Tumor jinak dapat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis menurut lokasi tumbuhnya. Masing-masing jenis tumor jinak tersebut memiliki ciri yang berbeda dan cara penanganan yang berbeda pula.
Tumor terjadi ketika sel-sel dalam tubuh berkembang secara tidak terkendali, sehingga menimbulkan jaringan atau benjolan yang abnormal. Tumor bisa bersifat jinak dan ganas (kanker). Tumor jinak umumnya tidak menyerang jaringan dan tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Tumor jinak biasanya juga tidak berbahaya dan cenderung tumbuh dengan lambat. Namun, ada juga sel tumor jinak yang tumbuh dengan cepat dan berukuran cukup besar, hingga mengganggu jaringan di sekitarnya.
Jika sudah seperti itu, tumor jinak perlu ditangani, baik dengan obat-obatan seperti kemoterapi, terapi radiasi, atau operasi.
Jenis-Jenis Tumor Jinak
Berdasarkan letaknya, tumor jinak bisa digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Lipoma
Lipoma merupakan tumor jinak pada jaringan lemak tubuh. Tumor jinak ini bisa tumbuh di bagian tubuh mana pun, misalnya punggung, bahu, lengan, atau leher. Lipoma umumnya tampak berupa benjolan di bawah kulit yang berbentuk bulat, lunak, dan dapat digerakkan.
Jenis tumor jinak ini sering kali tidak perlu diobati apabila ukurannya kecil atau tidak menimbulkan keluhan apa pun. Namun, jika sudah membesar atau menimbulkan rasa nyeri, lipoma biasanya perlu dihilangkan dengan pembedahan.
2. Nevi
Nevi atau tahi lalat merupakan tumor jinak yang muncul di kulit. Tumor jinak ini bisa berupa bercak atau benjolan berwarna kecokelatan, kehitaman, atau merah muda. Nevi umumnya tidak berbahaya dan tidak perlu dihilangkan.
Akan tetapi, Anda perlu berhati-hati bila muncul tahi lalat baru yang ukurannya cepat membesar, meluas, berbentuk tidak rata, atau menimbulkan keluhan, seperti luka, gatal, atau sering berdarah. Tahi lalat yang demikian bisa jadi menandakan adanya kanker kulit melanoma.
3. Fibroid
Fibroid (fibroma) tumbuh di jaringan fibrosa atau jaringan ikat pada organ dan bagian tubuh tertentu. Tumor jinak jenis ini biasanya muncul di dinding rahim (fibroid rahim).
Meski tidak berbahaya, fibroid rahim bisa tumbuh cukup besar dan menimbulkan keluhan berupa perdarahan vagina yang cukup berat, sering buang air kecil, nyeri panggul, hingga masalah kesuburan.
4. Adenoma
Adenoma adalah tumor jinak yang terbentuk di jaringan epitel dan melapisi kelenjar atau organ tubuh. Polip di usus besar merupakan jenis adenoma yang paling umum terjadi.
Selain di usus besar, adenoma juga dapat tumbuh di hati, kelenjar adrenal, kelenjar pituitari pada otak, atau kelenjar tiroid. Tumor jinak ini biasanya perlu ditangani dengan operasi karena berpotensi untuk menjadi ganas (kanker).
5. Mioma
Mioma adalah jenis tumor jinak yang umumnya tumbuh di dinding pembuluh darah atau otot polos, seperti pada rahim, lambung, atu saluran pencernaan lainnya. Untuk mengatasi mioma, dokter dapat melakukan tindakan operasi atau pengobatan.
6. Hemangioma
Hemangioma adalah penumpukan sel-sel pembuluh darah di kulit atau organ dalam tubuh. Hemangioma biasanya muncul sebagai tanda lahir pada bayi dan tampak seperti bercak merah atau keunguan di kulit. Umumnya, hemangioma terbentuk di kepala, leher, atau badan, dan bisa hilang dengan sendirinya.
Namun, jenis tumor jinak hemangioma perlu ditangani dengan obat-obatan atau operasi apabila sudah menimbulkan kerusakan pada jaringan atau organ tubuh di sekitarnya.
7. Meningioma
Meningioma adalah tumor jinak yang tumbuh di selaput pembungkus otak dan sumsum tulang belakang. Pengobatan meningioma bervariasi, tergantung lokasi dan gejala yang ditimbulkan. Akan tetapi, kondisi ini umumnya ditangani dengan operasi dan kemoterapi.
8. Neuroma
Jenis tumor jinak neuroma bisa tumbuh di saraf tubuh bagian mana saja. Salah satu jenis neuroma yang paling sering terjadi adalah neuroma Morton, yang tumbuh di antara jari kaki ketiga dan keempat. Neuroma biasanya diobati dengan prosedur operasi.
9. Osteokondroma
Osteokondroma merupakan tumor jinak yang menyerang tulang dan menimbulkan benjolan di daerah sendi, seperti lutut atau bahu. Pembedahan mungkin diperlukan jika tumor jinak ini menyebabkan nyeri akibat tekanan pada saraf atau pembuluh darah.
10. Papiloma
Papiloma adalah tumor jinak yang tumbuh di jaringan epitel pada kulit, leher rahim, saluran payudara, atau selaput lendir yang menutupi bagian dalam kelopak mata (konjungtiva). Tumor ini sering kali disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV).
Kebanyakan kasus tumor jinak tidak perlu ditangani secara khusus. Meski demikian, dokter tetap akan menyarankan penderitanya untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala, guna memastikan bahwa tumor tersebut tidak berkembang semakin parah atau menjadi kanker.
Namun, jika tumor jinak tumbuh dengan cepat atau menimbulkan keluhan lainnya, mungkin dokter akan melakukan biopsi untuk memastikan apakah tumor tersebut bersifat jinak atau ganas. Setelah itu, dokter akan melakukan penanganan sesuai hasil biopsi tersebut.
Jika Anda mendapati adanya benjolan atau pertumbuhan jaringan tubuh yang diduga sebagai tumor, baik tumor jinak maupun ganas, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai.