Penyempitan pembuluh darah sering dikaitkan dengan penyakit tertentu, seperti penyakit jantung dan serangan jantung. Padahal, ada hal atau kondisi lain yang juga bisa menjadi penyebab terjadinya penyempitan pembuluh darah. Yuk, telusuri apa saja penyebabnya dalam artikel berikut.
Pembuluh darah merupakan organ menyerupai selang yang terdapat di seluruh tubuh, mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala. Fungsi utama pembuluh darah adalah mengatur tekanan darah dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Secara alami, pembuluh darah bisa menyempit atau melebar sesuai kebutuhan darah dalam tubuh. Hal ini terjadi karena pengaruh aktivitas otot dan saraf pada dinding pembuluh darah.
Penyebab Penyempitan Pembuluh Darah
Penyempitan pembuluh darah dapat terjadi secara alami saat mengatur pasokan darah dan tekanan darah pada bagian tubuh tertentu. Pembuluh darah juga bisa menyempit ketika Anda berada di tempat yang dingin atau ketika suhu tubuh menurun secara drastis.
Ketika terjadi penyempitan pembuluh darah, pasokan darah menjadi lebih lambat, namun tekanannya menjadi lebih besar. Selain faktor-faktor di atas, penyempitan pembuluh darah juga bisa disebabkan oleh faktor eksternal, antara lain:
1. Penyakit tertentu
Salah satu penyakit yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah adalah sindrom penyempitan pembuluh darah otak reversibel (RCVS).
Kondisi ini terjadi ketika otot-otot di dinding pembuluh darah pada otak terganggu, sehingga sering mengalami penyempitan. Penyakit ini kerap menimbulkan gejala sakit kepala yang datang secara tiba-tiba.
2. Hipotermia
Tubuh yang terpapar suhu dingin terlalu lama bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit. Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan hipotermia.
Ketika Anda kedinginan, tubuh akan menggigil untuk merangsang aktivitas otot dan menghasilkan panas tubuh. Penyempitan pembuluh darah berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap hangat.
3. Pengaruh obat-obatan
Ada beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan efek samping berupa penyempitan pembuluh darah, misalnya obat antidepresan, obat penyakit Parkinson, obat dekongestan, imunosupresan, epinefrin, dan obat migrain.
4. Kondisi psikologis
Kondisi psikologis, seperti stres, juga dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih sempit sehingga memengaruhi peredaran darah. Kondisi ini biasanya juga memengaruhi kinerja saraf, sehingga membuat detak jantung menjadi tidak teratur.
Penyempitan Pembuluh Darah dan Serangan Jantung
Penyempitan pembuluh darah sering dianggap sebagai salah satu penyebab serangan jantung. Padahal, serangan jantung bukan disebabkan oleh otot pembuluh darah yang berkontraksi (vasokonstriksi), melainkan penumpukan plak, lemak, dan kolesterol di dalam darah (aterosklerosis).
Kondisi ini bisa mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah, sehingga pasokan darah ke jantung menjadi berkurang. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi tersebut akan menyebabkan serangan jantung yang ditandai dengan keluhan sesak napas dan nyeri dada (angina pektoris).
Penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah dapat disebabkan oleh hal atau kondisi yang berbeda, sehingga penanganannya pun tidak sama.
Oleh karena itu, jika Anda merasakan gejala penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah, seperti dada berdebar-debar, sakit kepala, pusing, nyeri dada, kesemutan, hingga keringat dingin, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.