Berotec adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gejala batuk, mengi, dan sesak napas akibat asma akut atau penyempitan saluran pernapasan. Obat ini tersedia dalam bentuk obat hirup (inhaler), yang harus digunakan sesuai anjuran dokter.
Tiap satu semprot Berotec mengandung 100 mcg fenoterol hydrobromide. Kandungan obat ini bekerja sebagai bronkodilator, dengan membuat otot-otot di saluran napas jadi rileks dan melebar. Hasilnya, pernapasan akan lebih lega.
Berotec dapat diberikan kepada penderita asma akut, asma bronkial, atau penyebab lain penyempitan saluran pernapasan, seperti alergi, bronkitis obstruktif, atau setelah olahraga berat. Obat ini bekerja sangat cepat melegakan pernapasan dalam beberapa menit, dan efeknya bisa berlangsung hingga 3–5 jam.
Perlu diketahui bahwa fenoterol sebaiknya digunakan bersama kortikosteroid inhalasi, seperti budesonide, sesuai arahan dokter. Penggunaan fenoterol inhalasi tanpa kortikosteroid justru dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan asma yang lebih buruk di kemudian hari.
Apa Itu Berotec
Bahan aktif | Fenoterol hydrobromide |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Bronkodilator jenis agonis beta |
Manfaat | Meredakan gejala asma dan kondisi penyempitan saluran pernapasan |
Digunakan oleh | Dewasa |
Berotec untuk ibu hamil | Jangan menggunakan fenoterol tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, terutama pada trimester pertama kehamilan. |
Penderita asma yang sedang hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sejak awal kehamilan untuk mendapatkan penanganan asma yang tepat. | |
Berotec untuk ibu menyusui | Keamanan fenoterol untuk bayi yang menyusu belum dapat dipastikan. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter mengenai obat alternatif yang lebih aman untuk digunakan pada masa menyusui. |
Bentuk obat | Cairan inhalasi (hirup) |
Peringatan sebelum Menggunakan Berotec
Berotec harus digunakan mengikuti saran atau resep dokter. Perhatikan hal-hal berikut sebelum menggunakan obat ini:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Berotec tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap kandungan fenoterol hydrobromide.
- Informasikan kepada dokter jika menderita kardiomiopati hipertrofi obstruktif dan aritmia dengan detak jantung yang lebih cepat. Fenoterol hydrobromide dalam Berotec tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi tersebut.
- Beri tahu dokter jika pernah atau sedang memiliki hipertiroidisme, diabetes mellitus, asma berat, pheochromocytoma, dan penyakit jantung terutama aritmia, penyakit jantung koroner, atau gagal jantung.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Jangan langsung berkendara atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah menggunakan Berotec. Obat ini dapat menyebabkan pusing.
- Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat, efek samping serius, atau overdosis setelah menggunakan Berotec.
Dosis dan Aturan Pakai Berotec
Dosis dan aturan pakai Berotec ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi pasien. Secara umum, berikut adalah dosis Berotec berdasarkan tujuan pengobatan:
Tujuan: Mengatasi gejala asma akut atau kondisi sesak napas lainnya, seperti PPOK yang kambuh
- Dewasa: Gunakan sebanyak 1 hirup. Bila gejala tidak membaik dalam 5 menit, berikan dosis kedua.
Tujuan: Mencegah gejala asma akibat olahraga
- Gunakan sebanyak 1–2 hirup, maksimal 8 hirup per hari.
Cara Menggunakan Berotec dengan Benar
Bacalah aturan pakai pada kemasan obat dan ikuti anjuran dokter sebelum memakai Berotec. Jangan menambah dosis atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Supaya hasil pengobatan maksimal, ikuti cara menggunakan Berotec berikut ini:
- Buka tutup inhaler, kemudian embuskan napas sebanyak mungkin dan letakkan corong inhaler (mouthpiece) ke dalam mulut.
- Posisikan panah dan dasar botol obat mengarah ke atas.
- Tarik napas dalam lewat mulut secara perlahan sambil menekan inhaler dalam satu waktu.
- Tahan napas selama beberapa detik, lalu lepaskan mouthpiece dari mulut dan embuskan napas secara perlahan. Ulangi langkah-langkah tersebut bila akan memberikan dosis berikutnya.
- Bila malah terjadi mengi atau sesak yang lebih parah setelah menggunakan Berotec, hentikan pemakaian dan segera periksakan diri ke dokter.
- Bersihkan inhaler, termasuk mouthpiece, 1 minggu sekali guna memastikan obat tidak menumpuk sampai menyumbat inhaler.
- Simpan inhaler Berotec pada suhu ruangan, di tempat yang kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Berotec dengan Obat Lain
Kandungan fenoterol hydrobromide dalam Berotec dapat menimbulkan efek interaksi bila digunakan bersama obat-obatan tertentu. Efek interaksi yang dapat terjadi meliputi:
- Penurunan efektivitas Berotec bila digunakan bersama dengan dengan penghambat beta, misalnya acebutolol
- Peningkatan efek samping Berotec bila digunakan dengan salbutamol
- Peningkatan efek samping Berotec bila digunakan bersama antikolinergik, seperti aclinidium, scopolamine, atau atropin
- Peningkatan efek samping Berotec jika digunakan bersama antihistamin, seperti chlorpheniramine atau dimenhydrinate, atau antispasmodik, seperti hyoscyamine
- Peningkatan efek samping Berotect jika digunakan dengan antipsikotik, seprerti chlorpromazine atau clozapine, atau antidepresan trisiklik, seperti amitriptyline atau imipramine
- Peningkatan risiko kekurangan kalium (hipokalemia) digunakan bersama dengan obat diuretik, kortikosteroid, dan teofilin
Untuk menghindari risiko terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter jika hendak menggunakan Berotec bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Berotec
Penggunaan Berotec dapat menimbulkan beberapa efek samping, yaitu:
- Mual
- Pusing
- Sakit kepala
- Iritasi tenggorokan
Periksakan diri ke dokter atau lakukan konsultasi online dengan dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau malah memburuk. Segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau tanda overdosis, meliputi:
- Angina atau nyeri dada
- Detak jantung tidak teratur atau terlalu cepat
- Mulut kering
- Sulit tidur (insomnia)
- Tekanan darah tinggi atau tekanan darah turun
- Tremor
- Kejang
- Tanda hipokalemia, yaitu otot lemah, aritmia, jantung berdebar, dan sembelit