Benjolan di pipi tidak selalu disebabkan oleh kondisi serius dan bisa mengempis sendiri dengan upaya sederhana. Namun, benjolan di pipi perlu diwaspadai bila tidak kunjung mereda, makin membesar, atau disertai keluhan lain. 

Benjolan di pipi memiliki ukuran yang cukup beragam. Teksturnya pun bisa terasa lunak maupun keras. Selain itu, lokasi munculnya benjolan ini bisa terjadi di bagian luar maupun dalam pipi. Keluhan ini tidak jarang disertai dengan rasa nyeri, gatal, hingga kemerahan.

Benjolan di Pipi, Ketahui Penyebab dan Penanganannya - Alodokter

Pada beberapa kondisi, benjolan di pipi bisa mereda dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari atau minggu. Namun, Anda bisa melakukan beberapa upaya sebagai penanganan awal guna meredakan dan mencegah keluhan makin memburuk.

Benjolan di Pipi dan Berbagai Penyebabnya

Berikut ini adalah beberapa penyebab benjolan di pipi yang perlu diketahui:

1. Gigitan serangga

Gigitan serangga, seperti nyamuk, lebah, dan semut, bisa menjadi penyebab benjolan di pipi. Kondisi ini merupakan reaksi alami tubuh terhadap air liur atau sengatan serangga. Selain bentol, gigitan serangga juga biasanya akan membuat pipi terasa nyeri, gatal, hingga kemerahan. 

2. Jerawat

Penyebab benjolan di pipi selanjutnya adalah jerawat. Jerawat di pipi umumnya terjadi karena pori-pori tersumbat oleh minyak berlebih atau kotoran di wajah, maupun adanya infeksi bakteri Cutibacterium acnes atau Staphylococcus aureus

Kondisi ini dapat ditandai dengan munculnya benjolan kecil di pipi bagian luar, berwarna merah, dan terasa nyeri saat disentuh. 

3. Milia 

Milia juga bisa menjadi penyebab timbulnya benjolan di pipi. Kondisi ini terjadi karena adanya penumpukan sel-sel kulit mati atau keratin di bawah permukaan kulit. Milia di pipi umumnya ditandai dengan munculnya benjolan-benjolan kecil berwarna putih menyerupai komedo. 

Meski begitu, kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan bisa hilang sendiri dalam beberapa waktu dengan menerapkan upaya sederhana. 

4. Kutil

Kutil dapat muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk di pipi. Pada dasarnya, kutil di wajah terjadi karena adanya infeksi human papilloma virus (HPV) yang masuk ke kulit melalui kontak fisik secara langsung atau berbagi pakai barang pribadi dengan penderita kutil. 

Kondisi ini dapat ditandai dengan benjolan kecil yang tidak terasa sakit saat disentuh, berbentuk datar, serta berwarna mirip dengan kulit di sekitarnya. Meski umumnya tidak berbahaya, kutil di wajah sering kali menimbulkan ketidakpercayaan diri pada penderitanya. 

5. Cedera

Cedera pada pipi akibat benturan benda keras bisa menjadi salah satu penyebab munculnya benjolan di pipi. Hal ini terjadi karena pembuluh darah di sekitar pipi pecah sehingga menimbulkan pembengkakan yang menyerupai benjolan besar.

Selain itu, kondisi ini pun bisa disertai patah tulang yang ditandai dengan memar, mimisan, nyeri, dan pipi tampak tidak simetris.

6. Gondongan

Gondongan merupakan kondisi peradangan pada kelenjar ludah yang disebabkan oleh infeksi virus dari golongan paramyxovirus. Kondisi ini umumnya dapat menimbulkan pembengkakan di salah satu atau kedua sisi pipi bagian bawah, sehingga tampak benjolan yang cukup besar, serta terkadang terasa nyeri. 

Meski dapat menular dengan mudah melalui droplet dari batuk atau bersin, gondongan biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa waktu, jika daya tahan tubuh penderita cukup kuat. 

7. Abses gigi

Benjolan di pipi juga bisa menjadi salah satu gejala abses gigi. Kondisi ini terjadi karena infeksi bakteri yang masuk melalui gigi yang berlubang dan menyebabkan terbentuknya kantung atau benjolan berisi nanah. Umumnya, terlalu banyak mengonsumsi makanan manis sampai kurang menjaga kebersihan mulut diketahui menjadi faktor pemicu abses gigi. 

Selain menimbulkan benjolan, kondisi ini juga biasanya disertai pembengkakan, bau mulut, sakit gigi sampai ke telinga, sakit saat mengunyah, dan demam. 

8. Kanker kulit

Benjolan di pipi juga bisa menjadi tanda penyakit kanker kulit. Pada awalnya, kondisi ini ditandai dengan munculnya benjolan atau bercak berwarna kecoklatan menyerupai tahi lalat. 

Bila terus dibiarkan, benjolan tersebut lama-kelamaan akan membesar. Meski belum diketahui pasti penyebabnya, paparan sinar ultraviolet dari matahari diduga menjadi pemicu kanker kulit. 

Benjolan di Pipi dan Penanganannya

Benjolan di pipi yang tergolong ringan biasanya akan sembuh atau kempis dengan sendirinya dalam beberapa waktu. Namun, Anda juga bisa melakukan berbagai upaya sederhana sebagai langkah awal guna meredakan keluhan sesuai penyebabnya.

Berikut ini adalah beberapa penanganan benjolan di pipi yang bisa Anda terapkan di rumah:

  • Jangan menyentuh atau memencet benjolan di pipi agar tidak memperparah kondisi dan tidak menghambat proses penyembuhan.
  • Tempelkan kompres dingin dan hangat secara bergantian pada pipi yang benjol, masing-masing selama 10–15 menit guna mengurangi peradangan, pembengkakan, dan rasa nyeri.
  • Kumur-kumur dengan air garam hangat dan rutin sikat gigi 2 kali sehari dengan pasta gigi ber-fluoride untuk menjaga kebersihan rongga mulut.
  • Perbanyak minum air putih atau minimal 8 gelas per hari. 
  • Cuci muka secara rutin 2 kali sehari di pagi dan malam hari dengan pembersih wajah berbahan lembut dan sesuai dengan jenis kulit.
  • Lakukan eksfoliasi kulit secara rutin atau setidaknya 2 kali dalam seminggu.

Bila Anda sudah menerapkan berbagai upaya sederhana di atas tetapi benjolan di pipi tidak kunjung hilang dan justru makin membesar, hilang timbul, bertambah banyak, atau disertai gejala lain, seperti demam atau sulit menelan, jangan tunda untuk mengonsultasikan keluhan tersebut ke dokter, ya. Kemungkinan kondisi tersebut didasari oleh penyakit tertentu yang memerlukan penanganan secara medis.

Konsultasi dapat Anda lakukan secara cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter. Dengan begitu, dokter dapat mengetahui penyebab pasti munculnya benjolan di pipi dan memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.