Benjolan di pantat bisa menyebabkan ketidaknyaman. Terkadang, kondisi ini juga disertai dengan perdarahan. Ketahui berbagai kondisi yang menyebabkan timbulnya benjolan di pantat beserta cara mencegahnya.
Benjolan di pantat bisa berukuran kecil hingga besar. Lokasi munculnya benjolan pun beragam, bisa di pantat bagian atas maupun di sekitar lubang pantat. Pada beberapa kondisi, benjolan di pantat juga bisa bernanah.
Langkah pencegahan akan optimal jika Anda mengetahui berbagai kondisi penyebab benjolan di pantat.
Kondisi yang Menyebabkan Benjolan di Pantat
Benjolan di pantat dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari infeksi hingga gangguan pada pembuluh darah di sekitarnya. Selain itu, benjolan di pantat juga bisa menjadi gejala dari kondisi medis tertentu. Berikut ini adalah berbagai penyebab benjolan di pantat:
1. Bisul
Bisul merupakan salah satu penyebab benjolan di pantat. Gejalanya berupa benjolan yang tampak kemerahan dengan titik berwarna putih kekuningan di tengahnya yang berisi nanah, tapi titik putih tersebut bisa pula tidak ada.
Banyak yang menganggap jika bisul terjadi karena terlalu banyak makan telur. Padahal, bisul muncul akibat infeksi bakteri Staphylococcus aureus.
Meskipun menimbulkan gatal dan rasa sakit, jangan pernah memecahkan bisul secara sengaja. Memecahkan bisul di pantat justru dapat menyebaran bakteri penyebab bisul.
Untuk mempercepat penyembuhan bisul, Anda disarankan untuk selalu menjaga kebersihan kulit di sekitar pantat, terutama di lokasi benjolan berada, dan lakukan kompres air hangat selama 3–4 kali sehari.
2. Folikulitis
Folikulitis, atau peradangan pada folikel rambut, merupakan penyebab benjolan di pantat yang paling sering terjadi. Kondisi ini ditandai dengan munculnya benjolan seperti jerawat yang berisi nanah, serta menyebabkan rasa sakit dan gatal.
Beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya folikulitis adalah penggunaan pakaian yang terlalu ketat maupun infeksi bakteri. Oleh karena itu, hindari menggunakan pakaian yang ketat dan selalu jaga kebersihan kulit di sekitar pantat sebagai upaya mengatasi benjolan di pantat akibat folikulitis. Jika diperlukan, dokter dapat meresepkan salep antibiotik.
3. Kutil anus
Infeksi virus HPV (human papillomavirus), yang umumnya ditularkan saat melakukan hubungan seksual yang tidak aman, termasuk salah satu penyebab munculnya benjolan di pantat. Kutil anus merupakan kondisi yang terjadi akibat infeksi virus ini.
Pada sebagian orang, kutil anus tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, beberapa keluhan, seperti gatal, perdarahan, serta rasa mengganjal di sekitar lubang pantat, juga bisa menjadi keluhan akibat kutil pantat. Cara menangani kutil anus akan disesuaikan dengan tingkat keparahannya, mulai dari penggunaan salep hingga operasi.
4. Ambeien
Ambeien atau wasir termasuk penyebab benjolan di pantat akibat pembengkakan pembuluh darah di sekitar lubang pantat. Salah satu kebiasaan yang memicu terjadinya ambeien adalah sering mengejan terlalu keras akibat susah BAB atau konstipasi.
Benjolan ambeien dapat tumbuh di sekitar lubang pantat atau di dalamnya. Di mana pun lokasi benjolan berada, ambeien tetap dapat menimbulkan rasa sakit dan perdarahan ketika BAB.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meredakan ambeien adalah dengan mengonsumsi makanan berserat. Apabila dibutuhkan, operasi dapat dilakukan untuk menangani penyebab benjolan di pantat ini.
5. Perianal hematoma
Perianal hematoma terjadi ketika pembuluh darah di pantat pecah akibat mengejan terlalu keras saat BAB, mengangkat berat, atau duduk terlalu lama. Benjolan di pantat akibat perianal hematoma memiliki warna ungu gelap seperti memar dan terasa makin sakit apabila ukurannya makin besar.
Guna mengatasi penyebab benjolan di pantat akibat perianal hematoma, Anda bisa mengompresnya dengan air dingin dan memperbanyak asupan serat. Bila benjolan berukuran sangat besar dan mengganggu Anda, dokter biasanya akan merekomendasikan tindakan operasi sebagai penanganan perianal hematoma.
6. Kista pilonidal
Kista pilonidal ditandai dengan munculnya benjolan di pantat bagian atas yang terasa nyeri dan berisi nanah yang berbau busuk. Terkadang, dapat ditemukan rambut di dalam benjolan kista pilonidal karena rambut tumbuh ke dalam.
Gesekan dan tekanan dari pakaian ketat atau duduk dalam waktu yang lama adalah beberapa hal yang memicu rambut tumbuh ke dalam dan menyebabkan benjolan di pantat. Untuk mengatasi benjolan di pantat akibat kista pilonidal, Anda memerlukan penanganan langsung dari dokter.
7. Kanker anus
Benjolan di pantat juga bisa menandakan adanya kondisi medis yang serius, yaitu kanker anus. Kanker anus kerap dikaitkan dengan infeksi virus HPV. Selain menimbulkan benjolan di pantat, kanker anus juga bisa menyebabkan perdarahan dan sakit di sekitar benjolan.
Penanganan benjolan di pantat akibat kanker anus perlu disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Namun, kombinasi kemoterapi dan terapi radiasi adalah penanganan yang paling sering dilakukan.
Pencegahan Benjolan di Pantat
Daripada mengatasi, akan lebih mudah melakukan pencegahan benjolan di pantat. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda terapkan sebagai langkah pencegahan benjolan di pantat
- Jaga kebersihan kulit di sekitar pantat.
- Perbanyak konsumsi makanan tinggi serat.
- Jangan mengejan terlalu keras saat BAB.
- Berdiri sebentar setelah duduk selama 30 menit.
- Kenakan pakaian dalam dan celana yang longgar.
- Hindari melakukan hubungan seksual yang tidak aman.
Benjolan di pantat yang tidak berbahaya umumnya dapat hilang dengan sendirinya setelah 1 minggu. Namun, jika benjolan di pantat tak kunjung hilang bahkan makin parah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.