Bibir kering umumnya terjadi ketika lapisan pelindung bibir mengalami iritasi atau ketika tubuh kekurangan cairan. Kondisi ini umumnya tidak perlu dikhawatirkan dan dapat teratasi dengan pelembap bibir. Namun, bibir kering bisa menjadi salah satu gejala dari penyakit serius tertentu.

Kulit bibir lebih tipis dan sensitif daripada kulit di bagian tubuh lain. Bibir juga tidak punya kelenjar minyak untuk melumasi bibir agar selalu lembap. Ini alasannya bibir lebih rentan kering, bahkan bisa sampai pecah-pecah atau terkelupas.

Bibir Kering

Bibir kering adalah kondisi yang sangat umum terjadi dan sering kali tidak disebabkan oleh kondisi serius, sekalipun bibir sangat kering dan pecah-pecah atau terluka.  Bibir kering yang terjadi akibat kondisi serius biasanya akan disertai dengan gejala lain yang lebih mengganggu sehingga bibir kering itu sendiri tidak menjadi keluhan utama. 

Penyebab Bibir Kering

Bibir kering dapat terjadi akibat pola hidup atau faktor lingkungan, seperti:

  • Paparan sinar matahari terus-menerus
  • Udara dingin atau kering 
  • Tidak memakai pelembap bibir ketika cuaca dingin dan kering
  • Kebiasaan menjilat bibir 
  • Kebiasaan bernapas menggunakan mulut, biasanya karena hidung tersumbat
  • Dehidrasi karena kurang minum

Selain itu, bibir kering juga bisa muncul sebagai gejala atau keluhan dari beberapa penyakit di bawah ini:

  • Reaksi alergi, misalnya akibat pasta gigi, pewangi atau pewarna pada lipstik, atau penambah rasa pada obat kumur maupun pasta gigi
  • Dermatitis atopik (eksim)
  • Infeksi jamur atau bakteri, seperti pada cheilitis angular
  • Infeksi virus, seperti herpes mulut
  • Hipotiroidisme atau kekurangan hormon tiroid
  • Penyakit autoimun, seperti sindrom Sjögren
  • Malnutrisi atau kekurangan vitamin atau mineral tertentu, seperti zat besi atau vitamin B
  • Efek samping obat-obatan, seperti antibiotik, diuretik, retinoid, vitamin A, digoxin, atau lithium

Faktor risiko bibir kering

Beberapa kondisi berikut juga dapat meningkatkan risiko bibir kering:

  • Kebiasaan merokok
  • Konsumsi minuman beralkohol
  • Rhinitis alergi kronis yang menyebabkan hidung tersumbat
  • Daya tahan tubuh lemah, misalnya akibat obat penekan imun, diabetes, atau malnutrisi
  • Kecemasan

Gejala Bibir Kering 

Umumnya, bibir kering akan memunculkan gejala di bawah ini:

  • Terasa kering atau tertarik
  • Pecah-pecah 
  • Kulit bibir terkelupas
  • Gatal 

Pada kondisi yang parah, bibir kering dapat disertai dengan gejala berikut:

  • Luka berdarah
  • Bibir kemerahan
  • Perih atau nyeri
  • Terasa panas
  • Bengkak 

Kapan harus ke dokter 

Bibir kering umumnya dapat ditangani hingga tuntas di rumah dengan pelembap bibir atau perawatan melembapkan bibir di rumah. Anda bisa berkonsultasi melalui Chat Bersama Dokter apabila keluhan tidak kunjung membaik dalam 2–3 minggu, atau jika:

  • Bibir nyeri, bengkak, dan panas
  • Bibir terasa kasar atau luka-luka
  • Terbentuk plak putih pada permukaan bibir
  • Terdapat gejala lain yang juga mengganggu, seperti sakit kepala, badan lemas, mata dan kulit kering, atau demam

Diagnosis Bibir Kering

Diagnosis bibir kering dapat dilakukan melalui tanya jawab keluhan dan pemeriksaan bibir, baik melalui foto maupun secara langsung.

Bila bibir kering diduga terjadi akibat kondisi serius, dokter dapat menyarankan pemeriksaan lanjutan, seperti:

  • Tes darah, untuk pemeriksaan penyakit autoimun atau kondisi kekurangan vitamin tertentu
  • Tes alergi, bila bibir kering diperkirakan terjadi akibat alergi
  • Pemeriksaan sampel kulit bibir di bawah mikroskop

Pengobatan Bibir Kering

Pengobatan bibir kering dilakukan sesuai penyebab yang mendasarinya. Keluhan ini bisa ditangani dengan perawatan mandiri atau obat-obatan dari dokter. Berikut adalah penjelasannya:

Penanganan mandiri

Bibir kering akibat kondisi umum dapat diatasi dengan penanganan mandiri di rumah, antara lain:

  • Menggunakan pelembap dengan kandungan SPF 15 dan minyak alami, bebas pewangi, dan hipoalergenik
  • Mengoleskan petroleum jelly atau salep khusus bibir kering
  • Mencuci tangan sebelum akan mengoleskan pelembap bibir
  • Minum air putih yang cukup
  • Menghindari kebiasaan menggigit-gigit benda, terutama yang berbahan logam, untuk mencegah iritasi pada bibir
  • Tidak menjilat maupun mengelupas kulit bibir secara paksa

Pemberian obat-obatan

Pada bibir kering akibat infeksi atau penyakit tertentu, dokter dapat meresepkan beberapa obat berikut ini: 

Penanganan lain

Bila bibir kering dipicu oleh kebiasan buruk atau perilaku impulsif, meliputi kebiasaan menjilat, menggigit, atau mengelupas bibir, pasien dapat dianjurkan untuk menjalani terapi perilaku kognitif. Terapi ini juga dianjurkan jika kebiasaan tersebut muncul akibat gangguan psikologis atau stres berat.

Komplikasi Bibir Kering

Bibir kering tanpa penanganan yang tepat dapat memburuk, hingga pecah-pecah maupun terkelupas. Bila ada kebiasaan mengelupas kulit bibir dan tidak dihentikan, bibir akan terluka hingga robek, kemudian berdarah. Kondisi ini akan membuat bibir terasa nyeri dan perih, serta membuat proses penyembuhan lebih lama.

Pencegahan Bibir Kering

Bibir kering dapat dicegah dengan melakukan beberapa cara di bawah ini:

  • Memakai pelembap bibir dengan kandungan SPF, terutama saat beraktivitas di luar ruangan
  • Mengoleskan pelembap bibir sebelum tidur dan setelah bangun tidur
  • Menghindari pelembap bibir dengan bahan wax, tambahan rasa atau pewangi, mentol, dan eucalyptus
  • Tidak berbagi pelembap bibir dengan orang lain karena dapat memicu penyebaran kuman
  • Memenuhi kebutuhan cairan harian, terutama dengan minum air putih setidaknya 8 gelas sehari
  • Menggunakan humidifier di dalam rumah untuk menjaga kelembapan udara jika udara di rumah memang kering
  • Mengalihkan keinginan menggigit atau mengelupas bibir dengan kegiatan lain, misalnya deep breathing atau mengunyah permen karet