Cara mengatasi keringat dingin perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Meskipun tidak selalu disebabkan oleh kondisi medis yang berbahaya, keringat dingin perlu ditangani dengan tepat dapat segera teratasi.
Tidak seperti keringat normal, keringat dingin bukanlah hasil dari melakukan aktivitas fisik atau berada di lingkungan dengan suhu udara yang tinggi. Anda bisa saja berkeringat meskipun tubuh terasa kedinginan bahkan saat sedang menggigil.
Keringat dingin hanya muncul di beberapa bagian tubuh, umumnya di telapak tangan, ketiak, dan telapak kaki. Pada banyak kasus, keringat dingin merupakan gejala dari suatu kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, cara mengatasi keringat dingin juga perlu disesuaikan dengan penyebabnya.
Cara Mengatasi Keringat Dingin
Setelah mengetahui penyebab keringat dingin yang dialami, barulah Anda bisa melakukan cara mengatasi keringat dingin yang efektif. Agar tidak keliru, berikut ini adalah beberapa cara mengatasi keringat dingin sesuai dengan penyebabnya:
1. Minum air putih
Keringat dingin dapat terjadi saat Anda sedang mengalami dehidrasi dan kelelahan. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin Anda menjadi pingsan.
Agar kondisi tersebut tidak terjadi, cukupilah kebutuhan tubuh akan cairan dengan minum air putih setidaknya 8 gelas sehari. Cara mengatasi keringat dingin yang satu ini tak hanya dapat menghentikan keringat dingin, tetapi juga mampu mencegah terjadinya pingsan.
2. Konsumsi gula
Cara mengatasi keringat dingin selanjutnya adalah dengan mengonsumsi makanan yang manis atau mengandung gula. Pasalnya, keringat dingin juga sering terjadi ketika Anda mengalami hipoglikemia atau kadar gula darah rendah.
Selain keringat dingin, hipoglikemia biasanya juga disertai dengan kelaparan, gemetar, dan pusing. Keringat dingin dan hipoglikemia dapat dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering pada penderita diabetes dan prediabetes.
Jika gejala-gejala di atas sudah mulai Anda rasakan, segera konsumsi makanan manis, misalnya jus, teh manis, atau buah. Dengan begitu, kadar gula darah kembali menjadi normal dalam waktu yang singkat dan keringat dingin pun dapat teratasi.
3. Kelola stres secara bijak
Keringat dingin adalah salah satu respon alami tubuh saat mengalami stres atau cemas. Oleh karena itu, tak heran jika keringat dingin sering kali muncul saat Anda hendak menjalani ujian maupun melakukan presentasi di depan banyak orang.
Cara mengatasi keringat dingin karena kondisi ini adalah dengan mengelola stres secara bijak. Jaga pikiran tetap positif dan yakinlah bahwa Anda mampu melewati tantangan tersebut dengan baik.
4. Gunakan antiperspiran
Antiperspiran adalah produk perawatan tubuh yang dapat mengurangi produksi keringat. Oleh karena itu, menggunakan antiperspiran bisa dijadikan salah satu cara mengatasi keringat dingin yang ampuh dan praktis
Anda bisa menggunakan antiperspiran yang dijual secara bebas di pasaran. Namun, jika keringat dingin tak kunjung berkurang, cobalah untuk menggunakan antiperspiran yang diresepkan oleh dokter. Umumnya, dokter akan meresepkan antiperspiran yang lebih kuat dengan kandungan alumunium klorida sebanyak 10–15%.
Tidak hanya melalui cara-cara sederhana di atas, cara mengatasi keringat dingin juga bisa dilakukan dengan bantuan dari dokter. Beberapa cara tersebut di antaranya adalah mengonsumsi obat-obatan yang dapat menghambat kerja saraf yang berhubungan dengan produksi keringat atau melakukan suntik botox.
Cara Mencegah Keringat Dingin
Selain melakukan cara mengatasi keringat dingin, Anda juga bisa mencegahnya dengan menerapkan gaya hidup sehat. Beberapa gaya hidup sehat yang bisa Anda terapkan meliputi:
- Minum air putih setidaknya 8 gelas per hari
- Melakukan olahraga secara rutin
- Mengelola stres dengan bijaksana, misalnya dengan melakukan relaksasi atau meditasi
- Melakukan latihan pernapasan
- Melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala
- Tidak merokok
- Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
- Menjaga berat badan ideal
Mengingat keringat dingin bisa menjadi salah satu gejala serangan jantung, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat bila merasa lebih lemas daripada biasanya, kuku dan bibir berwarna kebiruan, tenggorokan terasa sesak, serta mengalami muntah atau buang air besar berdarah.
Nantinya, dokter akan mengidentifikasi penyebab keringat dingin yang Anda alami dan memebrikan cara mengatasi keringat dingin yang sesuai dengan penyebabnya.