Bintik demam berdarah tidak seperti bintik yang muncul saat digigit nyamuk maupun karena kondisi medis lain. Perbedaannya dapat dilihat dari waktu bintik muncul, tekstur bintik, serta gejala lain yang menyertainya. Bintik demam berdarah dapat diatasi dengan beberapa cara.
Demam berdarah (DBD) adalah infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini cukup umum ditemukan di daerah beriklim tropis dan biasanya mengalami peningkatan kasus di musim hujan.
Ciri-ciri demam berdarah yang paling umum adalah muncul ruam atau bintik merah di kulit. Bintik demam berdarah dapat terjadi akibat adanya perdarahan di pembuluh darah dan terkadang menandakan bahwa pasien sedang dalam fase demam berdarah yang disebut critical phase.
Ciri-Ciri Bintik Demam Berdarah
Bintik atau ruam pada demam berdarah terkadang disalahartikan sebagai kondisi atau gejala dari penyakit lain, seperti alergi dan campak. Padahal, bintik atau ruam demam berdarah punya ciri khasnya tersendiri. Berikut ini adalah ciri bintik demam berdarah:
1. Bentuk ruam
Bentuk ruam kemerahan di kulit saat demam berdarah berbeda-beda, bisa berupa bintik-bintik, bercak kecil (petechiae), atau bercak lebar (ekimosis) yang tampak terbenam di dalam kulit. Bintik atau ruam terasa sedikit menonjol ketika diraba dan warna merah ruam tidak pudar atau menghilang ketika ditekan.
Makin besar ukuran ruamnya, makin banyak pula pendarahan yang terjadi di bawah kulit. Hal ini mungkin saja menjadi tanda bahaya atau menurunnya jumlah trombosit (trombositopenia).
2. Waktu kemunculan bintik
Bintik demam berdarah tidak terlihat di awal paparan virus. Gejala ini baru muncul setelah 2–5 hari penderitanya mengalami demam.
Ruam kemerahan awalnya muncul seperti bintik-bintik samar di wajah, leher, dan dada, serta umumnya berlangsung dalam waktu singkat, sekitar 1–2 hari. Di hari ke 3 atau 4 setelah muncul kemerahan di kulit, bintik-bintik akan terlihat lebih jelas di dada, perut, maupun punggung.
Setelah suhu tubuh mulai turun, petechiae akan muncul dan menyebar di punggung kaki, tungkai, telapak tangan, dan lengan. Bercak ini sering mengecohkan karena bentuknya menyerupai gejala penyakit lain, seperti campak.
Saat kesehatan penderita DBD mulai membaik, bintik atau ruam akan menghilang dan tidak meninggalkan bekas.
3. Gatal
Area kulit yang terdapat bintik atau ruam demam berdarah dapat terasa tidak nyaman, khususnya saat disentuh. Kondisi ini juga bisa disertai dengan pembengkakan pada telapak tangan atau kaki.
Pada beberapa kasus, ruam atau bintik demam berdarah menimbulkan rasa gatal yang dapat memburuk saat demam mulai turun. Namun, rasa gatal ini biasanya hanya berlangsung selama 1–2 hari.
4. Gejala yang menyertai
Selain karakteristik di atas, Anda juga dapat mengenali ruam kulit akibat demam berdarah dengan mengamati gejala lain yang menyertainya. Berikut ini adalah gejala demam berdarah selain bintik atau ruam merah di kulit:
- Demam mencapai 40°C yang terjadi secara tiba-tiba
- Kelelahan
- Sakit kepala, khususnya di belakang mata
- Nyeri otot dan sendi yang hebat
- Mual dan muntah
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Batuk-batuk
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat
Dengan mengenali ciri-ciri bintik demam berdarah, Anda dapat melakukan langkah penanganan sedini mungkin agar risiko komplikasi DBD bisa terhindarkan. Bila terlambat ditangani, DBD dapat mengakibatkan perdarahan dan kebocoran plasma darah yang akan menyebabkan syok serta berpotensi mengancam nyawa.
Penanganan Demam Berdarah
Tidak ada pengobatan khusus untuk DBD. Namun, penderita DBD biasanya akan disarankan untuk melakukan beberapa hal berikut ini agar gejalanya tidak bertambah parah:
- Hindari menggaruk bintik atau ruam demam berdarah. Menggaruk bintik justru dapat meningkatkan rasa gatal, sehingga kemungkinan kulit menjadi cedera, infeksi, dan risiko terjadinya jaringan parut makin tinggi.
- Penuhi kebutuhan tubuh akan cairan dengan minum air putih atau konsumsi makanan berkuah, seperti sup, guna mencegah dehidrasi.
- Konsumsi makanan bernutrisi dari sayuran, buah-buahan, daging, atau kacang-kacangan untuk meningkatkan imunitas tubuh.
- Perbanyak istirahat agar imun tubuh menjadu lebih kuat.
- Konsumsi paracetamol untuk menurunkan demam serta meredakan nyeri otot, sendi, dan sakit kepala.
Berbagai produk paracetamol tersedia bebas di pasaran. Namun, jika demam berdarah menyerang buah hati Anda, berikan paracetamol khusus anak yang dosisnya sudah disesuaikan dan tidak mengandung alkohol. Biasanya, paracetamol jenis ini hadir dalam sediaan sirup dan rasa yang disukai anak-anak, seperti jeruk.
Anda juga bisa menempelkan plester kompres demam yang telah terbukti efektif dalam menyerap panas pada tubuh anak. Pilihlah plester kompres demam yang lembut di kulit agar tak menimbulkan iritasi, dapat menyerap panas lebih lama, serta aman digunakan bersama dengan obat penurun panas demam anak.
Bila Anda mencurigai adanya bintik demam berdarah di kulit, terlebih beberapa hari sebelumnya mengalami demam tinggi dan disertai dengan gejala-gejala yang sudah dipaparkan di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan.