Blue light atau sinar biru bisa berasal dari berbagai sumber, salah satunya gadget. Jenis spektrum cahaya ini termasuk dalam high-energy visible light (HVL) yang dapat menimbulkan gangguan pada mata bila terpapar secara berlebihan.
Cahaya merupakan bagian dari gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang bisa merambat tanpa membutuhkan zat perantara. Di antara banyaknya gelombang elektromagnetik, cahaya menjadi satu-satunya gelombang yang dapat dilihat oleh mata manusia.
Cahaya sendiri memiliki berbagai spektrum warna dan masing-masing warna memiliki panjang gelombang yang bervariasi. Makin panjang gelombang dari suatu spektrum cahaya, makin rendah energi yang dibawa oleh gelombang tersebut.
Blue light memiliki panjang gelombang sekitar 415–455 nm (nanometer) dan tergolong paling pendek dibandingkan dengan spektrum warna cahaya lainnya. Artinya, blue light menghantarkan energi paling tinggi.
Berbagai Sumber Blue Light
Paparan blue light atau sinar biru sebenarnya dapat Anda temukan di lingkungan sekitar. Terlebih, sumber alami dari jenis spektrum warna cahaya ini adalah matahari sehingga tubuh sebenarnya mendapat paparan blue light setiap hari.
Tidak hanya itu, blue light juga bisa dihasilkan oleh beragam barang elektronik atau gadget, termasuk ponsel, tablet, laptop, komputer, dan TV. Bahkan, penggunaannya yang makin marak membuat manusia lebih banyak terpapar blue light dari barang-barang tersebut.
Efek Samping Blue Light untuk Kesehatan Mata
Penggunaan barang elektronik atau gadget yang terlalu lama menyebabkan mata mendapat paparan blue light secara berlebihan yang bisa berdampak pada kesehatan mata.
Beberapa gangguan yang bisa muncul akibat paparan blue light yang berlebihan meliputi:
1. Mata lelah
Blue light menyebar lebih mudah daripada jenis cahaya lain, sehingga mata akan sulit fokus untuk menerima cahaya tersebut saat menatap layar gadget. Kondisi ini membuat otot mata harus bekerja lebih keras untuk fokus melihat gambar, tulisan, atau gerakan pada layar.
Selain itu, seseorang yang menatap layar gadget terlalu lama juga cenderung lebih jarang berkedip. Akibatnya, kelembapan pada mata akan berkurang dan membuat mata lebih mudah kering.
Paparan blue light yang terlalu lama, otot mata yang bekerja keras untuk fokus, dan kurangnya berkedip menyebabkan mata menjadi cepat lelah. Saat mengalami mata lelah akibat paparan blue light, Anda dapat megalami kedutan di kelopak mata. Tidak hanya itu, Anda juga dapat merasakan gejala lain, seperti:
- Mata terasa kering
- Penglihatan kabur dan berbayang
- Mata terasa sakit saat melihat cahaya
- Mata menjadi gatal atau kemerahan
2. Sulit tidur
Kebiasaan bermain gadget di malam hari akan meningkatkan paparan blue light pada mata sebelum tidur. Hal ini bisa menekan produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang mengatur pola tidur dan membantu pergerakan mata selama tidur.
Hormon melatonin dilepaskan oleh tubuh saat menjelang waktu tidur. Namun, kurangnya produksi hormon melatonin akibat paparan blue light di malam hari dapat membuat Anda terjaga dan terus ingin membuka mata. Alhasil, seseorang menjadi susah tidur sehingga siklus tidurnya jadi berantakan.
3. Degenerasi makula
Paparan blue light yang terjadi secara terus-menerus dapat merusak jaringan dalam bola mata. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada penglihatan di usia lanjut, salah satunya degenerasi makula.
Degenerasi makula adalah gangguan yang menyebabkan penderitanya mengalami penurunan kemampuan melihat akibat rusaknya makula, yakni bagian dari retina atau area di belakang mata yang menangkap cahaya dan memiliki saraf penglihatan.
Dalam kehidupan sehari-hari, paparan blue light tidak bisa Anda hindari. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, blue light juga bisa datang dari paparan sinar matahari. Jadi, pakailah kacamata hitam setiap kali akan beraktivitas di bawah terik matahari.
Selain itu, Anda juga bisa mengurangi risiko terjadinya gangguan mata akibat paparan blue light dengan mengurangi pemakaian barang elektronik.
Jika Anda sudah merasakan gejala gangguan pada mata akibat terlalu banyak menatap layer gadget, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.