Kelenjar pineal adalah kelenjar di dalam otak yang berfungsi menghasilkan hormon melatonin. Hormon ini berperan untuk menimbulkan kantuk dan mengatur irama tidur alami (irama sirkadian). Itulah sebabnya, jika fungsi kelenjar pineal terganggu, maka dapat terjadi insomnia atau sulit tidur.
Kelenjar pineal memiliki bentuk yang menyerupai biji pinus dan berukuran kecil, yaitu sekitar 5–8 mm. Walau ukurannya kecil, kelenjar ini memiliki fungsi yang besar dalam tubuh.
Berbagai Fungsi Kelenjar Pineal
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kelenjar pineal menghasilkan hormon melatonin yang berperan penting dalam mengatur pola tidur. Beberapa studi menunjukkan bahwa hormon melatonin juga memiliki efek antioksidan, antiperadangan, dan berperan dalam proses ovulasi.
Selain mengatur pola tidur, kelenjar pineal juga diduga memiliki berbagai fungsi lain dalam tubuh, yaitu:
1. Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah
Hormon melatonin yang dihasilkan oleh kelenjar pineal ternyata dapat menjaga kesehatan jantung dan kestabilan tekanan darah. Efek ini baik untuk mencegah penyakit kardiovaskular, seperti jantung dan stroke.
Hal ini didukung oleh beberapa studi yang menyatakan bahwa melatonin, baik yang dihasilkan secara alami oleh kelenjar pineal maupun yang diperoleh dari suplemen, memiliki potensi untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan membantu pemulihan dari penyakit kardiovasuklar.
Kendati demikian, efektivitas melatonin sebagai pengobatan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
2. Mengatur ovulasi dan siklus menstruasi pada wanita
Beberapa studi menunjukkan bahwa hormon melatonin yang diihasilkan kelenjar pineal juga berperan dalam mengatur ovulasi dan siklus menstruasi wanita. Oleh sebab itu, jika fungsi kelenjar pineal bermasalah, maka hal ini berpotensi akan berdampak pada siklus menstruasi yang tidak teratur.
3. Memengaruhi mood dan perubahan suasana hati
Ada studi yang menyatakan, perubahan bentuk dan ukuran kelenjar pineal dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena beberapa gangguan kejiwaan, seperti skizofrenia dan gangguan mood (salah satunya depresi). Hal ini menunjukkan bahwa kelenjar pineal turut berperan dalam mengatur mood dan kinerja otak manusia.
Meski demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan pengaruh kelenjar pineal secara umum terhadap perubahan mood dan emosi seseorang.
Dampak Terganggunya Fungsi Kelenjar Pineal
Apabila fungsi kelenjar pineal di otak mengalami gangguan dan tidak mampu menghasilkan hormon melatonin dalam jumlah yang cukup, maka seseorang berisiko menderita:
- Gangguan tidur
- Depresi
- Kanker
- Penyakit degeneratif pada otak
- Gangguan kesuburan pada wanita
Salah satu gangguan pada kelenjar pineal yang bisa terjadi adalah tumor kelenjar pineal. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala sakit kepala, mual, muntah, gangguan penglihatan, dan mudah lupa.
Hingga saat ini, kelenjar pineal masih menyimpan segudang misteri dalam dunia medis. Hal ini karena pengetahuan terkait fungsi kelenjar pineal masih sangat terbatas dan belum diketahui secara mendalam.
Meski begitu, jika Anda mengalami keluhan yang berkaitan dengan fungsi kelenjar pineal di atas, berkonsultasilah dengan dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan dan diberikan penanganan yang sesuai.