Tak sedikit pasangan yang beranggapan bahwa berhubungan saat haid bisa mencegah kehamilan. Padahal, kenyataannya tidak demikian. Selain peluang hamil tetap ada, berhubungan intim saat haid juga berisiko menimbulkan sejumlah penyakit.
Peluang hamil jika hubungan intim dilakukan saat haid memang lebih rendah. Pada sebagian besar wanita dengan siklus menstruasi 28–30 hari atau lebih panjang, berhubungan saat haid nyaris tidak menyebabkan kehamilan. Sebaliknya, wanita yang memiliki siklus menstruasi lebih pendek akan lebih mungkin hamil saat melakukan hubungan seks saat haid.
Berhubungan Saat Haid dan Kaitannya dengan Kehamilan
Kehamilan dapat terjadi ketika sperma membuahi sel telur di dalam rahim. Proses pembuahan ini hanya mungkin terjadi ketika seorang wanita mengalami ovulasi atau sedang dalam masa subur.
Sel telur yang dikeluarkan saat masa subur dapat bertahan hidup selama 24 jam, sedangkan sperma dapat bertahan hidup dalam organ reproduksi wanita setidaknya 5–7 hari setelah hubungan seksual.
Setiap wanita mengalami ovulasi pada waktu yang berbeda-beda, tergantung siklus menstruasinya. Kebanyakan wanita memiliki siklus menstruasi antara 28–35 hari, tapi ada juga sebagian wanita yang memiliki siklus menstruasi lebih pendek, misalnya hanya 21 hari atau kurang.
Pada wanita dengan siklus menstruasi 28–35 hari, ovulasi biasanya berlangsung pada hari ke-14 setelah hari pertama haid. Namun, ovulasi juga bisa terjadi pada hari ke-12 atau ke-13. Sementara itu, ovulasi pada wanita dengan siklus menstruasi yang pendek bisa terjadi pada hari ke-7.
Nah, kemungkinan terjadinya kehamilan setelah berhubungan seks saat menstruasi erat kaitannya dengan masa ovulasi dan siklus menstruasi seorang wanita. Berikut ini adalah penjelasannya:
Wanita dengan siklus menstruasi 28–35 hari
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa ovulasi dapat terjadi di hari ke-14 bila siklus haid 28–35 hari. Jika hubungan seks dilakukan saat haid, hal ini tentu masih jauh dari waktu ovulasi. Sperma yang masuk tidak dapat bertahan hidup dan membuahi sel telur, sehingga kehamilan kemungkinan besar tidak akan terjadi.
Namun, ovulasi terkadang bisa terjadi di hari ke-13 atau bahkan hari ke-11 setelah hari pertama haid. Bila Anda berhubungan seks tanpa kontrasepsi di hari ke-7 atau akhir masa menstruasi, sementara ovulasi dimulai pada hari ke-11, maka ada kemungkinan untuk hamil.
Hal ini karena sperma yang berada di saluran reproduksi masih bisa bertahan hidup dan membuahi sel telur saat ovulasi.
Wanita dengan siklus menstruasi pendek
Jika siklus menstruasi Anda pendek, misalnya kurang dari 24 atau 21 hari, ovulasi bisa terjadi sekitar hari ke-7. Hal ini berarti sel telur dapat segera dikeluarkan dari indung telur setelah selesai menstruasi, apalagi jika haidnya berlangsung selama 7 hari.
Pada kasus tersebut, peluang untuk hamil menjadi lebih tinggi, terutama jika Anda berhubungan seks tanpa alat kontrasepsi pada akhir-akhir masa menstruasi. Hal ini lantaran sperma bisa hidup dalam saluran reproduksi selama 5–7 hari dan bisa saja membuahi sel telur ketika ovulasi terjadi segera setelah haid selesai.
Berbagai Risiko Berhubungan Saat Haid
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa berhubungan seks saat haid tanpa kontrasepsi masih cukup mungkin menyebabkan kehamilan. Oleh karena itu, Anda sebaiknya tidak melakukan hubungan intim saat haid jika sedang menunda atau ingin mencegah kehamilan.
Tak hanya dapat menyebabkan kehamilan, berhubungan seks saat haid juga tidak disarankan karena dapat menimbulkan beberapa efek samping berupa meningkatnya risiko terjadinya penyakit tertentu, seperti:
- Infeksi saluran kemih
- Infeksi pada vagina
- Penyakit menular seksual, seperti HIV dan hepatitis B
Hal ini karena virus dan kuman penyebab penyakit tersebut dapat menyebar melalui kontak dengan darah menstruasi yang terinfeksi.
Guna menghindari risiko dan bahaya dari hubungan seks saat haid, Anda dan pasangan bisa mencari waktu yang lebih aman di luar masa menstruasi. Misalnya, cobalah berhubungan intim pada 2 atau 3 hari setelah masa subur berakhir atau mendekati hari haid berikutnya tiba.
Periode ini dianggap saat yang paling aman untuk mencegah kehamilan lantaran sudah melewati masa ovulasi, sehingga pembuahan kemungkinan besar tidak akan terjadi. Bila Anda masih ragu atau memiliki pertanyaan seputar berhubungan saat haid, Anda bisa konsultasikan ke dokter untuk mengetahui jawabannya.