Bisolvon bermanfaat untuk meredakan gejala batuk berdahak yang bisa terjadi saat pilek, flu, atau infeksi saluran pernapasan. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, sirop, dan larutan.
Bisolvon mengandung bahan aktif utama bromhexine HCl. Obat ini bekerja dengan cara mengencerkan dahak di saluran pernapasan (mukolitik) sehingga mudah dikeluarkan.
Jenis dan Kandungan Bisolvon
Terdapat 4 produk Bisolvon yang tersedia di Indonesia, yaitu:
Bisolvon Extra
Per 5 ml Bisolvon Extra mengandung 4 mg bromhexine hydrochloride (HCl) dan 100 mg guaifenesin. Bisolvon Extra mengandung tambahan guaifenesin sebagai ekspektoran untuk mempermudah pengeluaran dahak. Bisolvon Extra tersedia dalam bentuk sirop kemasan 60 ml dan 125 ml.
Bisolvon Kids
Per 5 ml Bisolvon Kids mengandung 4 mg bromhexine HCl. Bisolvon Kids tersedia dalam bentuk sirop kemasan 60 ml. Bisolvon Kids diklaim bebas gula dengan rasa strawberry yang cocok untuk anak-anak.
Bisolvon Solution
Per 1 ml Bisolvon Solution mengandung 2 mg bromhexine. Bisolvon Solution tersedia dalam bentuk larutan kemasan 50 ml yang diberikan dengan cara diteteskan. Produk ini diklaim bebas gula.
Bisolvon Tablet
1 Bisolvon Tablet mengandung 8 mg bromhexine. Bisolvon tablet tersedia dalam bentuk strip isi 4 dan 10 tablet.
Apa Itu Bisolvon
Golongan | Mukolitik (pengencer dahak) |
Kategori | Obat bebas |
Manfaat | Meredakan batuk yang disertai dahak. |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak (usia di atas 2 tahun) |
Bisolvon untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori A untuk Bisolvon Tablet, Bisolvon Kids, dan Bisolvon Solution: Studi terkontrol pada ibu hamil tidak menunjukkan adanya risiko terhadap janin, dan kecil kemungkinannya untuk membahayakan janin. |
Kategori C untuk Bisolvon Extra: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. | |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Kandungan dalam Bisolvon belum diketahui dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. | |
Bentuk obat | Tablet, sirop, dan larutan. |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Bisolvon
Perhatikan beberapa hal ini sebelum mengonsumsi Bisolvon:
- Jangan mengonsumsi Bisolvon jika Anda memiliki alergi terhadap bahan yang terkandung dalam obat ini.
- Jangan mengonsumsi Bisolvon sirop atau solution jika Anda atau anak Anda memiliki intoleransi fruktosa.
- Konsultasikan perihal konsumsi Bisolvon jenis apa pun dengan dokter jika Anda menderita asma, tukak lambung, ulkus duodenum, gangguan ginjal atau gangguan hati yang berat.
- Konsultasikan perihal konsumsi Bisolvon Extra dengan dokter jika Anda juga menderita asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), penyakit asam lambung, batuk berdarah, atau batuk yang lendirnya sangat banyak.
- Konsultasikan perihal konsumsi Bisolvon dengan dokter jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, baik akibat kondisi medis seperti HIV/AIDS atau karena pengobatan tertentu, seperti kemoterapi.
- Konsultasikan perihal konsumsi Bisolvon dengan dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan. Bisolvon Extra tidak dianjurkan untuk digunakan pada trimester pertama kehamilan.
- Konsultasikan perihal konsumsi Bisolvon dengan dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal.
- Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah mengonsumsi Bisolvon.
Dosis dan Aturan Pakai Bisolvon
Dosis dapat berbeda-beda, tergantung pada usia pasien atau jenis produk Bisolvon. Berikut adalah penjelasannya:
Bisolvon Extra
- Anak usia 2–6 tahun: 2,5 ml, 3 kali sehari.
- Anak usia 6–12 tahun: 5 ml, 3 kali sehari.
- Dewasa dan anak usia>12 tahun: 10 ml, 3 kali sehari.
Bisolvon Kids
- Anak usia 2–5 tahun: 5 ml, 2 kali sehari.
- Anak usia 6–10 tahun: 5 ml, 3 kali sehari.
- Dewasa dan anak usia>10 tahun: 10 ml, 3 kali sehari.
Bisolvon Solution
- Anak usia 2–5 tahun: 2 ml, 2 kali sehari.
- Anak usia 5–10 tahun:2 ml, 3 kali sehari.
Bisolvon Tablet
- Anak usia 2–6 tahun: ½ tablet, 2 kali sehari.
- Anak usia 6–12 tahun: ½ tablet, 3 kali sehari.
- Dewasa dan anak >12 tahun: 1 tablet, 3 kali sehari.
Cara Mengonsumsi Bisolvon dengan Benar
Konsumsilah Bisolvon sesuai aturan pakai yang tertera di kemasan obat atau sesuai anjuran dokter.
Semua jenis produk Bisolvon perlu dikonsumsi saat makan. Telan Bisolvon tablet dengan bantuan air putih.
Untuk Bisolvon yang berbentuk sirop atau solution, kocok botol terlebih dahulu. Gunakan sendok atau pipet yang tersedia dalam kotak kemasan untuk menentukan takaran dosisnya. Jangan gunakan sendok makan atau sendok teh biasa karena dosis bisa berbeda.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi Bisolvon pada waktu yang sama setiap harinya agar efeknya lebih optimal.
Jika lupa mengonsumsi Bisolvon, segera lakukan apabila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Jangan mengonsumsi Bisolvon lebih dari 14 hari, kecuali jika disarankan oleh dokter. Jika keluhan yang Anda alami belum membaik setelah 14 hari, segera konsultasikan dengan dokter.
Simpan Bisolvon di tempat kering dan sejuk yang terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Bisolvon dengan Obat Lain
Jika digunakan bersamaan dengan antibiotik, seperti ampicillin, erythromycin, amoxicillin, cefuroxime, doxycyline, kandungan bromhexine dalam Bisolvon Extra dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping obat antibiotik.
Efek Samping dan Bahaya Bisolvon
Kandungan bromhexine di dalam Bisolvon dapat menimbulkan sejumlah efek samping, seperti:
- Kembung
- Diare
- Mual dan muntah
- Pusing, sakit kepala, atau vertigo
- Gangguan pencernaan
- Tubuh berkeringat
Periksakan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda atau makin memburuk. Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Bisolvon, yang bisa ditandai dengan ruam, gatal, bengkak pada wajah, bibir, mulut, lidah atau tenggorokan, atau sesak napas.