Berlosid adalah obat untuk mengatasi keluhan akibat asam lambung berlebih, termasuk pada kondisi gastritis, tukak lambung, dan ulkus duodenum. Berlosid mengandung kombinasi aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, dan dimethicone.
Kandungan aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida merupakan obat golongan antasida yang bekerja dengan cara menghambat produksi asam lambung. Sementara itu, dimethicone mengurangi gas berlebih di lambung dan saluran pencernaan. Alhasil, keluhan nyeri ulu hati, rasa panas di dada, hingga perut kembung bisa diatasi.
Produk Berlosid
Berlosid tersedia dalam 2 varian, yaitu:
- Berlosid 10 Tablet, dengan kandungan 200 mg aluminium hidroksida, 200 mg magnesium hidroksida, dan 40 mg dimethicone pada setiap tabletnya.
- Berlosid suspensi, yang memiliki kandungan 200 mg aluminium hidroksida, 200 mg magnesium hidroksida, dan 40 mg dimethicone tiap 5 ml suspensi.
Apa Itu Berlosid
Bahan aktif | Aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, dan dimethicone |
Golongan | Obat bebas |
Kategori | Antasida dan antiflatulensi (antikembung) |
Manfaat | Mengurangi gejala kelebihan asam lambung, termasuk pada gastritis, tukak lambung, dan ulkus duodenum |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Berlosid untuk ibu hamil | Kategori C: Belum ada cukup bukti dari studi pada binatang percobaan maupun manusia yang menjelaskan keamanan obat ini terhadap ibu hamil maupun janin. |
Berlosid umumnya aman digunakan sebagai penanganan awal sakit maag pada masa kehamilan. Namun, penggunaan obat ini harus dikonsultasikan dengan dokter. | |
Berlosid untuk ibu menyusui | Berlosid aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui selama digunakan sesuai aturan pakai. |
Bentuk obat | Tablet kunyah dan suspensi |
Peringatan sebelum Mengonsumsi Berlosid
Sebelum mengonsumsi Berlosid, perhatikanlah beberapa hal berikut:
- Jangan mengonsumsi Berlosid jika Anda terhadap kandungan di dalam obat ini. Konsultasikan ke dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki.
- Hindari penggunaan Berlosid jika Anda sedang menderita sembelit, diare, atau menjalani diet rendah magnesium.
- Informasikan kepada dokter mengenai penggunaan Berlosid jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, penyakit hati, obstruksi usus, maupun perdarahan saluran cerna.
- Jangan mengonsumsi Berlosid jika sedang hamil, menyusui, mungkin hamil, atau sedang merencanakan kehamilan, kecuali jika sudah bertanya kepada dokter.
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Berlosid.
Dosis dan Aturan Pakai Berlosid
Berikut adalah dosis penggunaan Berlosid berdasarkan varian produknya:
Berlosid tablet kunyah
- Dewasa: 1–2 tablet kunyah, 4 kali sehari, dikonsumsi 1–2 jam sebelum makan dan sebelum tidur.
- Anak usia 6–12 tahun: ½ tablet kunyah, 4 kali sehari, dikonsumsi 1–2 jam sebelum makan dan sebelum tidur.
Berlosid suspensi
- Dewasa dan anak usia >12 tahun: 1 sendok takar (5 ml), 4 kali sehari dikonsumsi 1–2 jam sebelum makan dan sebelum tidur.
- Anak usia 6–12 tahun: ½ sendok takar (2,5 ml), 4 kali sehari dikonsumsi 1–2 jam sebelum makan dan sebelum tidur.
Cara Mengonsumsi Berlosid dengan Benar
Bacalah aturan pakai pada kemasan obat sebelum menggunakan Berlosid, atau ikuti anjuran dokter. Jangan menambah dosis atau menggunakannya lebih sering dari yang dianjurkan dokter.
Berikut ini adalah cara menggunakan Berlosid dengan benar yang perlu Anda perhatikan:
- Konsumsilah Berlosid tablet kunyah dan Berlosid suspensi 1–2 jam sebelum makan dan menjelang tidur.
- Kocok botol Berlosid suspensi sebelum obat dikonsumsi. Gunakan sendok takar yang tersedia di dalam kemasan obat. Jangan gunakan sendok biasa karena dosisnya bisa tidak tepat.
- Kunyah Berlosid tablet kunyah hingga lumat sebelum ditelan.
- Jika Anda perlu mengonsumsi obat lain, minumlah obat tersebut 2 jam setelah atau sebelum mengonsumsi Berlosid.
- Konsultasikan dengan dokter jika kondisi Anda tidak membaik setelah 2 minggu. Obat golongan antasida dan antiflatulen yang dijual bebas sebaiknya tidak digunakan lebih dari 2 minggu. Untuk penanganan yang cepat, Anda bisa berkonsultasi secara online melalui Chat Bersama Dokter.
- Simpan Berlosid di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Berlosid dengan Obat Lain
Kandungan obat yang ada di dalam Berlosid dapat berinteraksi dengan obat lain. Berlosid dapat mengurangi penyerapan dan efektivitas obat-obat berikut jika dikonsumsi bersamaan atau dalam waktu dekat:
- Antibiotik, seperti ciprofloxacin, tetracycline, cefdinir, rifampicin, atau isoniazid
- Obat untuk infeksi HIV, seperti dolutegravir
- Antipsikotik, seperti chlorpromazine
- Obat jantung atau hipertensi, seperti digoxin, metoprolol, dan propranolol
- Levothyroxine untuk menggantikan hormon tiroid
- Rosuvastatin untuk menurunkan kolesterol
- Suplemen zat besi untuk mengatasi anemia
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana mengonsumsi Berlosid bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Berlosid
Sejumlah efek samping yang bisa timbul setelah mengonsumsi Berlosid adalah:
Berkonsultasilah dengan dokter melalui chat jika keluhan di atas tidak kunjung mereda atau makin parah. Dokter dapat memberikan obat atau solusi lain untuk mengatasi efek samping tersebut.
Meski sangat jarang terjadi, kandungan obat di dalam Triocid dapat menyebabkan reaksi alergi atau efek samping serius, seperti:
- Detak jantung lambat atau tidak teratur
- Pusing berat seperti akan pingsan
- Nyeri saat buang air kecil
- Linglung
- Napas pendek
Bila hal tersebut terjadi dan diperlukan pertolongan medis secepatnya, dokter dapat segera menyarankan Anda untuk ke IGD terdekat.