Bagi ibu menyusui, berpuasa sebenarnya boleh-boleh saja dilakukan, tetapi mungkin ada ketakutan akan berkurangnya kualitas dan kuantitas ASI saat menjalaninya. Untuk mengetahui benar tidaknya anggapan tersebut, yuk simak penjelasan lengkapnya di artikel ini, Busui!
ASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh bayi, mulai dari protein, vitamin, hingga mineral. Maka tak heran, bagi ibu menyusui terlebih yang memilih untuk memberikan ASI eksklusif, adanya anggapan terkait puasa bisa memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI tentu menimbulkan kekhawatiran.
Kaitan Puasa dengan Kualitas dan Kuantitas ASI
Pada dasarnya, berpuasa saat menyusui aman untuk dilakukan, asalkan Busui dalam keadaan yang sehat. Faktanya, puasa selama seharian penuh umumnya tidak akan memengaruhi tekstur (ASI jadi encer), kualitas, maupun kuantitas ASI, karena saat puasa, tubuh secara alami akan menyesuaikan diri.
Jumlah ASI akan tetap sesuai dengan kebutuhan Si Kecil dan kualitasnya tidak akan jauh berbeda. Ketika puasa, kadar makronutrien ASI umumnya akan tetap sama. Namun, mungkin ada sedikit penurunan pada kadar mikronutrien, seperti zinc, magnesium, dan kalium.
Kendati demikian, penurunan kadar mikronutrien tersebut tidak terlalu berdampak pada tumbuh kembang anak. Jadi, Busui tidak perlu khawatir berlebihan, ya. Jika Busui stres dan cemas berlebihan, ini justru bisa memengaruhi kuantitas ASI, lho.
Selama Busui bisa menjalani puasa dengan nyaman dan menerapkan pola makan yang sehat, maka tidak akan terjadi perubahan yang bermakna pada kuantitas dan kualitas ASI.
Namun, walaupun kualitas dan kuantitas ASI yang dihasilkan selama puasa tetap sama, ingatlah untuk selalu menerapkan pola makan yang sehat. Konsumsilah jenis makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka puasa, seperti aneka buah, ikan, daging, telur, kacang–kacangan, dan biji–bijian.
Untuk menurunkan risiko terjadinya dehidrasi saat puasa, Busui dianjurkan untuk minum air putih setidaknya 8 gelas saat sahur dan berbuka. Busui bisa menggunakan rumus 2-4-2, yaitu 2 gelas saat berbuka, 4 gelas sebelum tidur, dan 2 gelas di waktu sahur.
Selain itu, cukupi juga waktu tidur dan kelola stres dengan cara yang baik, misalnya dengan bercerita kepada pasangan atau orang yang dipercaya tentang keluh kesah, meditasi, dan rutin berolahraga.
Kendati aman untuk dilakukan, ingat ya, Busui sangat tidak dianjurkan memaksakan diri untuk berpuasa jika saat menjalaninya Busui merasa sangat lemas atau lelah. Busui juga tidak disarankan berpuasa jika memiliki kondisi kesehatan tertentu yang tidak memungkinkan Busui untuk berpuasa, seperti gangguan pencernaan.
Bila Busui ragu dengan kondisi kesehatan tetapi ingin tetap berpuasa, ada baiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.