Betis pegal merupakan salah satu keluhan yang sering terjadi akibat aktivitas fisik yang berlebihan. Keluhan ini dapat menimbulkan nyeri dan kekakuan otot yang akhirnya membuat betis terasa tidak nyaman. Namun, tidak perlu khawatir, betis pegal dapat diatasi dengan beberapa cara sederhana.
Pegal merupakan sensasi kekakuan, ketidaknyamanan, atau nyeri pada otot. Kondisi ini bisa muncul di seluruh bagian tubuh, termasuk betis. Betis memiliki dua jenis otot, yaitu gastrocnemius dan soleus. Otot tersebut disambungkan dengan tendon Achilles, yaitu urat besar di belakang pergelangan kaki yang melekat pada tulang tumit.
Jika kedua atau salah satu otot tersebut mengalami ketegangan dan kelelahan, akan muncul rasa pegal di betis yang bisa menjalar hingga ke area sekitarnya. Betis pegal umumnya dapat sembuh sendiri dan tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, untuk mengurangi rasa tidak nyaman, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan.
Beragam Penyebab Betis Pegal
Betis pegal diketahui berkaitan dengan kelelahan otot akibat aktivitas yang dilakukan secara berlebihan. Selain itu, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan betis pegal, yaitu:
1. Berdiri terlalu lama
Betis pegal dapat disebabkan oleh berdiri terlalu lama. Hal ini terjadi karena berdiri membuat otot-otot betis bekerja lebih keras untuk menopang beban tubuh. Jika dilakukan dalam waktu yang lama, otot-otot betis dapat mengalami kelelahan, sehingga betis akan terasa pegal.
2. Olahraga berlebihan
Olahraga memang baik untuk kesehatan tubuh. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, olahraga justru bisa menyebab betis pegal. Ini karena olahraga berlebihan bisa membuat otot-otot di sekitar betis berkontraksi secara berlebihan atau kram dan akhirnya menyebabkan pegal.
Risiko betis begal bisa semakin tinggi apabila Anda melakukan jenis olahraga yang banyak melibatkan betis, seperti lari dan melompat.
3. Cedera
Cedera bisa menjadi salah satu penyebab betis pegal. Aktivitas berlebihan atau gerakan yang salah saat berolahraga dapat menyebabkan peradangan pada tendon Achilles (Achilles tendinitis).
Saat tendon yang menghubungkan otot betis dengan tulang tumit ini mengalami peradangan, keluhan berupa nyeri dan otot kaku pada betis akan muncul. Kondisi ini akhirnya membuat beberapa aktivitas, seperti berjalan atau berlari, menjadi tidak nyaman.
4. Deep vein thrombosis
Betis pegal juga dapat disebabkan oleh deep vein thrombosis (DVT) atau trombosis vena bagian dalam. Deep vein thrombosis merupakan penggumpalan darah pada pembuluh darah vena bagian dalam yang terdapat di paha dan betis.
Tidak hanya membuat kulit pada betis berubah warna menjadi biru, deep vein thrombosis juga menyebabkan pembengkakan serta rasa pegal pada betis.
Berbagai Cara Mengatasi Betis Pegal
Betis pegal tentu dapat menghambat produktivitas dan kenyamanan beraktivitas. Nah, untuk mengatasinya, Anda bisa mengikuti cara menghilangkan betis pegal berikut ini:
- Perbanyak istirahat dan hindari aktivitas berlebihan.
- Lakukan kompres dingin pada betis yang pegal. Caranya, bungkus es dengan handuk, lalu letakkan kompres pada betis yang pegal selama 20 menit setiap dua jam sekali.
- Posisikan betis lebih tinggi dari dada saat tidur.
- Lakukan peregangan kaki agar otot kaki lebih relaks.
- Konsumsi obat antinyeri, seperti ibuprofen atau paracetamol. Pastikan untuk memperhatikan petunjuk pemakaiannya pada kemasan.
Itulah berbagai penyebab betis pegal dan cara mengatasinya. Betis pegal yang hilang dengan sendirinya atau dalam waktu yang cepat umumnya tidak berbahaya dan tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, jika betis pegal terus berlanjut, sering terjadi, atau disertai pembengkakan pada betis dan nyeri yang hebat, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Dokter mungkin akan menyarankan fisioterapi untuk mengatasi kondisi betis pegal yang tidak kunjung membaik.