Meski banyak tersedia di pasaran, salep gatal sebaiknya tidak digunakan sembarangan, karena setiap jenisnya memiliki manfaat yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penggunaannya harus disesuaikan dengan penyebab munculnya gatal.
Kulit gatal bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari alergi, eksim, infeksi jamur, kudis, hingga sengatan atau gigitan serangga. Selain rasa gatal, keluhan ini terkadang disertai gejala lain, seperti muncul ruam merah, bentol, hingga kulit kering.
Untuk mengatasi rasa gatal di kulit, Anda bisa menggunakan berbagai salep gatal. Namun, sebelum menggunakannya, sebaiknya Anda ketahui lebih dulu beragam jenis salep gatal agar penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Beragam Jenis Salep Gatal
Meski memiliki tujuan yang sama dalam menghilangkan gatal, tetapi penggunaan beragam salep gatal juga harus disesuaikan dengan penyebabnya. Hal ini karena gatal hanyalah sebuah gejala dari kondisi kesehatan atau penyakit tertentu.
Oleh karena itu, bila mengalami gatal yang terasa mengganggu, Anda dianjurkan memeriksakan diri ke dokter. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan penyebabnya.
Berikut ini adalah beberapa jenis salep gatal yang dapat digunakan dan disesuaikan dengan kondisi yang Anda alami:
1. Hidrokortison
Salep gatal yang mengandung hidrokortison umumnya digunakan untuk meredakan peradangan akibat gigitan serangga, paparan tanaman beracun, eksim, alergi, maupun iritasi kulit. Keluhan tersebut biasanya ditandai dengan rasa gatal, kemerahan, dan bengkak.
Untuk menggunakannya, oleskan salep gatal ini secukupnya hingga merata di area kulit yang gatal. Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan sesudah menggunakan obat ini.
2. Calamine
Salah satu kandungan yang sering terdapat pada salep gatal ini biasanya digunakan untuk meredakan rasa gatal dan tidak nyaman akibat iritasi kulit ringan, termasuk sebagai salah satu obat gudik di apotek. Ketika dipakai, calamine umumnya akan memberikan sensasi sejuk.
Dalam penggunaannya, Anda bisa mengoleskan salep gatal ini setiap 6 atau 8 jam sesuai kebutuhan atau ikuti petunjuk penggunaan pada kemasan.
3. Crotamiton
Salep gatal crotamiton efektif digunakan untuk mengobati kudis, yaitu infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau. Crotamiton bekerja dengan membunuh tungau yang menyebabkan kudis dan mengurangi rasa gatal.
Setelah mandi, oleskan salep ini ke seluruh tubuh, mulai dari leher hingga jari kaki. Gunakan pada malam hari dan ulangi sesuai petunjuk dalam kemasan atau sesuai saran dokter. Selain crotamiton, ada juga salep lain untuk mengobati kudis, seperti salep gatal yang mengandung benzyl benzoate dan permethrin.
4. Miconazole
Salep gatal miconozale bermanfaat untuk mengobati gatal akibat infeksi jamur pada kulit, seperti kurap, panu, dan candidiasis. Cara penggunaannya adalah dengan mengoleskan salep ini di area yang gatal karena terinfeksi jamur tersebut.
Oleskan sebanyak 2 kali dalam sehari dan ikuti petunjuk dalam kemasan atau sesuai saran dokter. Selain miconozale, Anda juga bisa menggunakan clotrimazole atau ketoconazole untuk meredakan gatal akibat jamur.
5. Asam salisilat
Salep gatal dengan kandungan asam salisat umumnya digunakan untuk mengobati kutil pada kulit dan kapalan. Salep ini bekerja dengan meningkatkan kelembapan kulit dan mempermudah proses pengelupasan sel-sel kulit.
Untuk menggunakannya, Anda bisa mengoleskan salep ini 1–2 kali sehari pada bagian kutil maupun kapalan atau gunakan obat ini sesuai dengan dengan saran dokter.
Itulah beragam jenis salep gatal yang dapat Anda temukan dengan mudah di apotek atau toko obat. Namun, bila rasal gatal yang muncul tidak kunjung membaik atau justru kian memburuk, cobalah konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan salep gatal yang tepat dan sesuai dengan kondisi kulit Anda.