Benjolan di dubur tidak bisa disepelekan. Selain menimbulkan rasa tidak nyaman, benjolan ini bisa menjadi tanda adanya penyakit tertentu yang lebih serius. Tanpa penanganan yang tepat, keluhan ini akan terasa semakin berat dan sulit untuk ditangani.
Sebagian besar orang mungkin mengira bahwa munculnya benjolan di dubur disebabkan oleh bisul. Padahal kenyataannya, bukan hanya itu saja. Benjolan di dubur bisa menandakan adanya penyakit tertentu yang cukup serius.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja penyebab dari benjolan ini agar bisa segera diatasi dengan tepat.
Mencermati Benjolan di Dubur dan Gejala yang Mengiringi
Munculnya benjolan di dubur bisa disebabkan berbagai macam penyakit, di antaranya adalah:
Wasir
Salah satu penyebab benjolan di dubur yang banyak terjadi adalah wasir atau hemoroid. Kondisi ini terjadi karena peningkatan tekanan dalam pembuluh darah di sekitar anus, sehingga menimbulkan pembengkakan yang terlihat seperti benjolan.
Pemicu wasir bisa karena terlalu lama saat buang air besar, kelebihan berat badan, kebiasaan mengangkat beban berat, atau kebiasaan duduk yang terlalu lama. Pada kasus yang masih ringan, wasir dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perlu adanya pengobatan.
Penderita dapat meredakan rasa sakit dengan melakukan perawatan sederhana di rumah, seperti meningkatkan konsumsi makanan berserat tinggi, mengoleskan krim khusus untuk mengatasi wasir, mengonsumsi obat pereda nyeri, dan menjalani gaya hidup yang lebih sehat.
Namun, jika rasa sakit terus berlanjut dan mengganggu aktivitas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan yang tepat.
Abses anus
Salah satu tanda abses anus atau abses perianal adalah munculnya benjolan berisi nanah dan pembengkakan di sekitar anus. Umumnya, benjolan menyerupai luka lepuh, terasa hangat dan berwarna merah.
Selain itu, abses anus juga dapat menimbulkan gejala berupa nyeri berdenyut di area sekitar anus (terutama dirasakan saat duduk) dan perdarahan dari dubur.
Penyebab kondisi ini bisa karena infeksi atau luka di anus pada fisura ani dan infeksi menular seksual. Selain itu, beberapa kondisi dapat meningkatkan risiko terjadinya abses anus, seperti radang usus besar, radang panggul, melakukan seks anal dan diabetes.
Kanker anus
Benjolan di dubur juga bisa disebabkan kanker anus. Tapi, keluhan ini bukanlah pertanda satu-satunya. Kanker anus juga dapat dikenali dengan gejala lain, seperti terjadinya perdarahan di dubur, gatal atau nyeri di daerah anus, keluarnya cairan yang tidak biasa dari anus, serta sulit menahan buang air besar.
Untuk menghindari kanker anus, sebaiknya mulai menerapkan gaya hidup sehat dan melakukan hubungan seks yang aman. Selain menerapkan kedua hal tersebut, disarankan juga untuk melakukan vaksinasi HPV sebab infeksi HPV dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker anus.
Jika benjolan di dubur terjadi berlarut-larut dan menimbulkan rasa tidak nyaman, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebabnya dan memberikan penanganan yang sesuai untuk mengatasi keluhan benjolan di dubur yang Anda alami.