Bibir pecah-pecah pada bayi baru lahir mungkin membuat Bunda bertanya-tanya, apakah berbahaya atau tidak ya? Soalnya, kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa. Untuk mengetahui jawabannya, simak artikel ini, yuk.
Bibir pecah-pecah bisa saja terjadi pada bayi baru lahir. Kondisi ini bisa membuatnya rewel karena aktivitas menyusu dan tidurnya jadi terganggu. Penyebabnya pun bisa bermacam-macam, mulai dari yang umum hingga yang perlu diwaspadai.
Penyebab Bibir Pecah-Pecah pada Bayi Baru Lahir
Bibir pecah-pecah pada bayi baru lahir bisa terjadi karena bayi sering menjilat atau mengisap bibirnya. Air liur mengandung enzim pencernaan yang justru bisa membuat bibir kering. Meski begitu, hal ini tergolong normal dan tidak perlu Bunda khawatirkan, kok.
Untuk mengatasi bibir pecah-pecah yang dialami Si Kecil, Bunda bisa melakukan perawatan sederhana, seperti rutin membersihkan bibirnya, memberikan pelembap bibir, dan mengoleskan ASI pada bibirnya.
Jika bibir pecah-pecah disertai dengan gejala lain, misalnya tubuh Si Kecil terlihat pucat atau lesu, tidak ada air mata saat menangis, jarang buang air kecil, dan warna urinenya tampak lebih gelap, bisa jadi ia mengalami dehidrasi.
Dehidrasi pada bayi bisa terjadi karena tidak mendapat asupan ASI atau susu formula yang cukup, muntah, diare, suhu yang terlalu panas atau dingin, atau demam tinggi yang tak kunjung teratasi.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dehidrasi adalah dengan menyusui Si Kecil lebih banyak dari biasanya. Selain itu, atur suhu ruangan agar tidak terlalu panas dan dingin.
Waspadai Bibir Pecah-Pecah pada Bayi Berikut Ini
Selain kedua penyebab di atas, bibir pecah-pecah pada bayi baru lahir juga bisa menjadi tanda ia menderita penyakit Kawasaki.
Tidak hanya bibir pecah-pecah, penyakit Kawasaki pun ditandai dengan demam lebih dari 3 hari, mata dan lidah kemerahan, telapak tangan dan kaki bengkak, muncul ruam, lebih rewel dari biasanya, serta bayi terlihat sangat lemas.
Jangan tunda membawa Si Kecil ke dokter jika mengalami bibir pecah-pecah disertai dengan gejala tersebut. Pasalnya, jika dibiarkan begitu saja, penyakit Kawasaki dapat menimbulkan kerusakan jantung permanen yang mengancam jiwanya.
Bunda, itulah penyebab bibir pecah-pecah pada bayi baru lahir yang perlu dipahami. Penting untuk Bunda ingat bahwa bibir pecah-pecah pada bayi baru lahir dikatakan normal dan tidak berbahaya jika hanya terjadi sementara waktu dan tidak disertai dengan gejala lain. Jadi, jangan panik dulu ya, Bun.
Namun, jika bibir pecah-pecah pada Si Kecil disertai dengan gejala yang mengkhawatirkan, segera bawa ia ke dokter, ya. Dokter akan melakukan pemeriksaan serta memberikan penanganan yang tepat dan sesuai dengan penyebabnya.