Bisul di kepala ditandai dengan benjolan kemerahan berukuran kecil yang timbul di kulit kepala. Meski terlihat sepele, bisul di kepala dapat disertai nyeri. Untuk mengatasinya, Anda bisa menerapkan beberapa upaya agar bisul tidak menjadi makin parah.
Bisul bisa muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk di kepala. Bisul di kepala biasanya terjadi karena adanya infeksi bakteri yang masuk melalui pori-pori kulit kepala atau kulit yang terluka.
Munculnya bisul di kepala sering disertai nyeri saat Anda menyisir rambut atau tidak sengaja menyentuhnya. Pada beberapa kondisi, bisul di kepala bisa hilang dengan sendirinya. Namun, Anda juga bisa coba melakukan berbagai penanganan guna mengatasi bisul dan mencegahnya timbul kembali.
Bisul di Kepala dan Penyebabnya
Seperti yang telah disebutkan, bisul di kepala terjadi karena adanya infeksi bakteri, misalnya bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini bisa masuk ke dalam kulit melalui luka terbuka. Bahkan, bisul di kepala juga bisa terjadi karena adanya sumbatan folikel rambut atau rambut tumbuh ke dalam.
Saat kulit kepala terinfeksi, sel darah putih dalam tubuh akan bereaksi untuk melawan dan membunuh bakteri penyebab infeksi tersebut. Nantinya, sel darah putih dan bakteri yang telah mati akan menumpuk dan membentuk benjolan berisi nanah di bawah kulit.
Ada beberapa faktor yang bisa memicu risiko terjadinya bisul di kepala, yaitu:
- Berbagai pakai sisir dengan orang lain atau penderita bisul
- Mengalami masalah kulit, seperti eksim
- Sering menggaruk kepala dengan tangan yang kotor
- Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya karena malnutrisi atau diabetes yang tidak terkontrol
- Mengalami luka di kulit kepala akibat mencukur rambut
- Jarang keramas atau mandi
- Kepala sering berkeringat dan lembap, misalnya karena penggunaan helm terlalu lama atau banyak beraktivitas
Bisul di Kepala dan Penanganannya
Pada dasarnya, bisul di kepala tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya. Meski begitu, bisul tidak jarang terasa nyeri. Jika ada bisul di kepala Anda, jangan memencet atau menggaruknya. Alih-alih meredakan bisul, tindakan tersebut justru dapat memperparah kondisinya.
Lebih baik lakukanlah beberapa penanganan bisul di kepala ini yang bisa disesuaikan dengan tingkat keparahannya:
Penanganan di rumah
Untuk bisul di kepala berukuran kecil, baru timbul, atau tidak disertai keluhan, Anda bisa melakukan beberapa upaya sederhana di rumah berikut ini:
- Kompres hangat guna meredakan peradangan dan meningkatkan sirkulasi darah
- Jaga area bisul tetap bersih dengan cara menutupnya menggunakan perban atau plester agar mencegah penyebaran infeksi ke area lain.
- Keramas secara rutin menggunakan sampo berbahan kimia lembut dan jangan memijat kepala terlalu keras.
- Jangan memecahkan bisul karena bisa saja menimbulkan infeksi yang lebih parah.
Penanganan medis
Bila kondisi bisul di kepala lebih parah atau tidak mereda dengan upaya sederhana di atas, Anda bisa mengobatinya dengan menggunakan obat antibiotik sesuai resep dokter. Obat ini bisa diberikan dalam bentuk obat oles atau obat minum.
Selain itu, dokter juga akan memberikan obat antinyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen, guna meredakan nyeri akibat bisul yang meradang.
Agar bisul tidak muncul kembali, Anda disarankan untuk melakukan cara-cara berikut ini:
- Jangan berbagi pakai barang-barang pribadi, seperti sisir maupun handuk, dengan orang lain.
- Bila ada luka terbuka di kulit kepala, segera obati.
- Tingkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi dan memperbanyak minum air putih setidaknya 8 gelas per hari.
Bila bisul di kepala tidak kunjung hilang selama 2 minggu atau makin membesar dan disertai nyeri hebat padahal Anda sudah menerapkan upaya di atas, jangan tunda untuk mengonsultasikan keluhan tersebut ke dokter, ya.
Konsultasi dapat dilakukan secara cepat dan praktis tanpa keluar rumah melalui Chat Bersama Dokter. Dengan begitu, dokter dapat menyarankan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.