Ejakulasi wanita adalah kondisi saat vagina menyemburkan sejumlah cairan saat berhubungan seksual atau mencapai puncak orgasme. Namun, tanda ejakulasi pada setiap wanita bisa berbeda-beda dan bisa jadi tidak semua mengalaminya, berbeda dari pria yang pasti mengalami ejakulasi melalui air mani.
Ejakulasi lebih sering dikaitkan dengan seksualitas pria, yaitu keluarnya cairan mani berisi sperma dari saluran reproduksi pria. Nah, tanda ejakulasi wanita atau yang sering disebut dengan 'gushing' atau 'squirting' ini sebenarnya masih menyimpan banyak pertanyaan, bahkan tidak sedikit orang yang meragukan adanya ejakulasi pada wanita.
Memahami Ejakulasi Wanita
Tahapan sebelum mencapai klimaks saat berhubungan seksual bagi pria maupun wanita umumnya sama, yakni dimulai dari hasrat seksual, meningkatnya libido, orgasme, dan pemulihan. Di tahap naiknya libido, puting, vagina, klitoris, bibir dalam dan luar vagina mulai membengkak, serta kadang-kadang payudara akan terasa bengkak dan sensitif.
Saat orgasme, dinding vagina berkontraksi secara teratur dan berirama. Otot-otot rahim dan panggul bagian bawah juga berkontraksi. Pada situasi ini, rasa hangat biasanya terasa di bagian panggul dan menyebar ke seluruh tubuh.
Perubahan-perubahan fisik tersebut memang sulit dicermati sehingga tanda-tanda menuju klimaks, apalagi tanda ejakulasi wanita, menjadi susah untuk dikenali. Pria umumnya dapat mengalami ejakulasi selama penetrasi langsung ke vagina, tetapi tanda ejakulasi wanita tidak selalu terjadi.
Menstimulasi G-spot dipercaya dapat membuat wanita orgasme dan memicu ejakulasi. Menekan area G-spot memang memengaruhi kelenjar Skene yang dianggap sebagai sumber rangsangan dan ejakulasi wanita. Namun, pengalaman setiap wanita untuk mengalami ejakulasi sebenarnya berbeda-beda.
Tanda Cairan Ejakulasi Wanita
Pada ejakulasi wanita, cairan yang dikeluarkan dari saluran urine (uretra) mengandung beberapa komponen yang sama dengan air mani, yaitu enzim antigen spesifik prostat dan asam fosfatase prostat, serta sedikit urea. Cairan ini berbeda dengan cairan serviks yang melumasi vagina saat foreplay atau sebagai persiapan penetrasi penis.
Cairan yang keluar sebagai tanda ejakulasi wanita muncul dari kelenjar Skene yang terletak di dinding depan vagina dan mengelilingi saluran urine. Cairan ini sama sekali tidak berbau dan berbeda dari urine.
Ejakulasi wanita bisa dikenali dari cairan yang bening seperti air dan tidak menyebabkan noda kekuningan pada sprei atau kain. Namun, beberapa wanita juga bisa mengeluarkan cairan ejakulasi dengan konsistensi yang kental dan berwarna keputihan mirip susu yang sangat encer.
Dibandingkan volume cairan mani yang dikeluarkan pada ejakulasi pria, cairan yang keluar pada ejakulasi wanita tergolong sedikit. Proses biologis yang menyebabkan terjadinya ejakulasi wanita juga masih belum dapat dibuktikan dengan jelas.
Masih dibutuhkan banyak penelitian lanjutan untuk mengonfirmasi tanda ejakulasi wanita. Hal yang terpenting, pastikan Anda menerapkan seks yang sehat dengan pasangan. Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter, terutama jika ada gangguan kesehatan yang Anda rasakan saat berhubungan intim, misalnya nyeri.