ASI adalah sumber nutrisi yang sangat baik untuk bayi. Namun, katanya pemberian ASI dalam jumlah berlebihan justru bisa memicu obesitas, lho. Apakah hal tersebut benar?
ASI berperan besar terhadap tumbuh kembang bayi, sehingga bayi perlu diberikan ASI ekslusif selama 6 bulan pertama. Namun, tak jarang bayi yang mengonsumsi ASI tampak lebih gemuk ketimbang bayi yang diberikan susu formula. Hal ini membuat sebagian ibu khawatir pemberian ASI dapat menyebabkan bayi mengalami obesitas.
Fakta Terkait ASI Memicu Bayi Obesitas
Bunda perlu tahu, bayi yang diberi ASI memang tumbuh lebih cepat selama 3–4 bulan pertama. Namun, pertumbuhan bayi akan cenderung melambat seiring bertambah usianya dan kemampuan bergeraknya yang kian meningkat.
Pada tahun pertama, bayi yang diberi ASI justru memiliki berat badan lebih ideal dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula. Memasuki usia 2 tahun, berat bayi yang diberi ASI dan susu formula akan cenderung sama.
Jadi, anggapan bahwa ASI dapat membuat bayi obesitas hanyalah mitos belaka. Menurut penelitian, pemberian ASI eksklusif, terutama dengan disusui langsung dari payudara, malah dapat menurunkan risiko terjadinya obesitas pada bayi. Manfaat ini bahkan bisa bertahan hingga ia dewasa nanti.
Alasan Pemberian ASI Bisa Menurunkan Risiko Obesitas
Sebenarnya, alasan pemberian ASI dapat menurunkan risiko terjadinya obesitas belum diketahui secara pasti. Meski begitu, terdapat sejumlah teori yang diduga menjadi alasan penurunan risiko diabetes berkat pemberian ASI, yaitu:
- Bayi yang mengonsumsi ASI dapat mengontrol sendiri jumlah ASI yang mereka butuhkan, berbeda dengan susu formula yang memiliki takaran tertentu. Hal ini diyakini bisa mendorong bayi untuk mengenali rasa lapar dan kenyang.
- Bayi yang mengonsumsi ASI eksklusif memiliki konsentrasi hormon insulin lebih rendah. Kadar insulin yang tinggi dapat memicu penumpukan lemak yang bisa menyebabkan obesitas.
- Bayi yang menerima ASI eksklusif memiliki kadar hormon leptin lebih tinggi. Hormon leptin adalah salah satu hormon penting untuk menghambat nafsu makan dan penumpukan lemak.
- Bayi yang menyusu secara eksklusif dinilai memiliki bakteri baik yang dapat menjaga sistem pencernaan dan hal ini bisa mencegah obesitas.
Cara Mencegah Bayi Mengalami Obesitas
Selain dengan pemberian ASI, Bunda juga bisa melakukan beberapa cara di bawah ini untuk menjaga berat badan Si Kecil tetap ideal:
1. Berikan makanan bergizi
Bayi berusia 6 bulan atau lebih sudah boleh diberi makanan pendamping ASI (MPASI). Nah, ketika memulai pemberian MPASI, sebaiknya perhatikan jenis dan jumlah makanan yang diberikan.
Untuk menjaga berat badan bayi ideal serta tumbuh kembangnya berjalan lancar, Bunda dianjurkan untuk memberikan makanan yang mengandung gizi seimbang, seperti telur, tempe, dan sayur. Pastikan juga pemberian MPASI ini dalam jumlah yang pas dan tidak berlebihan sesuai usianya.
2. Hindari pemberian ASI berlebih
Meski jarang terjadi, bayi yang minum ASI perah dari botol berisiko mengalami kelebihan berat badan. Pasalnya, proses minum dari botol dianggap lebih mudah dan tidak memerlukan usaha lebih daripada ketika bayi menyusu langsung dari payudara Bunda.
Untuk mencegah konsumsi ASI dari botol yang berlebihan, Bunda perlu memperhatikan pemberian dot dan mengamati gelagat bayi ketika minum ASI.
Berikanlah ASI perah saat Si Kecil menunjukkan tanda-tanda bahwa ia lapar. Demikian juga saat menyusui langsung, Bunda sebaiknya tidak menyusui terlalu lama atau lebih dari 45 menit.
Pemberian ASI terbukti tidak memicu obesitas pada bayi. Jadi, Bunda tidak perlu khawatir untuk memberikan Si Kecil ASI ekslkusif, ya.
Bunda juga sebaiknya jangan menilai obesitas hanya karena Si Kecil tampak gemuk atau angka timbangannya yang terus bertambah. Pasalnya, ada aturan berat ideal bayi yang akan mempertimbangkan panjang dan lingkar tubuhnya.
Namun, jika Bunda memang curiga bahwa Si Kecil mengalami obesitas, sebaiknya pastikan langsung dengan berkonsultasi ke dokter.