Sering merasakan nyeri perut, bahkan sampai berbulan-bulan? Bisa jadi itu gejala radang usus. Kondisi ini tentu tidak boleh dianggap remeh, karena gejala radang usus yang tidak diatasi bisa berkembang menjadi komplikasi yang berbahaya.
Radang usus, atau dalam istilah medisnya disebut inflammatory bowel disease, adalah kondisi peradangan kronis pada saluran pencernaan. Penyebab radang usus masih belum diketahui secara pasti, tetapi penyakit ini diduga terjadi karena gangguan sistem kekebalan tubuh.
Radang usus terdiri dari 2 jenis penyakit, yaitu kolitis ulseratif dan Crohn’s disease. Kolitis ulseratif adalah peradangan kronis yang terjadi pada usus besar (kolon) hingga ke anus (rektum), sedangkan Crohn’s disease merupakan peradangan yang bisa terjadi di seluruh sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga ke dubur.
Ragam Gejala Radang Usus
Radang usus dapat terjadi pada semua usia, namun lebih sering ditemukan pada usia 15–30 tahun. Gejala radang usus umumnya kambuh-kambuhan. Jadi, akan ada periode ketika penderita radang usus tidak merasakan gejala sama sekali.
Saat kambuh, gejala radang usus yang muncul bisa bervariasi, tergantung pada lokasi peradangan pada saluran pencernaan. Berikut ini adalah beberapa gejala radang usus yang paling umum dirasakan penderitanya:
1. Nyeri perut
Nyeri perut merupakan gejala utama dari radang usus. Lokasi nyeri perut yang dialami penderita berbeda-beda, tergantung dari jenis radang usus itu terjadi. Rasa nyeri pun juga bisa berbeda-beda.
Nyeri pada kolitis ulseratif akan lebih sering terjadi pada perut kiri bawah dan bisa terasa seperti kram atau perasaan ingin buang air besar (BAB). Sementara pada Crohn’s disease, nyeri bisa terjadi di mana saja, tetapi yang paling sering adalah di bagian tengah perut atau kanan bawah.
2. Diare
Diare bisa menjadi gelaja radang usus saat sedang kambuh, bahkan diare juga bisa berdarah. Berbeda seperti diare pada umumnya, diare karena radang usus tidak bisa sembuh dengan sendirinya maupun obat-obatan biasa. Dalam kasus yang parah, diare bahkan bisa mencapai 10 kali dalam sehari.
3. Demam
Demam bisa menjadi tanda adanya peradangan di dalam tubuh, termasuk usus. Demam akibat radang usus terkadang bisa disertai gejala radang usus lainnya, seperti nyeri perut dan diare.
Apabila demam berlangsung lebih dari 3 hari dengan sebab yang kurang jelas dan tanpa gejala penyerta, kemungkinan demam merupakan gejala radang usus yang kambuh, atau mungkin juga muncul pertama kali.
4. Nafsu makan berkurang
Nafsu makan berkurang juga termasuk salah satu gejala radang usus. Kondisi ini sering kali terjadi karena adanya gejala radang usus lainnya, seperti mual, nyeri perut, kembung, dan diare. Radang usus juga bisa memiliki komplikasi sariawan di mulut sehingga membuat aktivitas makan tidak nyaman dan menyakitkan.
5. BAB berdarah
BAB berdarah merupakan salah satu gejala radang usus yang sering terjadi pada kolitis ulseratif, meski kondisi ini juga bisa disebabkan oleh Crohn’s disease. Darah yang keluar dengam feses menandakan bahwa ada luka di dalam saluran pencernaan yang disebabkan oleh radang.
Selain itu, BAB berdarah juga bisa terjadi karena wasir, kondisi yang umum terjadi pada penderita radang usus yang sering mengalami diare.
Komplikasi Radang Usus
Jika gejala radang usus tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa menimbulkan sejumlah komplikasi yang berbahaya. Beberapa komplikasi yang dapat muncul adalah:
- Dehidrasi
- Kekurangan gizi
- Sumbatan (obstruksi) usus
- Terbentuknya saluran abnormal (fistula) di usus atau anus
- Luka atau robekan di anus (fisura ani)
- Penyumbatan di pembuluh darah usus
- Megakolon
- Robekan (perforasi) usus besar
- Kolangitis sklerosis primer
- Kanker usus besar
Sebagai langkah pencegahan agar radang usus tidak sampai menimbulkan komplikasi, Anda dianjurkan untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat, mulai dari mengonsumsi makanan sehat dan seimbang, termasuk buah-buahan, berolahraga secara teratur, hingga berhenti merokok.
Selain itu, kenali dan hindarilah pemicu-pemicu yang bisa menyebabkan gejala radang usus Anda kambuh. Bila keluhan ini kambuh karena pemicu tertentu, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.