Kolesterol sebenarnya dibutuhkan oleh setiap individu, tak terkecuali anak-anak. Sebabnya, kolesterol berperan dalam mendukung fungsi berbagai organ tubuh, seperti otak dan kulit. Namun, jika dikonsumsi terlalu banyak, apakah anak-anak juga bisa mengalami kolesterol tinggi layaknya orang dewasa?
Kolesterol terbagi menjadi dua jenis, yaitu kolesterol baik atau HDL (high-density lipoprotein) dan kolesterol jahat atau LDL (low-density lipoprotein).
Mengapa LDL dikatakan kolesterol jahat? Karena bila kadarnya dalam tubuh meningkat, LDL berisiko tinggi menumpuk dan membentuk plak di pembuluh darah arteri. Akibatnya, pembuluh darah menyempit dan mengganggu aliran darah.
Bila kondisi tersebut sampai terjadi, berbagai keluhan pun dapat dialami penderitanya, termasuk anak-anak.
Anak-Anak Bisa Mengalami Kolesterol Tinggi
Nilai normal kadar kolesterol total pada anak-anak adalah kurang dari 200 mg/dL. Sementara itu, kadar normal kolesterol baik pada anak-anak adalah lebih dari 40 mg/dL dan kadar normal kolesterol jahat kurang dari 130 mg/dL.
Jadi, jika kadar kolesterol total pada anak lebih dari 200 mg/dL, anak dapat dikatakan mengalami kolesterol tinggi.
Ada beragam penyebab yang bisa membuat kadar kolesterol LDL meningkat di tubuh anak, seperti faktor keturunan, kebiasaan mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, tidak berolahraga, dan obesitas.
Selain itu, pola hidup modern juga turut berperan dalam meningkatkan risiko kolesterol tinggi pada anak. Misalnya, anak jadi lebih mudah jajan makanan di pinggir jalan tanpa sepengetahuan orang tua atau mengikuti pola makan tidak sehat teman-temannya.
Tidak hanya itu saja, risiko kolesterol tinggi pada anak juga bisa meningkat akibat terlalu sering memberinya makanan instan atau cepat saji. Orang tua memang selalu ingin memberikan nutrisi terbaik untuk anak. Namun, tidak bisa dipungkiri, kesibukan membuat banyak orang tua memilih menu yang lebih praktis untuk anak.
Kolesterol tinggi pada anak tidak boleh dianggap sepele, sebab dampaknya tidak main-main. Jika anak mengalami kolesterol tinggi, ia berisiko lebih besar mengalami penyakit kardiovaskular lebih dini, misalnya penyakit jantung koroner dan stroke.
Tips Mencegah Kolesterol Tinggi pada Anak
Agar Si Kecil tidak mengalami kolesterol tinggi, Bunda perlu melakukan langkah pencegahan melalui beberapa tips di bawah ini:
Terapkan pola makan yang sehat
Menerapkan pola makan sehat mampu mencegah Si Kecil dari kenaikan berat badan yang tidak diharapkan. Hal ini tentunya berperan penting dalam mencegah kolesterol tinggi pada anak.
Bunda dapat melakukannya dengan memberikan makanan pokok dan camilan sehat untuk Si Kecil, membuat jadwal makannya, memberikan porsi makan sesuai usianya, serta memastikan tidak ada sesuatu yang mengalihkan perhatiannya ketika makan, seperti gadget.
Biasakan anak mengonsumsi makanan sehat
Makanan cepat saji dan gorengan adalah beberapa jenis makanan berkolesterol tinggi dan mengandung banyak lemak jenuh. Untuk mencegah Si Kecil mengalami kolesterol tinggi, jangan terlalu banyak memberinya jenis makanan ini.
Bunda juga harus membiasakan Si Kecil mengonsumsi makanan sehat yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serat, serta vitamin dan mineral.
Ajak anak untuk tetap aktif dan rutin berolahraga
Menghabiskan waktu dengan tiduran atau duduk saja seharian akan meningkatkan risiko terjadinya obesitas pada anak. Hal ini bisa mengancam kesehatannya, terlebih bila ia juga sering mengonsumsi makanan tidak sehat dan berkolesterol tinggi.
Agar Si Kecil tidak mengalami kolesterol tinggi, ajak ia untuk tetap aktif setiap hari. Cara ini juga mampu membakar kalori, menurunkan tekanan darah, menguatkan tulang dan otot, serta meningkatkan suasana hatinya.
Ajak pula ia untuk berolahraga secara rutin. Cukup olahraga ringan kok, seperti joging atau jalan santai setiap akhir pekan. Dengan begitu, Si Kecil akan menganggap olahraga merupakan sebuah kebiasaan dan mungkin saja menjadi hobi yang menyenangkan baginya.
Kolesterol tinggi pada anak memang bisa dicegah dengan tips di atas. Perlu diingat, tips ini nggak hanya untuk Si Kecil saja ya, tetapi juga berlaku untuk Bunda, Ayah, dan anggota keluarga lainnya. Bila orang-orang di rumah menerapkannya, Si Kecil pasti akan mencontohnya.
Bila Bunda merasa Si Kecil telah mengalami kelebihan berat badan dan memiliki pola makan buruk yang sulit sekali diubah, ada baiknya Bunda berkonsultasi ke dokter untuk memeriksakan kesehatannya secara menyeluruh, termasuk kadar kolesterol, sekaligus minta saran penanganan.