Penyebab sariawan saat hamil biasanya karena perubahan hormon. Di samping itu, kondisi ini juga bisa disebabkan akibat reaksi alergi, infeksi, bahkan penyakit tertentu. Agar Bumil bisa lebih waspada, yuk pahami lebih jauh seputar penyebab sariawan saat hamil.
Saat hamil, tubuh Bumil akan menghasilkan banyak hormon, seperti estrogen dan progesteron. Hormon ini bisa menyebabkan perubahan pada jaringan di gusi, lidah dan mulut, sehingga meningkatkan risiko terjadinya sariawan saat hamil. Perubahan hormon juga bisa menyebabkan gusi Bumil menebal dan mudah berdarah.
Meski terasa mengganggu, hal ini umumnya tidak berbahaya dan biasanya sariawan saat hamil bisa sembuh sendiri. Sariawan juga lebih jarang kambuh lagi setelah melahirkan.
Penyebab Sariawan Saat Hamil selain Akibat Perubahan Hormon
Selain akibat perubahan hormon, berikut adalah berbagai penyebab sariawan saat hamil yang perlu Bumil Ketahui:
1. Morning sickness
Keluhan mual dan muntah saat hamil atau morning sickness tentu bukan hal yang asing bagi ibu hamil. Namun, hal ini bisa menjadi salah satu penyebab sariawan saat hamil, lho.
Saat muntah, asam lambung yang keluar dari lambung dapat melukai jaringan mulut, lidah, dan gusi Bumil. Jika terlalu sering muntah, Bumil bisa mengalami sariawan. Sariawan juga mungkin bisa Bumil alami bila Bumil terlalu sering mengonsumsi makanan yang asam, misalnya stroberi, tomat, atau lemon.
2. Stres berlebihan
Apakah Bumil sering stres akhir-akhir ini lalu mengalami sariawan? Jangan heran ya, soalnya stres berpengaruh terhadap munculnya sariawan. Riset menyebutkan bahwa stres berat bisa mengganggu kinerja imunitas tubuh sehingga tubuh lebih mudah mengalami peradangan. Jika terjadi di dalam mulut dan lidah, peradangan bisa menyebabkan sariawan saat hamil.
Tidak hanya itu, stres juga kerap membuat daya tahan tubuh melemah. Hal ini membuat kuman lebih mudah tumbuh di dalam mulut sehingga Bumil pun rentan sariawan.
3. Luka di mulut
Luka di mulut mungkin terjadi ketika Bumil menyikat gigi dan lidah terlalu kencang. Luka yang awalnya kecil bisa menjadi lebih besar dan akhirnya menyebabkan sariawan.
Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya sariawan saat hamil, sikatlah gigi secara perlahan dengan sikat gigi berbulu lembut. Setelah itu, bersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi (dental floss).
4. Alergi dan iritasi
Sariawan saat hamil terkadang disebabkan oleh reaksi alergi atau iritasi, misalnya akibat makanan atau obat-obatan. Selain itu, paparan zat kimia yang terlalu keras, contohnya alkohol dan sodium lauryl sulfate dari pasta gigi atau obat kumur, juga bisa menyebabkan iritasi dan menimbulkan sariawan.
5. Kekurangan nutrisi
Akibat morning sickness, nafsu makan Bumil mungkin menurun selama kehamilan dan menyebabkan beberapa nutrisi tidak terpenuhi dengan baik. Tidak terpenuhinya nutrisi tertentu, seperti zat besi, asam folat, vitamin B12, vitamin D, dan kalsium pada ibu hamil, bisa meningkatkan risiko terjadinya sariawan.
6. Penyakit tertentu
Selain berbagai penyebab di atas, sariawan saat hamil juga dapat terjadi karena kondisi atau penyakit tertentu, seperti penyakit autoimun, penyakit radang usus, atau penyakit Behcet. Soalnya, daya tahan tubuh Bumil cenderung melemah. Hal ini memungkinkan bakteri tumbuh dengan mudah di dalam mulut sehingga menyebabkan sariawan.
Tips Mencegah dan Mengatasi Sariawan Saat Hamil
Sariawan saat hamil mungkin bisa sering kambuh dan mengganggu kenyamanan Bumil. Namun, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan mencegah munculnya keluhan ini, di antaranya:
- Hindari makanan yang dapat mengiritasi mulut, seperti kacang-kacangan, keripik, makanan pedas, serta makanan yang terlalu asin dan asam.
- Hindari pemicu alergi, misalnya makanan, obat, debu, atau asap rokok.
- Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, misalnya buah dan sayuran, kacang-kacangan, ikan, telur, daging, susu, dan biji-bijian. Bumil juga bisa mencukupi asupan gizi dengan mengonsumsi vitamin prenatal sesuai rekomendasi dokter.
- Jaga kebersihan gigi dan mulut secara rutin dengan menyikat gigi dan membersihkan gigi dengan benang gigi setiap hari. Gunakan sikat gigi yang lembut untuk mencegah iritasi.
- Hindari pasta gigi dan obat kumur yang mengandung zat kimia keras, seperti alkohol dan sodium lauryl sulfate, karena bisa mengiritasi mulut dan menjadi penyebab sariawan saat hamil.
- Istirahat yang cukup dan kelola stres dengan baik, misalnya dengan meditasi.
- Berkumur dengan air garam hangat selama 15–20 detik sebanyak 2 atau 3 kali sehari.
Sariawan saat hamil bukanlah kondisi yang berbahaya dan bisa sembuh sendiri dalam waktu beberapa hari hingga 2 minggu. Setelah melahirkan, peluang Bumil untuk mengalami sariawan relatif kecil, asalkan menerapkan tips di atas.
Namun, jika sariawan saat hamil menyebabkan luka yang besar, menyebar, tidak hilang selama 3 minggu atau lebih, disertai demam, atau menyebabkan dehidrasi karena Bumil sulit makan dan minum, lakukan Chat Bersama Dokter untuk mengetahui penanganan yang tepat.