Amandel bernanah bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari infeksi bakteri dan jamur hingga peradangan di sekitar amandel. Kondisi ini umumnya ditangani sesuai dengan penyebabnya, mulai dari pemberian obat-obatan hingga operasi.
Amandel bernanah dapat dikenali dengan bintik-bintik putih pada amandel dan sekitarnya. Kondisi ini terkadang disertai pula dengan gejala lain, seperti nyeri atau sulit menelan, sensasi gatal atau mengganjal pada tenggorokan, batuk, demam, pilek, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening di leher, serta bau mulut.
Macam-Macam Penyebab Amandel Bernanah
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan amandel bernanah:
1. Tonsilitis
Amandel bernanah umumnya disebabkan oleh tonsilitis, yaitu peradangan pada amandel yang terjadi akibat infeksi bakteri S. pyogenes. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, namun biasanya lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja.
Tonsilitis bisa menimbulkan gejala demam, nyeri saat menelan, sulit tidur, dan tubuh terasa lemas. Bila dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini tidak hanya dapat menyebabkan amandel bernanah, namun juga menyebabkan sesak napas dan penyebaran infeksi ke organ lain di sekitar amandel.
Gejala tonsilitis umumnya berlangsung singkat atau kurang dari 2 minggu (tonsilitis akut). Namun, ada juga yang berlangsung lama hingga lebih dari 2 minggu (tonsilitis kronis). Radang amandel bisa diobati dengan obat-obatan amandel, seperti obat antinyeri (NSAID) dan antibiotik, serta operasi.
2. Faringitis
Radang tenggorokan atau faringitis yang mengakibatkan amandel bernanah sering kali disebabkan oleh infeksi bakteri, misalnya bakteri Streptococcus. Penyakit ini bisa menular dan dapat dialami siapa saja, tetapi lebih umum terjadi pada anak-anak.
Selain membuat amandel membengkak dan meradang dan bernanah, radang tenggorokan biasanya dapat menimbulkan beberapa gejala seperti munculnya bercak keputihan di tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening di leher, mulut dan tenggorokan tampak kemerahan, nyeri atau sulit menelan, demam, sakit kepala, serta lemas.
3. Kandidiasis mulut
Kandidiasis mulut disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans pada lapisan mulut. Kondisi ini biasanya dialami oleh orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti bayi dan orang tua atau orang yang menderita penyakit tertentu, seperti diabetes, malnutrisi, dan HIV.
Selain itu, efek samping obat-obatan tertentu seperti antibiotik dan kemoterapi juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kandidiasis mulut. Kondisi ini terkadang bisa membuat amandel membengkak dan meradang, serta muncul bercak putih yang menyerupai nanah.
Bercak-bercak tersebut sebenarnya merupakan kumpulan jamur yang dapat tumbuh pada area lidah, pipi bagian dalam, langit-langit mulut, belakang tenggorokan, dan juga amandel.
4. Infeksi mononukleosis
Infeksi mononukleosis dikenal juga sebagai penyakit akibat berciuman. Penyakit ini disebabkan oleh virus Epstein-Barr yang dapat menyebar melalui air liur dan paling sering dialami oleh remaja dan orang dewasa.
Selain amandel bernanah, kondisi ini juga kerap kali disertai dengan munculnya gejala lain, seperti sakit kepala, flu, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, ruam kulit, dan kelelahan.
5. Batu amandel
Amandel bernanah juga bisa disebabkan oleh batu amandel (tonsilloliths). Penderita radang amandel berulang atau memiliki peradangan kronis pada amandel dan sekitarnya, lebih berisiko menderita kondisi ini.
Batu amandel disebabkan oleh adanya sisa makanan, bakteri, atau lendir yang terperangkap pada sela-sela di sekitar amandel dan akan mengeras seiring waktu hingga menyerupai batu serta berwarna putih atau kuning.
Ketika hal tersebut terjadi, biasanya penderita akan mengalami gejala sulit menelan, tenggorokan sakit, telinga sakit, dan bau mulut.
6. Abses peritonsil
Abses peritonsil merupakan kondisi ketika terjadi penumpukan nanah di sekitar kelenjar amandel. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri dan lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Meski demikian, orang dewasa pun bisa mengalaminya.
Selain amandel bernanah, kondisi ini juga dapat menimbulkan gejala lain berupa demam, sulit membuka mulut, mulut kaku, sulit menelan, suara parau, dan bau mulut.
Cara Mengatasi Amandel Bernanah
Sebelum menentukan pengobatan amandel bernanah, dokter perlu terlebih dahulu melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti tes darah, kultur nanah, dan foto Rontgen atau CT scan tenggorokan untuk menentukan apa penyebab amandel bernanah yang Anda alami.
Setelah penyebabnya diketahui, dokter akan memberikan penanganan amandel bernanah sesuai penyebabnya yang meliputi:
Obat-obatan
Dokter akan memberikan obat antibiotik jika amandel bernanah yang Anda alami disebabkan oleh infeksi bakteri atau antijamur. Selain itu, dokter juga dapat meresepkan obat-obatan pereda nyeri seperti paracetamol untuk mengurangi peradangan dan nyeri akibat amandel bernanah.
Tindakan medis
Jika amandel bernanah tidak berhasil membaik dengan obat-obatan atau jika kondisi tersebut menimbulkan Anda sulit bernapas atau menelan, dokter mungkin akan melakukan operasi amandel.
Untuk mengeluarkan nanah yang menumpuk, dokter juga dapat melakukan tindakan penyedotan cairan nanah dengan jarum suntik.
Selain itu, selama menjalani pemulihan dari amandel bernanah, dokter juga mungkin akan menganjurkan Anda untuk melakukan perawatan sederhana yang bisa dilakukan sendiri di rumah, seperti berkumur air garam, memperbanyak minum air putih, perbanyak istirahat, dan berhenti merokok.
Apa pun penyebabnya, kondisi amandel bernanah merupakan masalah medis yang perlu ditangani oleh dokter. Jika tidak segera ditangani, kondisi tersebut bisa menjadi semakin parah dan menyebabkan infeksi menyebar ke organ lainnya.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami amandel bernanah, janganlah menunda untuk berkonsultasi ke dokter. Semakin cepat amandel bernanah ditangani, semakin rendah risiko terjadinya komplikasi yang akan lebih sulit untuk ditangani.