Sebagian orang tua beranggapan bahwa makanan manis bisa menyebabkan anak batuk. Karena alasan inilah, tidak sedikit orang tua yang melarang anaknya untuk makan makanan manis, seperti permen, coklat, donat, atau es krim. Sebenarnya, makanan manis bisa menyebabkan anak batuk, tidak, sih?
Makanan manis disukai oleh hampir semua anak. Rasa ini memang lebih mudah diterima oleh lidah mereka, dibandingkan aneka rasa lainnya. Bahkan, sebagian anak bisa saja mengalami ketagihan atau kecanduan gula akibat terlalu sering makan makanan manis.
Fakta Makanan Manis Bisa Menyebabkan Anak Batuk
Sebelum mengaitkan antara batuk dan makanan manis, Bunda perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu batuk.
Sebenarnya batuk bukanlah penyakit. Batuk adalah respons atau mekanisme alami tubuh untuk mengeluarkan lendir atau benda asing, seperti kuman, virus, atau debu, yang masuk ke dalam tenggorokan dan saluran pernapasan. Selain itu, batuk juga bisa terjadi ketika seseorang menghirup asap rokok atau polusi.
Berdasarkan penjelasan tersebut, makanan yang mengandung gula bukanlah penyebab utama anak batuk, Bun. Di samping itu, mengonsumsi makanan manis dalam batas normal tidak akan langsung menyebabkan anak batuk.
Namun, pada sebagian anak, konsumsi makanan manis dalam jumlah berlebihan bisa membuat imunitas tubuh mereka menjadi lebih lemah. Ketika hal ini terjadi, kuman dan virus bisa lebih mudah menyerang tubuh dan membuat mereka jatuh sakit.
Jika anak terkena infeksi pada tenggorokannya, misalnya karena flu, ia akan mengalami gejala batuk atau radang tenggorokan. Inilah yang membuat makanan manis sering dianggap biang kerok anak batuk.
Alergi atau Intoleransi Gula dan Kaitannya dengan Batuk pada Anak
Alasan lainnya yang juga dapat menyebabkan anak batuk setelah makan makanan manis adalah alergi atau intoleransi gula, Bun. Reaksi alergi gula terjadi ketika sistem imunitas tubuh anak bereaksi berlebihan terhadap gula, sedangkan intoleransi gula terjadi ketika tubuh anak tidak bisa mencerna atau mengolah gula dengan baik.
Meski demikian, reaksi ketidakcocokan terhadap gula ini sebetulnya jarang terjadi. Namun, anak-anak yang mengalami kondisi ini bisa mengalami batuk dan gejala lain, seperti diare, sakit perut, bibir bengkak, dan gatal-gatal, setelah mengonsumsi makanan yang manis.
Selain itu, sebuah penelitian yang dilakukan pada hewan mengungkapkan bahwa pemanis buatan sucralose juga bisa menyebabkan batuk. Namun, belum ada riset yang membuktikan bahwa pemanis buatan bisa menyebabkan batuk pada manusia.
Dari informasi di atas, makanan manis memang bisa meningkatkan risiko anak untuk batuk. Namun, hal ini tidak berlaku untuk semua anak. Oleh karena itu, sesekali membiarkan Si Kecil makan makanan manis tidak apa-apa, kok, Bun.
Bila sistem imun Si Kecil dalam kondisi baik atau jika ia tidak memiliki alergi atau intoleransi terhadap gula, konsumsi makanan atau minuman manis cenderung tidak membuatnya batuk.
Tips Mencegah dan Mengatasi Batuk karena Makanan Manis
Bila Si Kecil sudah terlanjur batuk setelah mengonsumsi makanan manis, ada beberapa tips yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasinya:
- Kurangi asupan makanan dan minuman manis.
- Ganti minuman manis yang disukai Si Kecil dengan air putih atau teh hangat.
- Berikan Si Kecil obat batuk alami, seperti campuran air jeruk lemon dengan madu. Namun, ingat, madu tidak boleh diberikan pada anak berusia di bawah 1 tahun karena dapat menyebabkan keracunan.
- Cukupi waktu istirahat Si Kecil.
Walau anak-anak dibolehkan untuk mengonsumsi makanan manis, Bunda tetap harus memantau seberapa banyak jumlah gula yang dikonsumsi Si Kecil dalam sehari, ya.
Pasalnya, kebiasaan mengonsumsi makanan manis terlalu banyak atau sering justru bisa membuat anak lebih berisiko terkena berbagai masalah kesehatan, antara lain gigi rusak, diabetes, dan obesitas.
Anak-anak berusia 2–18 tahun dianjurkan untuk mengonsumsi gula tidak lebih dari 25 gram atau setara dengan 6 sendok teh gula per harinya. Sementara itu, anak-anak usia di bawah 2 tahun sangat tidak dianjurkan untuk mengonsumsi gula tambahan sama sekali, Bun.
Daripada memberi makanan manis yang banyak kepada anak, baik ketika ia batuk maupun sedang sehat, Bunda lebih dianjurkan memberinya makanan sehat, seperti buah dan sayur-sayuran.
Jika Si Kecil mengalami batuk atau gejala lain, seperti pilek, gatal-gatal, sakit perut, atau sesak napas, setiap kali ia mengonsumsi makanan manis atau makanan tertentu, sebaiknya Bunda memeriksakannya ke dokter.