Benralizumab adalah obat untuk mengatasi asma berat, khususnya asma eosinofilik. Obat ini biasanya digunakan dalam jangka panjang bersama obat lain untuk mencegah serangan asma yang parah.
Asma eosinofilik adalah jenis asma yang ditandai dengan tingginya kadar eosinofil dalam darah. Eosinofil adalah salah satu jenis sel darah putih yang berfungsi untuk melawan infeksi. Namun, jika jumlahnya terlalu tinggi (>500 sel per mikroliter darah), eosinofil justru dapat menyebabkan peradangan, termasuk di saluran pernapasan.
Peradangan bisa menyebabkan pembengkakan dan penyempitan saluran pernapasan sehingga bernapas akan lebih sulit. Benralizumab bekerja menurunkan kadar eosinofil di dalam tubuh. Cara kerja ini dapat mengurangi peradangan di saluran pernapasan sehingga penderitanya bisa kembali bernapas dengan lega.
Benralizumab tersedia dalam bentuk cairan injeksi dan hanya boleh digunakan sesuai anjuran dokter. Obat ini perlu digunakan secara rutin untuk mengurangi frekuensi serangan asma dan mencegah serangan asma yang parah. Namun, obat ini tidak dapat dimanfaatkan untuk mengatasi serangan asma.
Merk dagang benralizumab: Fasenra, Fasenra Pen
Apa Itu Benralizumab
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat antiasma |
Manfaat | Meredakan gejala dan mencegah kambuhnya serangan asma berat, tipe eosinofilik |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia ≥12 tahun |
Benralizumab untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Jika Anda sedang hamil, konsultasikan dengan dokter terkait penggunaan obat ini. | |
Benralizumab untuk ibu menyusui | Obat ini umumnya aman bagi ibu menyusui maupun bayi yang sedang menyusu selama digunakan sesuai aturan pakai. |
Namun, sebaiknya konsultasikan ke dokter mengenai penggunaan benralizumab jika Anda sedang menyusui, terutama jika bayi prematur atau berusia <1 bulan. | |
Bentuk obat | Larutan injeksi |
Peringatan sebelum Menggunakan Benralizumab
Benralizumab merupakan obat resep sehingga penggunaannya harus sesuai petunjuk dokter. Penting bagi Anda memperhatikan hal-hal berikut sebelum menggunakan obat ini:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Benralizumab tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Informasikan kepada dokter bila Anda pernah atau sedang mengalami infeksi cacing, seperti ascariasis atau enterobiasis.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat golongan kortikosteroid. Jangan menghentikan penggunaan kortikosteroid kecuali diperintahkan oleh dokter.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Informasikan kepada dokter bahwa Anda menjalani pengobatan dengan benralizumab jika direncanakan untuk menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan benralizumab.
Dosis dan Aturan Pakai Benralizumab
Dosis benralizumab adalah 30 mg yang diberikan 1 kali setiap 4 minggu untuk 3 dosis pertama. Setelah itu, dosis diberikan 1 kali setiap 8 minggu.
Cara Menggunakan Benralizumab dengan Benar
Benralizumab normalnya diberikan oleh dokter melalui suntikkan ke jaringan lemak di bawah kulit (subkutan). Namun, dokter juga dapat mengajari pasien mengenai teknik penggunaan obat ini untuk digunakan secara mandiri di rumah. Benralizumab dapat disimpan di kulkas dengan suhu 2–8°C, bukan di dalam freezer.
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan terkait penggunaan benralizumab:
- Tanyakan kepada dokter mengenai semua hal yang perlu diketahui jika ingin menggunakan benralizumab secara mandiri di rumah. Jangan menggunakan obat ini jika masih ragu mengenai cara penggunaannya.
- Ikuti petunjuk dokter dan aturan pakai benralizumab. Gunakan alat suntik yang tersedia pada kemasan.
- Keluarkan obat dari kulkas dan diamkan terlebih dahulu selama 30 menit pada suhu ruangan. Jangan mengocok obat sebelum digunakan.
- Suntikkan benralizumab pada bagian lengan atas, paha, atau perut. Jangan disuntikkan pada area kulit yang mengalami bercak kemerahan, memar, keras, atau nyeri ketika ditekan.
- Jangan menambah atau mengurangi dosis benralizumab tanpa persetujuan dokter. Jika Anda lupa menggunakan obat ini, segera hubungi dokter.
- Jangan gunakan benralizumab jika cairannya berubah warna atau ada partikel asing di dalamnya. Jangan gunakan benralizumab yang telah kedaluwarsa.
- Jangan gunakan benralizumab jika sudah lebih dari 14 hari setelah dikeluarkan dari kulkas dan terpapar suhu ruangan.
- Simpan benralizumab di tempat yang kering dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Benralizumab dengan Obat Lain
Penggunaan benralizumab bersama obat imunosupresan dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Untuk menghindari efek interaksi yang tidak diinginkan, selalu beri tahu dokter jika hendak menggunakan benralizumab dengan obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Benralizumab
Efek samping yang biasanya muncul dari penggunaan benralizumab adalah sakit kepala dan sakit tenggorokan. Periksakan diri ke dokter jika keluhan yang dialami tidak kunjung reda atau malah memburuk. Segera cari pertolongan medis bila mengalami efek samping serius di bawah ini:
- Pembengkakan pada wajah, mulut, dan lidah
- Gangguan pernapasan
- Rasa seperti akan pingsan, pusing, atau kepala terasa ringan (gejala tekanan darah rendah)
- Ruam
- Gatal-gatal