Ada anggapan bahwa pasangan menikah lebih sehat dan bahagia. Sebaliknya, orang yang melajang cenderung merasa kesepian dan berisiko lebih tinggi untuk terkena penyakit. Benarkah demikian?
Menurut penelitian, orang yang menikah berisiko lebih rendah untuk mengalami depresi dan beberapa jenis penyakit dibanding dengan yang lajang. Namun, hal ini tidak pula sepenuhnya benar. Pasalnya, kondisi kesehatan setiap orang berbeda dan tidak semua pernikahan berjalan semulus yang dikira.
Beragam Manfaat Menikah Bagi Kesehatan
Secara umum, menikah membawa dampak positif bagi kehidupan seseorang, termasuk kesehatannya. Berikut adalah penjelasannya:
1. Lebih sehat secara fisik dan mental
Pernikahan yang sehat membawa dampak baik terhadap kesehatan fisik dan mental. Hal ini karena interaksi yang tercipta antara pasangan yang menikah dan saling mencintai dapat menurunkan hormon stres kortisol dan membangkitkan hormon cinta oksitosin yang menimbulkan gairah dan rasa tenang.
Bahkan, orang yang menikah berisiko lebih rendah untuk terkena penyakit jantung, stroke, juga depresi.
2. Mendapat dukungan emosional
Pernikahan yang sehat akan membuat seseorang terdorong untuk melakukan kebiasaan yang lebih sehat. Orang yang menikah juga cenderung mendapat dukungan secara emosional dari pasangan kapan pun diperlukan, termasuk saat sedang mengalami stres.
3. Lebih berhati-hati dalam bertindak
Pasangan menikah juga cenderung akan berpikir dua kali untuk melakukan tindakan-tindakan berisiko, seperti berkendara dengan kecepatan tinggi atau meneruskan kebiasaan mengonsumsi minuman keras.
4. Memiliki finansial lebih baik
Tingkat perekonomian yang lebih baik setelah menikah membuat pasangan lebih mampu mengakses sarana kesehatan yang baik, makanan yang sehat, dan tinggal di lingkungan yang lebih bersih. Namun, untuk mencapai hal ini, biasanya kedua belah pihak perlu menyisihkan waktu serta tenaga untuk bekerja dan menabung.
5. Mudah diterima oleh orang lain
Memiliki pasangan membuat sebagian orang lebih mudah untuk memasuki lingkungan dan situasi baru. Hal ini karena memiliki pasangan dianggap dapat menaikkan rasa percaya diri untuk membaur dengan orang lain.
Meski manfaat menikah beragam, bukan berarti lajang atau orang yang bercerai tidak bisa sehat atau bahagia sebagaimana orang menikah. Orang yang lajang juga tidak selalu mengalami kesepian selama mendapat dukungan dari teman, keluarga, rekan kerja, bahkan dari hewan peliharaan.
Pernikahan Juga Bisa Menimbulkan Risiko Kesehatan
Pada kenyataannya, pernikahan tidak menjadi “jaminan” kesehatan jika salah satu atau kedua pasangan berada dalam kondisi:
Tidak terlalu memprioritaskan kesehatan diri
Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa perempuan yang sudah menikah cenderung mendahulukan kesehatan pasangannya. Hal ini membuatnya mengesampingkan kesehatan diri sendiri, seperti tidak rutin memeriksakan kesehatan rutin dan jarang minum obat.
Hubungan yang tidak baik
Situasi pernikahan yang buruk membuat seseorang justru lebih berisiko mengalami stres, yang dalam jangka panjang dapat membahayakan kesehatan. Selain itu, pernikahan yang berakhir dengan perceraian juga dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Pada akhirnya, pernikahan tidak bisa dijadikan sebagai tolak ukur kebahagiaan dan kesehatan. Pasalnya, semuanya akan bergantung pada cara seseorang menjaga kualitas hidup dan hubungannya dengan pasangan.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa menikah atau lajang, kamu tetap dapat bahagia dan sehat selama kamu menerapkan pola hidup sehat dan mengelola stres dengan baik.
Bila mendapati kesulitan dalam menghadapi permasalahan sehingga kamu sulit mencapai kebahagiaan untuk diri sendiri maupun bersama pasangan, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan psikolog demi mendapatkan solusi terbaik.