Berbicara kepada diri sendiri mungkin pernah kamu lakukan tanpa disadari. Misalnya untuk memberikan semangat atau justru mengumpat diri sendiri saat melakukan kesalahan. Meski kebiasaan ini bisa memberikan manfaat, masih banyak yang menganggapnya sebagai hal yang tidak wajar.
Mungkin belum banyak yang memahami bahwa berbicara kepada diri sendiri (self talk) adalah salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan diri dan menyemangati diri sendiri. Self talk sering menjadi cara untuk tetap terhubung dengan diri sendiri di tengah kesibukan dan interaksi dengan orang-orang di sekitar setiap hari.
Berbicara kepada Diri Sendiri Adalah Hal yang Normal
Berbicara dengan diri sendiri bisa dilakukan dengan beragam cara. Mulai dari berbicara langsung di depan cermin atau hanya mengungkapkannya di dalam hati.
Selain itu, ada juga yang melakukannya dengan menuliskan apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan, serta kata atau kalimat penyemangat di dalam jurnal.
Meski terkesan aneh, berbicara kepada diri sendiri merupakan hal normal yang sering dilakukan oleh orang dewasa, lho. Bahkan, ada yang melakukannya secara rutin atau berjadwal. Intinya, perilaku yang dilakukan secara sadar untuk meningkatkan keterikatan dengan diri sendiri ini bukan merupakan gangguan mental, ya.
Berbicara kepada diri sendiri bahkan dinilai cukup bermanfaat untuk menyuarakan isi hati dan pikiran yang mungkin tidak bisa disampaikan kepada orang lain.
Tidak hanya itu, berdialog dengan diri sendiri atau sekadar memberikan kata penyemangat untuk diri sendiri juga memiliki banyak manfaat lho, di antaranya mengurangi stres, meningkatkan semangat dan rasa percaya diri, serta membuat pikiran lebih tenang.
Contohnya, ketika kamu mendapatkan penilaian yang kurang atas kinerjamu di kantor, kamu bisa memberikan kalimat positif, seperti “Tidak apa-apa, aku akan memperbaiki kinerja dan mendapat nilai baik di penilaian selanjutnya. Semangat!” Atau ketika harimu terasa berat, kamu bisa mengatakan ke dirimu, “Semangat, jangan menyerah, kita coba lagi besok”.
Namun, untuk memperoleh manfaat tersebut, sebaiknya utarakanlah kata atau kalimat dengan nuansa positif (positive self-talk). Bayangkan saja, kalau yang diutarakan saat berbicara dengan diri sendiri adalah kata-kata negatif, misalnya “Tuh kan, kamu tuh sumber masalahnya”, bukannya jadi bersemangat, kamu justru rentan kehilangan rasa percaya diri.
Tanda Berbicara kepada Diri Sendiri yang Perlu Dikhawatirkan
Seperti yang telah dijelaskan di awal, berbicara kepada diri sendiri adalah hal yang normal dan bermanfaat untuk kesehatan. Namun, jika percakapan ini disertai dengan halusinasi dan delusi, kondisi ini bisa menandakan adanya gangguan mental, seperti skizofrenia atau psikosis.
Ada beberapa tanda dan gejala self talk yang mengarah kepada gangguan mental tertentu, yaitu:
- Berbicara dengan diri sendiri menggantikan secara penuh keinginan untuk bersosialiasi atau membangun komunikasi orang lain
- Berbicara dengan diri sendiri tidak sepenuhnya dilakukan dengan diri sendiri, artinya ada halusinasi auditorik atau keyakinan bahwa ada orang lain (tidak nyata) yang bisa mendengar dan merespons pembicaraan
- Berbicara dengan diri sendiri dilakukan secara tidak sadar
- Berbicara dengan diri sendiri dilakukan sangat sering atau bahkan selama seharian penuh
Jika kamu menemukan orang di sekitarmu yang mengalami tanda atau gejala di atas, sebaiknya tanyakan apa alasan mereka berbicara sendiri. Jika ia tidak menyadari kondisinya, ajak dan dampingi orang tersebut ke psikolog atau psikiater supaya bisa mendapatkan penanganan.
Namun, jika kamu tahu secara sadar bahwa tujuanmu berbicara kepada diri sendiri adalah supaya kamu tetap terhubung dengan dirimu, untuk membangun semangat dan kepercayaan dirimu, atau sebagai sarana mengevaluasi dirimu, tidak perlu takut, ya. Hal tersebut wajar dan normal, kok.