Benjolan di lidah kerap menimbulkan ketidaknyamanan, terutama saat Anda makan. Benjolan ini dapat disebabkan oleh cedera sampai kanker mulut. Meski terkadang tidak selalu menandakan kondisi berbahaya, Anda perlu waspada bila benjolan di lidah tidak kunjung hilang.

Pada beberapa kondisi, benjolan di lidah sebenarnya normal terjadi. Pasalnya, lidah merupakan organ di dalam mulut yang bertekstur kasar, tersusun dari benjolan-benjolan kecil yang disebut papila. Namun, benjolan di lidah tidak jarang dapat menandakan adanya gangguan kesehatan tertentu yang perlu diwaspadai.

Benjolan di Lidah, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Benjolan di lidah mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Oleh karena itu, Anda perlu kenali penyebab terjadinya benjolan di lidah agar dapat dilakukan penanganan yang sesuai dengan penyebabnya. 

Berbagai Penyebab Benjolan di Lidah

Benjolan di lidah dapat disebabkan oleh kondisi ringan sampai tanda adanya gangguan kesehatan serius. Berikut ini adalah beberapa penyebab benjolan di lidah:

1. Cedera lidah

Cedera pada lidah dapat terjadi akibat tidak sengaja tergigit atau terbakar setelah mengonsumsi makanan dan minuman panas. Hal ini biasanya akan menyebabkan luka atau benjolan di lidah. Bagian yang luka tersebut akan mengalami pembengkakan dan akan sembuh sendiri dalam waktu beberapa hari.

2. Papilitis

Pada dasarnya, lidah memiliki benjolan-benjolan kecil yang disebut papila. Papila sendiri berfungsi sebagai pendeteksi cita rasa makanan. Namun, ketika mengalami peradangan atau teriritasi, benjolan kecil tersebut akan makin timbul dan biasanya berwarna putih atau merah.

Meski tidak diketahui pasti penyebabnya, papilitis diduga bisa dipicu oleh stres, perubahan hormon, atau alergi makanan tertentu. Selain itu, papilitis terkadang disertai rasa nyeri sampai kesemutan. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena papilitis bukan kondisi yang serius dan dapat hilang sendiri dalam beberapa waktu. 

3. Sariawan 

Sariawan merupakan luka terbuka yang dapat terjadi di hampir semua bagian mulut, termasuk lidah. Penyebabnya cukup beragam, mulai dari stres, tidak sengaja tergigit, efek samping dari pasta gigi atau obat kumur, merokok, kekurangan nutrisi, seperti zat besi, vitamin B12, atau asam folat, sampai sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Sariawan di lidah akan ditandai dengan munculnya benjolan kecil berwarna merah yang lama-kelamaan akan menjadi luka terbuka berwarna putih disertai rasa nyeri. Meski begitu, sariawan sendiri biasanya akan hilang dalam beberapa waktu tergantung pada ukurannya. 

4. Iritasi

Iritasi akibat penggunaan sikat gigi bertekstur kasar, kawat gigi, sampai gigi palsu dapat menyebabkan luka yang tampak seperti benjolan keras dan terasa halus. Benjolan tersebut umumnya berwarna sama dengan mulut atau lebih gelap saat keluar darah. 

5. Alergi makanan

Benjolan di lidah juga dapat terjadi akibat alergi makanan, terutama setelah mengonsumsi buah dan sayuran mentah tertentu. Alergi menyebabkan pembengkakan dan rasa gatal pada lidah, sehingga menimbulkan benjolan kecil. Selain di lidah, pembengkakan juga dapat terjadi pada bibir dan tenggorokan.

Alergi makanan bisa terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menganggap bahwa protein dalam beberapa buah dan sayuran mentah tertentu sebagai zat berbahaya, sehingga memicu reaksi alergi.

6. Herpes mulut

Herpes mulut merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV). Penyakit ini dapat menyebabkan munculnya lepuhan atau benjolan kecil di lidah, bibir, mulut, atau gusi. 

Lepuh atau benjolan tersebut berisi cairan yang lama-kelamaan pecah dan mudah menular. Meski begitu, penyakit ini dapat sembuh dalam waktu 4–6 hari. 

7. Sifilis oral

Sifilis oral merupakan penyakit menular seksual (IMS) yang ditularkan melalui hubungan seks oral oleh orang yang terinfeksi sifilis. Penyakit ini biasanya akan menimbulkan luka kecil menonjol yang tidak terasa sakit.

8. Demam scarlet

Demam scarlet atau scarlet fever terjadi akibat infeksi bakteri Streptococcus pyogenes. Kondisi ini dapat menyebabkan lidah menjadi merah, bengkak, dan timbul bintil-bintil kecil. Bahkan, biasanya disertai ruam di kulit dan demam. Penyakit ini tergolong ringan dan dapat sembuh bila segera ditangani dengan baik.

9. Kista limfoepitel

Benjolan di lidah juga dapat terjadi akibat adanya penyakit kista limfoepitel. Kista ini biasanya berwarna kuning, berada di bawah lidah, dan tidak terasa sakit. Meski begitu, penyakit ini sebenarnya belum diketahui pasti penyebabnya. Namun, orang yang berusia di atas 40–60 tahun lebih rentan mengalami penyakit ini. 

 10. Kanker lidah

Kanker lidah merupakan salah satu jenis kanker mulut yang ditandai dengan munculnya benjolan di sisi depan atau pangkal (belakang) lidah. Benjolan yang terjadi umumnya berwarna abu-abu atau merah muda serta dapat menyebabkan perdarahan bila tidak sengaja tergigit. 

Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan rasa sakit atau gejala apa pun, sehingga seringkali diabaikan. Meski belum diketahui pasti penyebabnya, kebiasaan seperti merokok dan sering mengonsumsi minuman beralkohol diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lidah.  

Penanganan Benjolan di Lidah

Penanganan benjolan di lidah tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Meski begitu, umumnya benjolan di lidah dapat hilang sendiri. Bila masih tergolong ringan, Anda bisa melakukan beberapa penanganan berikut ini:

  • Kumur-kumur dengan air garam.
  • Hindari makanan asam, pedas, dan asin.
  • Perbanyak konsumsi air putih.
  • Konsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol dan ibuprofen.
  • Gunakan obat antibiotik sesuai anjuran dokter.

Selain dengan cara sederhana di atas, penanganan benjolan di lidah dapat dilakukan oleh dokter. Sebelum memberikan penanganan, dokter akan mencari tahu penyebab benjolan terlebih dahulu dengan cara bertanya terkait riwayat kesehatan Anda, melakukan pemeriksaan secara fisik, dan melakukan pemeriksaan darah atau pemeriksaan lainnya yang diperlukan.

Untuk mempercepat penyembuhan benjolan di lidah, gunakanlah sikat gigi berbahan lembut, sikatlah gigi secara perlahan untuk mengurangi iritasi, dan terapkanlah gaya hidup sehat, seperti konsumsi makanan bergizi, terutama yang mengandung vitamin B12, zat besi, atau asam folat, serta bertekstur lembut. Selain itu, sebaiknya jangan merokok dan jangan konsumsi minuman beralkohol.

Bila Anda mengalami benjolan di lidah yang tidak kunjung hilang, makin membesar, dan disertai gejala lain, seperti demam, sulit menelan, sampai sulit berbicara, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter.

Konsultasi dapat dilakukan secara cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter. Hal ini bertujuan untuk mengetahui penyebab pasti munculnya benjolan di lidah agar dapat dilakukan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.