melahirkan juga perlu dilakukan dari jauh-jauh hari, sehingga barang-barang tersebut tidak akan terlupa atau tertinggal.
Berikut ini adalah beberapa barang keperluan Bumil serta Si Kecil yang perlu dibawa ke rumah sakit saat proses persalinan:
- Pakaian yang nyaman untuk persalinan, termasuk stagen atau gurita
- Ikat atau jepit rambut
- Peralatan mandi
- Pakaian dalam ganti
- Jam tangan, guna melihat seberapa sering kontraksi yang Bumil alami
- Buku atau majalah, atau barang lain yang bisa membuat Bumil merasa tenang menjelang persalinan
- Bra khusus menyusui
- Pembalut khusus ibu melahirkan, setidaknya 2 atau 3 bungkus, untuk menyerap banyak darah yang keluar setelah melahirkan
- Perlengkapan bayi, seperti baju, popok, selimut, sarung tangan, kaus kaki, dan keranjang bayi
Sementara itu, suami atau orang yang akan mendampingi Bumil saat bersalin perlu mempersiapkan barang-barang berikut ini:
- Baju ganti
- Sandal
- Makanan camilan dan minuman
3. Mengetahui berbagai cara melahirkan
Ada beragam metode melahirkan yang bisa disesuaikan dengan kondisi Bumil dan janin atau preferensi Bumil, termasuk lotus birth, jika kehamilan yang dijalani tidak bermasalah. Untuk menentukan metode persalinan yang paling aman, Bumil bisa berkonsultasi ke dokter saat menjalani pemeriksaan kandungan.
Berikut ini adalah beberapa pilihan cara melahirkan untuk Bumil pertimbangkan:
- Persalinan normal, bila Bumil memilih metode ini mulailah belajar mengatur pernapasan dengan cara mengikuti kelas persalinan, seperti kelas Lamaze, agar persalinan lancar
- Operasi caesar, prosedur ini biasanya dilakukan karena adanya kondisi medis tertentu, tetapi ada juga ibu hamil yang lebih memilih melahirkan dengan metode ini, misalnya karena takut mengalami rasa nyeri kontraksi persalinan normal
- Water birth, metode ini dianggap dapat meminimalkan terjadinya robekan parah pada vagina dan perineum, serta dapat meningkatkan aliran darah ke rahim
4. Berdiskusi dengan pasangan
Berdiskusi dengan pasangan juga merupakan hal yang penting untuk dilakukan sebelum proses persalinan. Pastikan suami tahu kapan hari perkiraan lahir, agar ketika Bumil mengalami kontraksi dan membutuhkan bantuan, suami sudah siap.
Selain itu, beri tahu suami apa yang harus dilakukan ketika Bumil mengalami kontraksi, misalnya dengan memijat atau mengusap bagian punggung atau menggunakan botol air hangat yang dilapisi handuk untuk kompres.
Suami juga memerlukan informasi tentang proses bersalin yang dilalui istri, agar ia dapat menjadi pendamping yang siaga bagi istrinya.
Dengan kerjasama yang baik antara Bumil dan pasangan, proses melahirkan dan menyusui, serta masa nifas, diharapkan dapat berjalan dengan lancar.
5. Berkonsultasi dengan dokter
Mendekati waktu persalinan, Bumil juga sebaiknya berkonsultasi ke dokter spesialis kandungan untuk memastikan metode persalinan yang dianjurkan. Jika aman untuk melahirkan normal, Bumil bisa menanyakan hal-hal yang perlu dilakukan ketika mulai merasakan nyeri persalinan atau kontraksi.
Selain itu, Bumil bisa bertanya mengenai tanda-tanda persalinan dan kapan Bumil perlu berangkat ke rumah sakit untuk melahirkan, agar Bumil tidak perlu menunggu lama di rumah sakit hingga persalinan bisa dilakukan.
Intinya, Bumil tidak perlu ragu untuk berkonsultasi dengan dokter bila ada hal yang belum Bumil pahami tentang melahirkan, terutama menjelang kelahiran Si Kecil. Hal ini penting untuk memastikan agar Bumill bisa melakukan persiapan melahirkan dengan baik.