Urban farming adalah kegiatan berkebun di tengah perkotaan yang marak dilakukan di kota-kota besar. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat dari segi ekonomi, tetapi juga berguna bagi kesehatan.
Urban farming merupakan istilah yang merujuk pada kegiatan bercocok tanam atau beternak secara mandiri di wilayah perkotaan. Kegiatan ini biasanya memanfaatkan lahan yang terbatas, seperti pekarangan rumah atau tanah kosong yang ada di lingkungan sekitar.
Hasil dari kegiatan ini biasanya bisa diolah sendiri untuk kemudian dikonsumsi atau didistribusikan ke tempat lain.
Cara Melakukan Urban Farming
Urban farming biasanya dilakukan dengan menanam tanaman yang sering dikonsumsi, seperti sayuran, jamur, buah, umbi-umbian, tanaman obat, atau tanaman hias.
Urban farming dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu:
- Siapkan wadah dan lahan untuk menanam.
- Siapkan media tanam yang cocok, seperti tanah kebun. Anda juga bisa memanfaatkan benda lain sebagai campuran media tanam, seperti kulit kacang, sabut kelapa, atau serutan kayu.
- Perhatikan sumber pengairan jika Anda berniat untuk bercocok tanam.
- Siapkan bibit tanaman yang hasilnya bisa Anda gunakan atau konsumsi, seperti tomat, timun, kol, dan jahe.
Selain bercocok tanam, urban farming juga bisa dilakukan dengan cara beternak hewan yang biasa dikonsumsi, seperti unggas, kelinci, kambing, domba, sapi, dan ikan.
Langkah yang perlu dilakukan pun sama dengan bercocok tanam. Namun, Anda perlu menyesuaikan lahan yang dimiliki dengan jenis ternak yang akan dipelihara.
Manfaat Urban Farming
Selain menyenangkan, urban farming juga mendatangkan beberapa manfaat dan keuntungan bagi kesehatan, antara lain:
1. Memenuhi asupan nutrisi
Di wilayah padat penduduk, urban farming menjadi strategi tepat dalam membantu rumah tangga ekonomi lemah untuk menjaga konsumsi pangan dan asupan nutrisi sesuai dengan pedoman gizi seimbang.
Produk urban farming dinilai lebih segar dan bergizi, serta memiliki harga yang kompetitif karena tidak melalui proses pengemasan, penyimpanan, dan pendistribusian yang memakan waktu berhari-hari.
2. Meningkatkan konsumsi buah dan sayuran segar
Kegiatan urban farming juga memungkinkan Anda untuk lebih sering mengonsumsi buah dan sayuran segar karena bisa diakses dengan mudah dan cepat. Selain itu, Anda juga bisa memantau sendiri pertumbuhan buah dan sayuran yang ditanam agar terbebas dari bahan kimia, seperti pestisida.
Perlu diketahui bahwa mengonsumsi sayur dan buah segar yang bebas pestisida dapat memberikan beragam manfaat untuk tubuh, salah satunya adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
3. Menjaga kesehatan fisik dan mental
Kegiatan urban farming juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana melatih fisik menjadi lebih kuat dan bugar. Aktivitas ini juga membantu Anda kembali terhubung dengan alam.
Tak hanya itu, urban farming pun dapat menurunkan stres. Ini karena aktivitas berkebun bisa membuat fokus Anda teralihkan ke kegiatan tersebut. Dengan begitu, pikiran-pikiran negatif mengenai suatu hal akhirnya menghilang atau berkurang.
4. Menciptakan lingkungan yang sehat
Kegiatan urban farming juga merupakan upaya menghidupkan kembali lingkungan, menciptakan lahan hijau, serta mengurangi panas dan polusi udara. Dengan demikian, urban farming mampu menciptakan lingkungan yang lebih sehat, yang tentunya juga akan membawa dampak baik terhadap kesehatan tubuh.
Penting untuk menggunakan sarung tangan dan mencuci tangan hingga bersih setelah melakukan urban farming supaya kesehatan tetap terjaga.
Anda dapat mempertimbangkan untuk melakukan urban farming di rumah, apalagi jika Anda memiliki lahan yang ada cukup luas untuk berkebun. Pasalnya, kegiatan ini memiliki banyak manfaat yang dapat Anda rasakan.